28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Camat Berdalih Dibeli dengan Dana Pribadi

Sejumlah Diduga Beras Bantuan, Tertimbun di Kantor Kecamatan Sei Rampah

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Bupati Serdangbedagai (Sergai) Darma Wijaya, sempat menyampaikan, akan sangat mengutamakan kebutuhan sandang, pangan, dan papan masyarakat agar tercukupi, khususnya bagi warga yang terimbas bencana alam, seperti banjir yang terjadi pada akhir-akhir tahun lalu.

Darma pun langsung memberikan bantuan ke warga, seraya berpesan kepada seluruh camat yang warganya terdampak banjir, agar dengan cepat dan sigap memberikan apa saja yang dibutuhkan warga, sehingga dapat meringankan beban mereka.

Namun, apa yang dilakukan Camat Sei Rampah Rahmat Suhendra Damanik, bertolak belakang dengan imbauan Bupati Sergai. Pasalnya, Rahmat diduga menimbun beras bantuan warga terdampak banjir di Kantor Kecamatan Sei Rampah, tepatnya di Ruang Sekretariat PKK Kecamatan Sei Rampah. Hal tersebut diketahui, usai ditemukannya sejumlah karung beras ukuran 5 kilogram di ruang tersebut.

Dikonfirmasi via jejaring WahtsApp terkait hal itu, awalnya Rahmat mengaku tak mengetahui.

“Sebentar, saya tanyakan dulu ke pegawai di kantor,” ungkap Rahmat.

Beberapa saat kemudian, Rahmat pun menjelaskan, tumpukan beras yang ada di Ruang Sekretariat PKK Kecamatan Sei Rampah tersebut, merupakan beras yang dibeli dari dana pribadi untuk dibagikan kepada warga saat perwiridan.

“Beras itu untuk dibagikan ke warga desa saat perwiridan. Tapi beras itu dibeli bukan dari anggaran dana kecamatan, melainkan kebijakan dan dana pribadi saya,” tuturnya.

Namun, saat kembali ditanyakan lebih lanjut, kenapa dia harus menanyakan kepada pegawai terkait keberadaan beras yang disimpan di Ruang Sekretariat PKK Kecamatan Sei Rampah itu, sementara dana pembeliannya sendiri dikeluarkan dari kantong pribadinya? Rahmat tak menjawab. Centang 2 pada chatting pun disembunyikan, agar tak diketahui, pertanyaan yang disampaikan wartawan apakah telah dibaca atau belum oleh Rahmat. Seperti diketahui, centang 2 biru menandakan chat yang disampaikan telah dibaca.

Tak berhenti, wartawan kemudian menanyakan kembali soal kenapa beras yang dibeli dengan dana pribadi harus diletakkan di kantor kecamatan, bukan di rumah? Serta meminta bukti-bukti pendistribusian beras bantuan untuk bencana banjir, agar dikroscek ke BNPB Kabupaten Sergai, Rahmat juga tak memberikan jawaban lagi. Dan hingga berita ini dirilis, Rahmat belum memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut yang disampaikan wartawan.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua LSM Gabungan Antikorupsi (Galaksi) Provinsi Sumut, Zainal Abidin sangat menyayangkan, jika memang hal tersebut benar adanya. Karena menurutnya, seluruh bantuan harus diserahkan dan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

“Harusnya sudah diserahkan seluruhnya (bantuan beras). Jangan ada lagi yang tersisa. Jangan orang lagi kesusahan ditambah susah lagi,” harapnya. (fad/saz)

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Bupati Serdangbedagai (Sergai) Darma Wijaya, sempat menyampaikan, akan sangat mengutamakan kebutuhan sandang, pangan, dan papan masyarakat agar tercukupi, khususnya bagi warga yang terimbas bencana alam, seperti banjir yang terjadi pada akhir-akhir tahun lalu.

Darma pun langsung memberikan bantuan ke warga, seraya berpesan kepada seluruh camat yang warganya terdampak banjir, agar dengan cepat dan sigap memberikan apa saja yang dibutuhkan warga, sehingga dapat meringankan beban mereka.

Namun, apa yang dilakukan Camat Sei Rampah Rahmat Suhendra Damanik, bertolak belakang dengan imbauan Bupati Sergai. Pasalnya, Rahmat diduga menimbun beras bantuan warga terdampak banjir di Kantor Kecamatan Sei Rampah, tepatnya di Ruang Sekretariat PKK Kecamatan Sei Rampah. Hal tersebut diketahui, usai ditemukannya sejumlah karung beras ukuran 5 kilogram di ruang tersebut.

Dikonfirmasi via jejaring WahtsApp terkait hal itu, awalnya Rahmat mengaku tak mengetahui.

“Sebentar, saya tanyakan dulu ke pegawai di kantor,” ungkap Rahmat.

Beberapa saat kemudian, Rahmat pun menjelaskan, tumpukan beras yang ada di Ruang Sekretariat PKK Kecamatan Sei Rampah tersebut, merupakan beras yang dibeli dari dana pribadi untuk dibagikan kepada warga saat perwiridan.

“Beras itu untuk dibagikan ke warga desa saat perwiridan. Tapi beras itu dibeli bukan dari anggaran dana kecamatan, melainkan kebijakan dan dana pribadi saya,” tuturnya.

Namun, saat kembali ditanyakan lebih lanjut, kenapa dia harus menanyakan kepada pegawai terkait keberadaan beras yang disimpan di Ruang Sekretariat PKK Kecamatan Sei Rampah itu, sementara dana pembeliannya sendiri dikeluarkan dari kantong pribadinya? Rahmat tak menjawab. Centang 2 pada chatting pun disembunyikan, agar tak diketahui, pertanyaan yang disampaikan wartawan apakah telah dibaca atau belum oleh Rahmat. Seperti diketahui, centang 2 biru menandakan chat yang disampaikan telah dibaca.

Tak berhenti, wartawan kemudian menanyakan kembali soal kenapa beras yang dibeli dengan dana pribadi harus diletakkan di kantor kecamatan, bukan di rumah? Serta meminta bukti-bukti pendistribusian beras bantuan untuk bencana banjir, agar dikroscek ke BNPB Kabupaten Sergai, Rahmat juga tak memberikan jawaban lagi. Dan hingga berita ini dirilis, Rahmat belum memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut yang disampaikan wartawan.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua LSM Gabungan Antikorupsi (Galaksi) Provinsi Sumut, Zainal Abidin sangat menyayangkan, jika memang hal tersebut benar adanya. Karena menurutnya, seluruh bantuan harus diserahkan dan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

“Harusnya sudah diserahkan seluruhnya (bantuan beras). Jangan ada lagi yang tersisa. Jangan orang lagi kesusahan ditambah susah lagi,” harapnya. (fad/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/