Mahakarya Indonesia Hadir
Sebagai sebuah Mahakarya Indonesia yang telah berusia lebih dari 100 tahun, Dji Sam Soe memiliki cerita menarik dibalik perjalanannya. Kini, Djie Sam Soe hadir di tengah kemeriahan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) dengan sebuah paviliun ekslusif bernama Mahakarya Indonesia.
Toni Wahid, salah seorang pakar kopi menceritakan bagaimana perjalanan rempah di Indonesia. “Dengan sejarah yang begitu panjang, disertai fungsi dan manfaat yang begitu banyak, rasanya tidak berlebihan jika cengkeh disebut sebagai salah satu dari Mahakarya Indonesia,” ujarnya, Jumat (31/3).
Kata dia, penggunaan cengkeh saat ini lebih kreatif. Cengkeh dibuat sebagai bahan campuran untuk membuat minuman kopi. “Kopi panas sepertinya tidak cukup untuk menghangatkan tubuh masyarakat yang hidup di dataran tinggi, akhirnya dicampurkan cengkeh di dalam kopi. Dan kini sudah mulai sering ditemukan kopi bercampur cengkeh di perkotaan,” tuturnya.
Perwakilan Djie Sam Soe, Novi Kusuma Dewi menambahkan, dengan banyaknya keistimewaan ini, maka tidak heran paviliun Mahakarya Indonesia dibalut oleh harumnya cengkeh. Paviliun ini juga menampilkan keistimewaan pembuatan sebuah Mahakarya, dimana para pengunjung dapat melihat langsung proses memilih dan meracik paduan tembakau dan rempah berkualitas terbaik, termasuk cengkeh.”Paviliun ini juga memberikan pengunjung kesempatan untuk menikmati berbagai pengalaman multisensorial yang akan memanjakan panca indera mereka,” bilangnya.
Ditempat ini juga pengunjung bisa lebih tahu bagaimana cara Dji Sam Soe dikemas menarik dalam sebuah museum mini yang berisi beragam memorabilia, atau bahkan belajar mengenai biji kopi Sumut yang berkualitas sambil mencoba teknik penyajian kopi terbaik. (mag-1/dik/ila)