28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Baliho AY Nasution Hilang

MEDAN- Dua baliho milik bakal calon (Balon) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) AY Nasution, hilang. Kedua baliho yang hilang, yakni di Jalan Panglima Denai dan Jalan Seksama simpang Jalan Bahagia By Pass.

“Baliho yang hilang itu setelah Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1433 H,” ujar Media Center AY Nasution, Arif Tampubolon, Sabtu (1/9).
Baliho yang hilang pertama kali adalah yang terpasang di Jalan Seksama simpang Jalan Bahagia By Pass. “Saat itu saya langsung menghubungi tokoh pemuda Kecamatan Medan Kota, bernama Francis. Dari keterangannya, baliho hilang pada malam lebaran kedua. Beliau mengaku tidak mengetahui siapa yang mengambil baliho tersebut,” jelas Arif.

Lanjut Arif, baliho kedua yang hilang pada hari yang sama adalah yang terpajang di Jalan Panglima Denai, persisnya dibawa jembatan Jalan Tol.  “Para pedagang yang berjualan di bawa Jalan Tol mengaku tidak mengenal siapa yang mengambil,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah ada rencana untuk melaporkan kasus hilangnya baliho milik Letjen TNI (purn) AY Nasution, ke pihak kepolisian? Arif menjelaskan, hal itu tidak perlu dilakukan. “Tidak sampai kesitu tindakan kita. Biarkan masyarakat yang menilai, bahwa baliho Pak AY Nasution hilang karena ada indikator orang-orang tertentu yang tidak menginginkan beliau dikenal,” jelasnya. (ari)

MEDAN- Dua baliho milik bakal calon (Balon) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) AY Nasution, hilang. Kedua baliho yang hilang, yakni di Jalan Panglima Denai dan Jalan Seksama simpang Jalan Bahagia By Pass.

“Baliho yang hilang itu setelah Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1433 H,” ujar Media Center AY Nasution, Arif Tampubolon, Sabtu (1/9).
Baliho yang hilang pertama kali adalah yang terpasang di Jalan Seksama simpang Jalan Bahagia By Pass. “Saat itu saya langsung menghubungi tokoh pemuda Kecamatan Medan Kota, bernama Francis. Dari keterangannya, baliho hilang pada malam lebaran kedua. Beliau mengaku tidak mengetahui siapa yang mengambil baliho tersebut,” jelas Arif.

Lanjut Arif, baliho kedua yang hilang pada hari yang sama adalah yang terpajang di Jalan Panglima Denai, persisnya dibawa jembatan Jalan Tol.  “Para pedagang yang berjualan di bawa Jalan Tol mengaku tidak mengenal siapa yang mengambil,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah ada rencana untuk melaporkan kasus hilangnya baliho milik Letjen TNI (purn) AY Nasution, ke pihak kepolisian? Arif menjelaskan, hal itu tidak perlu dilakukan. “Tidak sampai kesitu tindakan kita. Biarkan masyarakat yang menilai, bahwa baliho Pak AY Nasution hilang karena ada indikator orang-orang tertentu yang tidak menginginkan beliau dikenal,” jelasnya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/