25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

164 Tangkai Bunga untuk Keluarga Korban KM Sinar Bangun

Triadi Wibowo/Sumut Pos-
Keluarga Korban melihat proses pencarian di pinggir danau di dermaga tiga ras, minggu (24/6)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Relawan Tigaras Peduli membagikan 164 tangkai bunga kepada keluarga korban usai salat gaib dan kebaktian yang dilakukan oleh para keluarga korban KM Sinar Bangun.

“Lebih dari 164 tangkai kembang untuk keluarga korban. Duka mendalam yang dialami keluarga juga dirasakan warga Tigaras. Kembang itu ditaburkan di sekitar pelabuhan Tigaras (Simalungun),” ujar relawan Tigaras Peduli, Pahotan Sitio di Tigaras, Simalungun, Selasa (3/7).

Sebagai bentuk keprihatinan atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun, masyarakat Tigaras langsung ikut memberikan bantuan kepada keluarga korban berupa penyediaan makanan dan minuman serta pencarian korban.

Para muda mudi Tigaras yang didukung warga yang tinggal di perantauan membuka Posko Tigaras Peduli.

Hari ini, relawan Tigaras Peduli dengan sigap ikut membantu aparat desa dalam menyiapkan acara keagamaan dan peletakan batu pertama tugu untuk mengenang musibah KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada 18 Juni lalu.

“Pembagian bunga menjadi aksi kemanusiaan terakhir yang dilakukan posko Tigaras Peduli. Sebelumnya, sejak hari ke-2 pencarian korban dan bangkai kapal KM Sinar Bangun, relawan Tigaras Peduli membagikan ratusan makanan dan minuman serta menampung keluarga korban yang menginap di Tigaras,” tambah Pahotan.

Suasana di sekitar pelabuhan Tigaras begitu ramai dengan kehadiran para keluarga korban. Terdengar isak tangis para keluarga korban dan tabur bunga dari tepi dermaga. “Kembang yang kami berikan untuk membantu keluarga korban yang ingin melakukan tabur bunga,” paparnya.

Septelina boru Sinaga yang juga relawan Tigaras Peduli menambahkan Tigaras adalah salah satu objek wisata yang menjadi salah satu pilihan di Kabupaten Simalungun. “Warga Tigaras berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Kepada keluarga saatnya untuk bangkit dan bagi pemerintah ini momentum untuk memperhatikan sistem transportasi di Danau Toba lebih baik,” ucap Septelina. (adk/jpnn)

Triadi Wibowo/Sumut Pos-
Keluarga Korban melihat proses pencarian di pinggir danau di dermaga tiga ras, minggu (24/6)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Relawan Tigaras Peduli membagikan 164 tangkai bunga kepada keluarga korban usai salat gaib dan kebaktian yang dilakukan oleh para keluarga korban KM Sinar Bangun.

“Lebih dari 164 tangkai kembang untuk keluarga korban. Duka mendalam yang dialami keluarga juga dirasakan warga Tigaras. Kembang itu ditaburkan di sekitar pelabuhan Tigaras (Simalungun),” ujar relawan Tigaras Peduli, Pahotan Sitio di Tigaras, Simalungun, Selasa (3/7).

Sebagai bentuk keprihatinan atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun, masyarakat Tigaras langsung ikut memberikan bantuan kepada keluarga korban berupa penyediaan makanan dan minuman serta pencarian korban.

Para muda mudi Tigaras yang didukung warga yang tinggal di perantauan membuka Posko Tigaras Peduli.

Hari ini, relawan Tigaras Peduli dengan sigap ikut membantu aparat desa dalam menyiapkan acara keagamaan dan peletakan batu pertama tugu untuk mengenang musibah KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada 18 Juni lalu.

“Pembagian bunga menjadi aksi kemanusiaan terakhir yang dilakukan posko Tigaras Peduli. Sebelumnya, sejak hari ke-2 pencarian korban dan bangkai kapal KM Sinar Bangun, relawan Tigaras Peduli membagikan ratusan makanan dan minuman serta menampung keluarga korban yang menginap di Tigaras,” tambah Pahotan.

Suasana di sekitar pelabuhan Tigaras begitu ramai dengan kehadiran para keluarga korban. Terdengar isak tangis para keluarga korban dan tabur bunga dari tepi dermaga. “Kembang yang kami berikan untuk membantu keluarga korban yang ingin melakukan tabur bunga,” paparnya.

Septelina boru Sinaga yang juga relawan Tigaras Peduli menambahkan Tigaras adalah salah satu objek wisata yang menjadi salah satu pilihan di Kabupaten Simalungun. “Warga Tigaras berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Kepada keluarga saatnya untuk bangkit dan bagi pemerintah ini momentum untuk memperhatikan sistem transportasi di Danau Toba lebih baik,” ucap Septelina. (adk/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/