30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Pasar Induk Lau Cih Diresmikan, Pedagang Berjoget, Asyikk…

Foto: Riadi/PM Para pedagang Pasar Induk Lau Ciuh berjoget bersama, saat peresmian Pasar Induk di Jalan Turi, Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (19/6/2015).
Foto: Riadi/PM
Para pedagang Pasar Induk Lau Ciuh berjoget bersama, saat peresmian Pasar Induk di Jalan Turi, Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (19/6/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S Msi akhirnya meresmikan pengoperasian Pasar Induk Sayur dan Buah di Jalan Bunga Turi, Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat (19/6) siang. Terbesit harapan, pasar seluas 12 hektar itu jadi salah satu model percontohan pasar induk tradisional modern terbaik di Kota Medan yang mampu menampung semua kebutuhan masyarakat.

Peresmian pasar induk ini langsung disambut penuh gembira dan suka cita oleh para pedagang. Pasalnya, pasca direlokasi dari Jalan Sutomo Medan, sudah lama para pedagang mengharapkan pasar yang memiliki 720 unit grosir, 320 unit sub grosir serta 56 unit wisata buah ini segera diresmikan. Sampai-sampai mereka menggelar demo di depan Balai Kota Medan beberapa waktu lalu.

Dengan peresmian itu, pedagang ngaku semakin tenang menjalankan aktifitas jual beli. Sebagai bentuk ucapan terima kasih, mereka pun mengenakan uis beka buluh (kain adat Karo) di bahu walikota. Selain walikota, peresmian itu juga dihadiri Kapolresta Medan AKBP Mardias Kusin Dwihanoto , Dandim 0201/BS Letkol Inf Maulana Ridwan, Danyon Marinir Mayor Mar Yustinus, Khairur Rahman mewakili Kajari Medan dan Kapten CR Tarigan mewakili Danlanud Soewondo. Mereka juga dikenakan uis beka buluh sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan Walikota dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita. Setelah itu melakukan peninjauan sejenak, mantan Sekda Kota Medan ini selanjutnya menyanyikan lagu Anak Medan. Lagu ini sontak mengajak para ibu-ibu pedagang berjoget bersama. Menurut walikota, pembangunan pasar induk yang sesuai dengan tata ruang ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen Pemko Medan dan DPRD Medan untuk terus mempersiapkan berbagai infrastruktur perekonomian kota yang dibutuhkan masyarakat luas.

Diharapkannya, pasar induk ini nantinya dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat dan pelaku ekonomi, sehingga nantinya dapat berperan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan di Kota Medan. “Semoga pasar induk ini dapat dijadikan salah satu sarana untuk membangun sendi-sendi ekonomi kerakyatan kita. Saya berkeyakinan, melalui penguatan sendi-sendi ekonomi kerakyatan tersebut, kita akan dapat terus membangun kemandirian ekonomi kita. Di samping itu menjadi salah satu model percontohan pasar induk tradisional modern. Saya yakin, bila kita semua bersama-sama kita bisa mewujudkannya dengan baik,” kata Eldin.

Selain menjual sayuran dan buah-buahan, walikota juga ingin pasar induk ini nantinya menyediakan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako). Hal itu dilakukan agar pasar ini dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. “Intinya kita ingin memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat. Karena itulah pasar induk ini kita banguan sesuai dengan keinginan masyarakat,” ungkapnya.

Foto: Riadi/PM Para pedagang Pasar Induk Lau Ciuh berjoget bersama, saat peresmian Pasar Induk di Jalan Turi, Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (19/6/2015).
Foto: Riadi/PM
Para pedagang Pasar Induk Lau Ciuh berjoget bersama, saat peresmian Pasar Induk di Jalan Turi, Medan Tuntungan, Kota Medan, Jumat (19/6/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S Msi akhirnya meresmikan pengoperasian Pasar Induk Sayur dan Buah di Jalan Bunga Turi, Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat (19/6) siang. Terbesit harapan, pasar seluas 12 hektar itu jadi salah satu model percontohan pasar induk tradisional modern terbaik di Kota Medan yang mampu menampung semua kebutuhan masyarakat.

Peresmian pasar induk ini langsung disambut penuh gembira dan suka cita oleh para pedagang. Pasalnya, pasca direlokasi dari Jalan Sutomo Medan, sudah lama para pedagang mengharapkan pasar yang memiliki 720 unit grosir, 320 unit sub grosir serta 56 unit wisata buah ini segera diresmikan. Sampai-sampai mereka menggelar demo di depan Balai Kota Medan beberapa waktu lalu.

Dengan peresmian itu, pedagang ngaku semakin tenang menjalankan aktifitas jual beli. Sebagai bentuk ucapan terima kasih, mereka pun mengenakan uis beka buluh (kain adat Karo) di bahu walikota. Selain walikota, peresmian itu juga dihadiri Kapolresta Medan AKBP Mardias Kusin Dwihanoto , Dandim 0201/BS Letkol Inf Maulana Ridwan, Danyon Marinir Mayor Mar Yustinus, Khairur Rahman mewakili Kajari Medan dan Kapten CR Tarigan mewakili Danlanud Soewondo. Mereka juga dikenakan uis beka buluh sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan Walikota dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita. Setelah itu melakukan peninjauan sejenak, mantan Sekda Kota Medan ini selanjutnya menyanyikan lagu Anak Medan. Lagu ini sontak mengajak para ibu-ibu pedagang berjoget bersama. Menurut walikota, pembangunan pasar induk yang sesuai dengan tata ruang ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen Pemko Medan dan DPRD Medan untuk terus mempersiapkan berbagai infrastruktur perekonomian kota yang dibutuhkan masyarakat luas.

Diharapkannya, pasar induk ini nantinya dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat dan pelaku ekonomi, sehingga nantinya dapat berperan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan di Kota Medan. “Semoga pasar induk ini dapat dijadikan salah satu sarana untuk membangun sendi-sendi ekonomi kerakyatan kita. Saya berkeyakinan, melalui penguatan sendi-sendi ekonomi kerakyatan tersebut, kita akan dapat terus membangun kemandirian ekonomi kita. Di samping itu menjadi salah satu model percontohan pasar induk tradisional modern. Saya yakin, bila kita semua bersama-sama kita bisa mewujudkannya dengan baik,” kata Eldin.

Selain menjual sayuran dan buah-buahan, walikota juga ingin pasar induk ini nantinya menyediakan sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako). Hal itu dilakukan agar pasar ini dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. “Intinya kita ingin memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat. Karena itulah pasar induk ini kita banguan sesuai dengan keinginan masyarakat,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/