23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Jadi Wadah Kaum Intelektual Katolik

MEDAN- Sempat vakum selama lima tahun, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sumatera Utara kembali bergairah. Dengan kepengurusan baru, ISKA Sumut telah menyusun berbagai program, mulai dari bidang pendidikan hingga lingkungan hidup.

SERAHKAN: Ketua Ikatan ISKA Sumut Hendrik H Sitompul memberikan cendera mata kepada Wapemred Harian Sumut Pos selepas melakukan audensi. //AMINOER RASYID/SUMUT POS
SERAHKAN: Ketua Ikatan ISKA Sumut Hendrik H Sitompul memberikan cendera mata kepada Wapemred Harian Sumut Pos selepas melakukan audensi. //AMINOER RASYID/SUMUT POS

Hal ini diungkapkan Ketua ISKA Sumut Drs Hendrik Sitompul didampingi pengurus lainnya seperti Wakil Ketua Soter Sitohang, Antonius Tumanggor, wakil bendahara Suci Ghorefti, Wakil Sekretaris Donsisko Perangin-angin, Dameria Sagala dan anggota Boy Putra Naibaho saat berkunjung ke Graha Pena, kantor redaksi Harian Sumut Pos, di Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (2/7) siang. Kehadrian pengurus ISKA ini diterima Wakil Pimpinan Perusahaan Sumut Pos Hirzan, Wakil Pemimpin Redaksi Valdesz JN Lumbantungkup dan Pemimpin Redaksi Harian Posmetro Medan Faliruddin Lubis.

“Meski sempat vakum, kita berusaha menghidupkan kembali wadah kaum intelektual Katolik di Sumut. Dan ini merupakan desakan dari DPP ISKA. Nah, di 2013 ini kita (intelektual Katolik, Red) ingin bangkit kembali,” ungkap Hendrik Sitompul.

Karenanya, di bawah kepemimpinannya, ia ingin ISKA ini mampu menjadi wadah berkumpulnya kaum intelektual Katolik dan berharap ISKA Sumut mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Karenanya, dia mengajak para sarjana maupun kaum intelektual Katolik yang ada di Sumut untuk menyatu di ISKA sehingga mampu memberikan kontribusi bagi Sumut dan negara Indonesia.

Selain itu, Hendrik juga mengungkapkan, berdasarkan data yang mereka terima, umat Katolik di Sumut yang tercatat Cuma sekitar 400 ribuan orang saja. Namun ternyata, setelah didata secara rinci, umat Katolik di Sumut paling sedikit sekitar satu jutaan orang.

“Ini disebabkan di KTP agama Katolik disamakan dengan Kristen, padahal ini tidak sama. Makanya kita berharap ke depan di KTP harus ditulis agama Katolik, bukan Kristen,” kata Hendrik lagi.

Sementara, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Sumut Pos Valdesz JN Lumbantungkup mengaku gembaira atas kehadiran ISKA di Graha Pena.
Valdesz berharap, ISKA dan Sumut Pos dapat menjalin kerjasama dalam berbagai hal, semisal mengelar seminar maupun kegiatan lainnya yang besifat mengedukasi masyarakat, baik tentang lingkungan maupun pendidikan.

Selain itu Valdesz juga beharap, ISKA dapat menjadi jembatan buat Sumut Pos kepada pembacanya. “Dan kita harus sama-sama mendukung dan saling membesarkan,” harap Valdesz. (adz)

MEDAN- Sempat vakum selama lima tahun, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sumatera Utara kembali bergairah. Dengan kepengurusan baru, ISKA Sumut telah menyusun berbagai program, mulai dari bidang pendidikan hingga lingkungan hidup.

SERAHKAN: Ketua Ikatan ISKA Sumut Hendrik H Sitompul memberikan cendera mata kepada Wapemred Harian Sumut Pos selepas melakukan audensi. //AMINOER RASYID/SUMUT POS
SERAHKAN: Ketua Ikatan ISKA Sumut Hendrik H Sitompul memberikan cendera mata kepada Wapemred Harian Sumut Pos selepas melakukan audensi. //AMINOER RASYID/SUMUT POS

Hal ini diungkapkan Ketua ISKA Sumut Drs Hendrik Sitompul didampingi pengurus lainnya seperti Wakil Ketua Soter Sitohang, Antonius Tumanggor, wakil bendahara Suci Ghorefti, Wakil Sekretaris Donsisko Perangin-angin, Dameria Sagala dan anggota Boy Putra Naibaho saat berkunjung ke Graha Pena, kantor redaksi Harian Sumut Pos, di Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (2/7) siang. Kehadrian pengurus ISKA ini diterima Wakil Pimpinan Perusahaan Sumut Pos Hirzan, Wakil Pemimpin Redaksi Valdesz JN Lumbantungkup dan Pemimpin Redaksi Harian Posmetro Medan Faliruddin Lubis.

“Meski sempat vakum, kita berusaha menghidupkan kembali wadah kaum intelektual Katolik di Sumut. Dan ini merupakan desakan dari DPP ISKA. Nah, di 2013 ini kita (intelektual Katolik, Red) ingin bangkit kembali,” ungkap Hendrik Sitompul.

Karenanya, di bawah kepemimpinannya, ia ingin ISKA ini mampu menjadi wadah berkumpulnya kaum intelektual Katolik dan berharap ISKA Sumut mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Karenanya, dia mengajak para sarjana maupun kaum intelektual Katolik yang ada di Sumut untuk menyatu di ISKA sehingga mampu memberikan kontribusi bagi Sumut dan negara Indonesia.

Selain itu, Hendrik juga mengungkapkan, berdasarkan data yang mereka terima, umat Katolik di Sumut yang tercatat Cuma sekitar 400 ribuan orang saja. Namun ternyata, setelah didata secara rinci, umat Katolik di Sumut paling sedikit sekitar satu jutaan orang.

“Ini disebabkan di KTP agama Katolik disamakan dengan Kristen, padahal ini tidak sama. Makanya kita berharap ke depan di KTP harus ditulis agama Katolik, bukan Kristen,” kata Hendrik lagi.

Sementara, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Sumut Pos Valdesz JN Lumbantungkup mengaku gembaira atas kehadiran ISKA di Graha Pena.
Valdesz berharap, ISKA dan Sumut Pos dapat menjalin kerjasama dalam berbagai hal, semisal mengelar seminar maupun kegiatan lainnya yang besifat mengedukasi masyarakat, baik tentang lingkungan maupun pendidikan.

Selain itu Valdesz juga beharap, ISKA dapat menjadi jembatan buat Sumut Pos kepada pembacanya. “Dan kita harus sama-sama mendukung dan saling membesarkan,” harap Valdesz. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/