26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

13.500 Ton Beras Bulog Terjangkit Hama

BELAWAN-Sebanyak 13.500 ton pasokan beras milik Bulog kembali bermasalah. Beras yang diangkut dua kapal MV Tanto Ananda dan MV CC Sejati dari pelabuhan di Pare-pare Sulawesi Selatan, untuk kebutuhan konsumsi masyarakat di Sumatera Utara tersebut terjangkit hama liposcelis sp (gurem). Bahkan buruh bongkar muat mengalami gatal-gatal saat melakukan aktivitas pembongkaran muatan di dermaga 103 Pelabuhan Belawan, Sabtu (2/2) kemarin.

Pantauan Sumut Pos di Pelabuhan Belawan, dampak dari hama itu menyebabkan kulit para buruh bongkar muat memerah dan gatal. Bahkan sebagian buruh terkesan enggan melakukan pembongkaran dari lambung kapal MV.Tanto Ananda ke truk pengangkutan yang parkir di pinggir dermaga.

“Baru hari ini (Sabtu-red) buruh mau membongkar, itupun hanya beberapa orang saja. Karena tadi sebagian buruh mengalami gatal dan kulitnya memerah,” ujar Akhiran (39), buruh bongkar muat pelabuhan.

Humas Perum Bolog Divre Sumut, Rudi Adlin Damanik mengatakan, hama tersebut terjadi karena terlalu lama tiba di Belawan, hingga menyebabkan timbulnya hama jenis gurem ini. “Normalnya perjalanan kapal satu minggu, tapi karena ada warning dari BMKG soal cuaca buruk, kapal baru tiba di Belawan sekitar tiga minggu lebih,” kata Rudi.(mag-17)

BELAWAN-Sebanyak 13.500 ton pasokan beras milik Bulog kembali bermasalah. Beras yang diangkut dua kapal MV Tanto Ananda dan MV CC Sejati dari pelabuhan di Pare-pare Sulawesi Selatan, untuk kebutuhan konsumsi masyarakat di Sumatera Utara tersebut terjangkit hama liposcelis sp (gurem). Bahkan buruh bongkar muat mengalami gatal-gatal saat melakukan aktivitas pembongkaran muatan di dermaga 103 Pelabuhan Belawan, Sabtu (2/2) kemarin.

Pantauan Sumut Pos di Pelabuhan Belawan, dampak dari hama itu menyebabkan kulit para buruh bongkar muat memerah dan gatal. Bahkan sebagian buruh terkesan enggan melakukan pembongkaran dari lambung kapal MV.Tanto Ananda ke truk pengangkutan yang parkir di pinggir dermaga.

“Baru hari ini (Sabtu-red) buruh mau membongkar, itupun hanya beberapa orang saja. Karena tadi sebagian buruh mengalami gatal dan kulitnya memerah,” ujar Akhiran (39), buruh bongkar muat pelabuhan.

Humas Perum Bolog Divre Sumut, Rudi Adlin Damanik mengatakan, hama tersebut terjadi karena terlalu lama tiba di Belawan, hingga menyebabkan timbulnya hama jenis gurem ini. “Normalnya perjalanan kapal satu minggu, tapi karena ada warning dari BMKG soal cuaca buruk, kapal baru tiba di Belawan sekitar tiga minggu lebih,” kata Rudi.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/