25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Senpi Penembak Mati Zulfan Rakitan

MEDAN-Kepolisian mulai langkah baru untuk mengungkap kasus penembak mati tokoh pemuda Pancurbatu Deliserdang (DS), Zulfan Surbakti alias Upeng (52) warga Jalan Dagang Desalama, Kecamatan Pancurbatu. Korban yang ditembak di Jalan Jamin Ginting kilometer 15,5 Desabaru di depan bengkel Maklum, Selasa (24/7) sekitar pukul 19.00 WIB itu, diidentifikasi tewas akibat letusan senjata api (senpi) rakitan dengan jenis peluru kaliber 3,8 milimeter (MM).

Bertempat di Lapangan markas Polresta Medan, Kamis (2/8) siang, tim laboratorium forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) mendalami detail penembakan yang dilakukan pelaku yang kini masih buron. Tim Labfor memeriksa mobil yang dipakai korban, saat peristiwa penembakan berlangsung.

Dalam identifikasi tersebut, petugas Labfor sempat membuat lintasan menggunakan tali yang mengindikasikan bahwa arah peluru datang dari luar menuju ke arah bagian dalam mobil korban.

Terlihat ada dua tali yang dibentangkan dari luar mobil, tepatnya dari bagian depan kanan ke bagian dalam mobil. Satu melewati jendela kanan depan dan satu lagi melintasi lubang kecil di kaca depan mobil Opel Blazer silver dengan plat nomor BM 1128 LV. Sekitar pukul 15.00 WIB penyelidikan selesai melakukan itu.

Kepala Laboratorium Forsensik Polda Sumut, Kombes Pol Agus Irianto enggan memberi keterangan terkait pemeriksaan yang dilakukan anggotanya  tersebut. “Itu bukan kewenangan saya memberitahukannya,” ujarnya singkat.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki mengatakan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana pelaku menembak korbannya. “Penyelidikan ini kami lakukan untuk  mengetahui lokasi tembak, jarak tembak dan jumlah tembakan yang dilakukan pelaku,” ujar Yoris.
Dikatakan Yoris, detail informasi mengenai penembakan ini dinilai perlu untuk membantu proses penyelidikan, terlebih saksi masih ragu mengenai kendaraan yang digunakan pelaku.

“Sejauh ini saksi masih ragu apakah pelaku menggunakan sepeda motor atau mobil. Kita sudah periksa 9 saksi,” papar Yoris.
Dikatakan Yoris, dari pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, saksi hanya bisa memastikan mendengar tiga kali letusan senjata. Penembakan itupun dikatakan saksi dari jarak yang dekat. “Keterangan saksi menyebutkan kalau dia mendengar 3 kali letusan. Penembakan dilakukan dari jarak dekat,” sebut Yoris.

Dari uji balistik, seorang pejabat utama Poldasu berpangkat melati tiga menyebutkan senjata yang digunakan pelaku adalah revolver rakitan. “Pelurunya kaliber 3,8 mm spesial. Itu terlihat dari jenis peluru yang gak ada ruang di bagian depannya, berbeda dengan senjata api yang asli” ujarnya. (mag-12)

MEDAN-Kepolisian mulai langkah baru untuk mengungkap kasus penembak mati tokoh pemuda Pancurbatu Deliserdang (DS), Zulfan Surbakti alias Upeng (52) warga Jalan Dagang Desalama, Kecamatan Pancurbatu. Korban yang ditembak di Jalan Jamin Ginting kilometer 15,5 Desabaru di depan bengkel Maklum, Selasa (24/7) sekitar pukul 19.00 WIB itu, diidentifikasi tewas akibat letusan senjata api (senpi) rakitan dengan jenis peluru kaliber 3,8 milimeter (MM).

Bertempat di Lapangan markas Polresta Medan, Kamis (2/8) siang, tim laboratorium forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) mendalami detail penembakan yang dilakukan pelaku yang kini masih buron. Tim Labfor memeriksa mobil yang dipakai korban, saat peristiwa penembakan berlangsung.

Dalam identifikasi tersebut, petugas Labfor sempat membuat lintasan menggunakan tali yang mengindikasikan bahwa arah peluru datang dari luar menuju ke arah bagian dalam mobil korban.

Terlihat ada dua tali yang dibentangkan dari luar mobil, tepatnya dari bagian depan kanan ke bagian dalam mobil. Satu melewati jendela kanan depan dan satu lagi melintasi lubang kecil di kaca depan mobil Opel Blazer silver dengan plat nomor BM 1128 LV. Sekitar pukul 15.00 WIB penyelidikan selesai melakukan itu.

Kepala Laboratorium Forsensik Polda Sumut, Kombes Pol Agus Irianto enggan memberi keterangan terkait pemeriksaan yang dilakukan anggotanya  tersebut. “Itu bukan kewenangan saya memberitahukannya,” ujarnya singkat.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki mengatakan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana pelaku menembak korbannya. “Penyelidikan ini kami lakukan untuk  mengetahui lokasi tembak, jarak tembak dan jumlah tembakan yang dilakukan pelaku,” ujar Yoris.
Dikatakan Yoris, detail informasi mengenai penembakan ini dinilai perlu untuk membantu proses penyelidikan, terlebih saksi masih ragu mengenai kendaraan yang digunakan pelaku.

“Sejauh ini saksi masih ragu apakah pelaku menggunakan sepeda motor atau mobil. Kita sudah periksa 9 saksi,” papar Yoris.
Dikatakan Yoris, dari pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, saksi hanya bisa memastikan mendengar tiga kali letusan senjata. Penembakan itupun dikatakan saksi dari jarak yang dekat. “Keterangan saksi menyebutkan kalau dia mendengar 3 kali letusan. Penembakan dilakukan dari jarak dekat,” sebut Yoris.

Dari uji balistik, seorang pejabat utama Poldasu berpangkat melati tiga menyebutkan senjata yang digunakan pelaku adalah revolver rakitan. “Pelurunya kaliber 3,8 mm spesial. Itu terlihat dari jenis peluru yang gak ada ruang di bagian depannya, berbeda dengan senjata api yang asli” ujarnya. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/