MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemicu bentrok dua kelompok pemuda di perbatasan Kecamatan Percut Sei Tuan-Kecamatan Medan Deli, Sabtu (1/4) pagi diduga akibat penyerangan dilakukan salah satu kelompok pemuda kepada kelompok yang lain.
Hal itu terungkap setelah wartawan melakukan investigasi di lapangan serta memintai keterangan-keterangan dari sejumlah narasumber yang dapat dipercaya, Minggu (2/4) siang. Menurut data yang dirangkum wartawan, sebelum bentrok berdarah itu terjadi, Sabtu sekitar pukul 03.00 WIB, 3 pemuda dari salah satu kelompok Kelurahan Mabar Hilir yang di antaranya Ek, He, dan Yu sedang duduk-duduk di Pos Kamling Lingkungan 8 Kelurahan Mabar Hilir.
Tiba-tiba Ha, adik kandung dari Na (ketua salah satu ketua kepemudaan Desa Sampali) bersama 2 rekannya yang mengendarai 2 sepeda motor dan diduga membawa senjata tajam (sajam) langsung menyerang Ek, He, dan Yu.
Saat penyerangan terjadi, Ek mengalami luka di bagian kaki akibat sabetan senjata tajam. Selanjutnya Ha dan 2 rekannya meninggalkan lokasi. Dan rekan-rekan dari Ek melaporkan kejadian itu kepada seorang ketua kepemudaan Mabar Hilir, AP. Sekira pukul 04.30 WIB, AP dan puluhan pemuda dari Mabar Hilir melakukan penyerangan balasan dengan berbagai jenis sajam, Air Softgun dan batu ke rumah Na di Jalan Hidayah Pasar III Kampung Agas Desa Sampali, Percut Sei Tuan.
Na yang berada di dalam rumah bersama teman-temannya membalas serangan dari dalam rumahnya. Setelah itu AP dan puluhan anggotanya meninggalkan lokasi, sedangkan seorang rekannya, Ga mengalami luka di bagian kaki akibat senjata tajam. Saat kejadian Ha juga terluka di bagian siku dan dada akibat tertembak Air Softgun.
Na selanjutnya menghubungi ketua kepemudaan Desa Sampali, AK alias Su guna meminta bantuan, dan diteruskan kepada personil Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Bripka David Sitanggang serta Zafandi, wartawan media harian terbitan Medan dan seorang rekannya.
Sekira pukul 05.00 SIB, Bripka David, Zafandi dan seorang rekannya tiba di rumah Na dan langsung mengabadikan rumah yang rusak parah akibat diserang dengan menggunakan kamera.
Di saat bersamaan kelompok pemuda dari Mabar Hilir kembali ke lokasi guna melakukan penyerangan. Saat itu Bripka David mengatakan jika ia anggota Polri, dan David memberikan tembakan peringatan 3 kali ke udara guna memukul mundur para pemuda tersebut.