26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga Kelurahan Bantan, Keluhkan Pengerjaan Drainase Asal Jadi

MEDAN, SMUTPOS.CO – Warga Lingkungan 9, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, mengeluhkan kondisi proyek pengerjaan drainase di 4 lokasi, yakni di Gang Pribadi, Gang Sepakat, Gang Swadaya, dan Gang Jaya. Pasalnya, warga menilai pengerjaan drainase tersebut terkesan asal jadi.

Seorang warga Gang Sepakat, Nona Maruhawa mengatakan, kesepakatan awal pihak pemborong mengaku akan memasang penutup drainase rata dengan tanah. Namun faktanya begitu drainase selesai, hasilnya di luar kesepakatan.

“Dan yang paling bermasalah lagi, riol yang dipasang pemborong di depan Gang Sepakat, tak ada lubangnya. Jadi air parit tak mengalir ke Jalan Bersama,” ungkap Nona di lokasi, Selasa (3/1).

Bukti lain pemborong mengerjakan drainase di 4 gang tersebut asal jadi, juga ditunjukkan dengan banyaknya air PDAM warga yang tak lagi mengalir. Menurut pengakuan warga lainnya, Rasidi, pemborong drainase memotong pipa air milik warga untuk mempermudah pekerjaan mereka. Namun pihak pemborong tidak menyambungkannya kembali.

“Berhari-hari kami tak mandi. Orang itu (pemborong proyek) habis motong pipa, main tinggal saja. Makanya kami berontak ke kantor lurah,” keluhnya.

Sementara itu, Staf UPT Wilayah Timur Dinas PU Kota Medan, Darwin Effendi berjanji, secepatnya akan memperbaiki yang menjadi keluhan warga Lingkungan 9.

“Sudah saya sampaikan ke pimpinan UPT, dan secepatnya ditangani,” katanya.

Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra Netty Yuniati Siregar, yang hadir di lokasi, meminta Dinas PU Kota Medan untuk secepatnya merespons keluhan warga Lingkungan 9, Kelurahan Bantan. Sebab, apa yang diminta warga bukanlah sesuatu yang mewah, melainkan hanya hak sebagai warga yang tinggal di Kota Medan.

“Kita minta keluhan ini secepatnya direspons Dinas PU,” imbaunya. (map/saz)

MEDAN, SMUTPOS.CO – Warga Lingkungan 9, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, mengeluhkan kondisi proyek pengerjaan drainase di 4 lokasi, yakni di Gang Pribadi, Gang Sepakat, Gang Swadaya, dan Gang Jaya. Pasalnya, warga menilai pengerjaan drainase tersebut terkesan asal jadi.

Seorang warga Gang Sepakat, Nona Maruhawa mengatakan, kesepakatan awal pihak pemborong mengaku akan memasang penutup drainase rata dengan tanah. Namun faktanya begitu drainase selesai, hasilnya di luar kesepakatan.

“Dan yang paling bermasalah lagi, riol yang dipasang pemborong di depan Gang Sepakat, tak ada lubangnya. Jadi air parit tak mengalir ke Jalan Bersama,” ungkap Nona di lokasi, Selasa (3/1).

Bukti lain pemborong mengerjakan drainase di 4 gang tersebut asal jadi, juga ditunjukkan dengan banyaknya air PDAM warga yang tak lagi mengalir. Menurut pengakuan warga lainnya, Rasidi, pemborong drainase memotong pipa air milik warga untuk mempermudah pekerjaan mereka. Namun pihak pemborong tidak menyambungkannya kembali.

“Berhari-hari kami tak mandi. Orang itu (pemborong proyek) habis motong pipa, main tinggal saja. Makanya kami berontak ke kantor lurah,” keluhnya.

Sementara itu, Staf UPT Wilayah Timur Dinas PU Kota Medan, Darwin Effendi berjanji, secepatnya akan memperbaiki yang menjadi keluhan warga Lingkungan 9.

“Sudah saya sampaikan ke pimpinan UPT, dan secepatnya ditangani,” katanya.

Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra Netty Yuniati Siregar, yang hadir di lokasi, meminta Dinas PU Kota Medan untuk secepatnya merespons keluhan warga Lingkungan 9, Kelurahan Bantan. Sebab, apa yang diminta warga bukanlah sesuatu yang mewah, melainkan hanya hak sebagai warga yang tinggal di Kota Medan.

“Kita minta keluhan ini secepatnya direspons Dinas PU,” imbaunya. (map/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/