TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi melakukan aksi penutupan jalan, Senin (2/2) sekira pukul 10.45 WIB. Aksi itu untuk menolak upaya Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi mengalihkan arus lalulintas sebelumnya dua arah menjadi satu arah.
Para warga sempat memblokir jalan menggunakan meja, sehingga pengguna jalan yang melintas tidak bisa lewat. Sempat terjadi cekcok, tetapi petugas Satlantas Polres Tebingtinggi langsung membuka blokade warga.
Kasat Lantas AKP Muri Yasnal dan Kabag Opps Kompol Janner Panjaitan langsung turun melakukan pengamanan, setelah bermediasi dengan warga, akhirnya warga membubaran diri secara tertib. “Kita turunkan satu pleton personel polisi untuk melakukan pengamanan,” terang Janner Panjaitan.
Warga setempat, Kak Ida (42) mengaku keberatan kalau jalan KF Tandean dibuat satu jalur arah lalulintas. Karena dengan satu jalur, pedagang merasa dirugikan.
”Contohnya saya selaku pedagang lontong. Otomatis omset kami menurun apabila Jalan KF Tandean satu jalur lalu-lintas. Makanya kami turun ke jalan melakukan aksi perlawanan,” terangnya.
Kadis Perhubungan melalui Kabid Perhubungan Darat, Yusdi, mengatakan Forum Lalu-lintas masih melakukan sosialisasi kepada warga jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi mengenai kebijakan satu jalur (satu arah) dari Simpang Empat hingga ke Simpang Rumah Sakit dr Kumpulan Pane.
“Banyak pengaduan dari warga tentang arus lalulintas di Jalan KF Tandean yang selalu macet. Hari ini masih sebatas sosialisasi, namun warga sudah melakukan
penolakan,” terangnya.
Macetnya Jalan KF Tandean ini karena jalan sempit dan dua jalur arah. Ditambah parkir kendaraan dan pedagang kaki lima yang menganggu akses pengguna jalan membuat kemacetan meningkat. Rencananya sosialisasi akan digelar selama sebulan. Dan selanjutnya Pemerintah Kota Tebingtinggi menetapkannya lewat Peraturan Daerah (Perda).
“Ini untuk masyarakat pengguna jalan yang merasa terganggu saat melintas,” terangnya. (ian)