26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

BNN Ngaku Ada Oknum Jadi Bandar Narkoba di Sumut

FOTO: GATHA GINTING/PM Pemaparan 57 bal narkoba jenis ganja dengan berat 263 kg bersama 3 orang tersangka, oleh Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karo-Karo di dampingi Kasat Narkoba Kom Pol Doni Alexsander di halaman Polresta medan, Minggu (31/8).
FOTO: GATHA GINTING/PM
Pemaparan 57 bal narkoba jenis ganja dengan berat 263 kg bersama 3 orang tersangka, oleh Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karo-Karo di dampingi Kasat Narkoba Kom Pol Doni Alexsander di halaman Polresta medan, Minggu (31/8).

 

SUMUTPOS.CO – BNN Provinsi Sumatera Utara mengaku masih kesulitan memberantas narkoba yang masuk dari luar negeri ke pelabuhan kecil yang ada di pantai timur Sumut. Apalagi, sejauh ini masyarakat masih takut memberi informasi. Hal ini dikatakan Kepala BNNP Sumut, Kombes Pol Rudi Trenggono saat ditemui Selasa (2/9) siang.

Dipaparkan Rudi, meski pihaknya sudah konsisten membumi hanguskan narkoba, tapi sampai saat ini ketakutan masyarakat memberi info sangat besar. “Kalau masyarakat kita peduli pasti bisa terungkap. Tapi kendalanya, banyak perasaan takut menginformasikan itu,” ucapnya.

Padahal, bebernya, jalur antar negara atau yang disebut dengan intervisi seperti di bandara maupun pelabuhan sudah dijaga ketat oleh semua pihak baik Bea Cukai, BNN, Polri maupun imigrasi. Namun, hal itu tidak menjamin barang haram tersebut tak masuk ke dalam negeri.

“Karena, ada pelabuhan-pelabuhan kecil yang belum tentu terjaga sama kita. Banyak juga barang masuk melalui nelayan-nelayan. Jika saja masyarakat berani menginfokan, kita pasti bisa mengungkapnya. Tapi masyarakat masih banyak yang takut,” ucapnya.

Makanya, Rudi mengimbau masyarakat untuk memberikan info jika melihat nelayan yang hasil tangkapannya minim tapi berpenghasilan lumayan. “Karena, tidak tertutup kemungkinan para pengedar itu memasukkan barang haramnya melalui mereka,” katanya.

Saat disinggung apakah ada aparat yang terlibat memasukkan barang haram tersebut ke Sumut? Rudi mengaku ada. Namun dirinya enggan memberitahu identitas oknum-oknum nakal tersebut.

“Tidak bisa kita kasih tahu siapa oknumnya dan dari mana dia. Tapi yang jelas ada. Dan saat ini kita sedang melakukan pengejaran,” tukasnya. Kemudian, saat disinggung sudah berapa oknum yang mereka tangkap selama ini?

Sejauh ini Rudi mengaku baru menangkap 3 oknum yang merangkap sebagai pengedar narkoba. “Ada 3 yang kita amankan tahun 2013 lalu. Tapi, untuk tahun ini belum ada,” ucapnya. Saat disinggung siapa saja nama ke 3 oknum yang diamankan tersebut? Rudi mengaku lupa. Namun, 2 oknum polisi yang diamankan tersebut merupakan anggota Dit Res Narkoba Poldasu.

“Lupa saya namanya. Tapi 2 orang merupakan anggota narkoba Poldasu. Saya lagi di luar pulak. Datanya ada di kantor,” akunya.

Namun, saat disinggung apakah pihaknya berani memeriksa urine anggota Polri yang ada di Sumut? Rudi mengaku pihaknya tak bisa mencampuri hal itu karena Poldasu mempunyai Biddokes. “Jadi, semuanya ditangani mereka secara internal. Kita gak bisa ikut campur mengenai hal itu. Tapi, kalau ke instansi-instansi lain kita sudah lakukan itu,” tegasnya.

Kapan BNN akan melakukan tes urine anggotanya? Rudi mengaku itu selalu dilaksanakan. “Selalu kita lakukan itu. Makanya, kita tidak segan-segan memecat ke staf kita,” pungkasnya. (ind/bbs/deo)

FOTO: GATHA GINTING/PM Pemaparan 57 bal narkoba jenis ganja dengan berat 263 kg bersama 3 orang tersangka, oleh Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karo-Karo di dampingi Kasat Narkoba Kom Pol Doni Alexsander di halaman Polresta medan, Minggu (31/8).
FOTO: GATHA GINTING/PM
Pemaparan 57 bal narkoba jenis ganja dengan berat 263 kg bersama 3 orang tersangka, oleh Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karo-Karo di dampingi Kasat Narkoba Kom Pol Doni Alexsander di halaman Polresta medan, Minggu (31/8).

 

SUMUTPOS.CO – BNN Provinsi Sumatera Utara mengaku masih kesulitan memberantas narkoba yang masuk dari luar negeri ke pelabuhan kecil yang ada di pantai timur Sumut. Apalagi, sejauh ini masyarakat masih takut memberi informasi. Hal ini dikatakan Kepala BNNP Sumut, Kombes Pol Rudi Trenggono saat ditemui Selasa (2/9) siang.

Dipaparkan Rudi, meski pihaknya sudah konsisten membumi hanguskan narkoba, tapi sampai saat ini ketakutan masyarakat memberi info sangat besar. “Kalau masyarakat kita peduli pasti bisa terungkap. Tapi kendalanya, banyak perasaan takut menginformasikan itu,” ucapnya.

Padahal, bebernya, jalur antar negara atau yang disebut dengan intervisi seperti di bandara maupun pelabuhan sudah dijaga ketat oleh semua pihak baik Bea Cukai, BNN, Polri maupun imigrasi. Namun, hal itu tidak menjamin barang haram tersebut tak masuk ke dalam negeri.

“Karena, ada pelabuhan-pelabuhan kecil yang belum tentu terjaga sama kita. Banyak juga barang masuk melalui nelayan-nelayan. Jika saja masyarakat berani menginfokan, kita pasti bisa mengungkapnya. Tapi masyarakat masih banyak yang takut,” ucapnya.

Makanya, Rudi mengimbau masyarakat untuk memberikan info jika melihat nelayan yang hasil tangkapannya minim tapi berpenghasilan lumayan. “Karena, tidak tertutup kemungkinan para pengedar itu memasukkan barang haramnya melalui mereka,” katanya.

Saat disinggung apakah ada aparat yang terlibat memasukkan barang haram tersebut ke Sumut? Rudi mengaku ada. Namun dirinya enggan memberitahu identitas oknum-oknum nakal tersebut.

“Tidak bisa kita kasih tahu siapa oknumnya dan dari mana dia. Tapi yang jelas ada. Dan saat ini kita sedang melakukan pengejaran,” tukasnya. Kemudian, saat disinggung sudah berapa oknum yang mereka tangkap selama ini?

Sejauh ini Rudi mengaku baru menangkap 3 oknum yang merangkap sebagai pengedar narkoba. “Ada 3 yang kita amankan tahun 2013 lalu. Tapi, untuk tahun ini belum ada,” ucapnya. Saat disinggung siapa saja nama ke 3 oknum yang diamankan tersebut? Rudi mengaku lupa. Namun, 2 oknum polisi yang diamankan tersebut merupakan anggota Dit Res Narkoba Poldasu.

“Lupa saya namanya. Tapi 2 orang merupakan anggota narkoba Poldasu. Saya lagi di luar pulak. Datanya ada di kantor,” akunya.

Namun, saat disinggung apakah pihaknya berani memeriksa urine anggota Polri yang ada di Sumut? Rudi mengaku pihaknya tak bisa mencampuri hal itu karena Poldasu mempunyai Biddokes. “Jadi, semuanya ditangani mereka secara internal. Kita gak bisa ikut campur mengenai hal itu. Tapi, kalau ke instansi-instansi lain kita sudah lakukan itu,” tegasnya.

Kapan BNN akan melakukan tes urine anggotanya? Rudi mengaku itu selalu dilaksanakan. “Selalu kita lakukan itu. Makanya, kita tidak segan-segan memecat ke staf kita,” pungkasnya. (ind/bbs/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/