25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Pencuri Mobil Uang ATM Terdeteksi

Foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos Warga memperhatikan mobil Luxio pengangkut uang ATM yang kini diamankan di Mapolresta Medan, Senin (1/9).
Foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos
Warga memperhatikan mobil Luxio pengangkut uang ATM yang kini diamankan di Mapolresta Medan, Senin (1/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kawanan pelaku pencurian mobil Daihatsu Luxio hitam BK 1170 JT milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang berisi uang senilai Rp5 miliar dikabarkan telah terdeteksi Sat Reskrim Polresta Medan. Namun, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta yang dikonfirmasi Sumut Pos masih enggan membeberkan nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus ini.

“Ada beberapa nama yang dicurigai,” kata Nico saat dihubungi via ponselnya, Selasa (2/9) siang.

Terkait nama-nama yang dicurigai tersebut, Nico menyarankan menanyakan langsung kepada Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram. “Ke Kasat Reskrim saja untuk perkembangannya, apakah boleh dimuat? Karena dikhawatirkan jika dimuat, tersangka lain semakin jauh atau kabur,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram yang dikonfirmasi juga masih bungkam soal nama-nama tersebut. Bram enggan berkomentar banyak soal penyelidikan kasus pencurian tersebut.

Ia mengaku pihaknya masih berupaya memburu pelaku yang diduga memiliki keterkaitan dengan orang dalam. “Yang pasti kita sudah bentuk lima tim gabungan bersama Polda Sumut dan kita masih memburu pelaku,” katanya.

Mantan penyidik KPK ini menyebutkan, dalam kasus ini pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi. “Untuk total kerugian sebenarnya sebesar Rp5,3 miliar,” tegas Bram.

Sebagaimana diketahui, mobil Luxio hitam BK 1170 JT milik PT SSI raib dari pelataran parkir VIP Plaza Carefour Jalan Gatot Subroto, Minggu (31/8) siang sekira pukul 14.30 WIB. Saat itu, mobil yang dikemudikan Zulhamdi serta tiga penumpangnya Chandra Lesmana, Ardilla dan seorang anggota Polri Brigadir Ronald S selaku pengawal, ditinggal lantaran sedang mengisi uang di ATM BRI Rp800 juta yang terletak di lobby Carefour.

Namun, sekira pukul 22.30 WIB, mobil yang raib tersebut akhirnya ditemukan dalam kondisi kosong dan mesin masih menyala di kawasan Jalan Sei Asahan, Medan Baru. Dari situ pula, petugas kepolisian ‘mencium’ soal keterlibatan supir mobil Zulhamdi lantaran bagian pintu tak ditemukan tanda kerusakan. Setelah diperiksa, ternyata ditemukan pula kunci masih melekat di dalam mobil. Ternyata kunci tersebut memang pernah diduplikatkan oleh seseorang bernama Jay yang menurut Zulhamdi merupakan rekannya sendiri.

“Kenapa kunci ini bisa ada di sini,” tanya petugas kala itu kepada Zulhamdi.

Sopir itu pun menjawab, rekannya bernama Jay yang menduplikat kuncinya. Mendengar jawaban itu, petugas pun langsung menggiring Zulhamdi guna mendalami sosok Jay yang disebut-sebut membawa kabur mobil tersebut.

Chandra Lesmana, rekan Zulhamdi mengatakan, pihaknya sudah mengisi enam mesin ATM yaitu di dekat Indo Grosir Jalan Sisingamangaraja sebesar Rp500 juta, mesin ATM kawasan Amplas dekat SPBU Rp700 juta, dua ATM di dekat Swalayan Maju Bersama Rp400 juta dan Rp500 juta, ATM dekat Swalayan Ramayana Teladan Rp800 juta dan mesin ATM di Carefour Plaza Medan Fair sebesar Rp800 juta. Setelah itu, rencananya pengisian uang di mesin ATM tersebut akan dilanjutkan di tujuh lokasi.

Dugaan keterlibatan Zulhamdi pun kian diyakini dengan keterangan seorang sumber di Plaza Medan Fair. Dijelaskan sumber, tak mudah untuk keluar dari parkir VIP karena ada prosesnya.

“Jadi begini, kalau mau parkir di VIP kan harus ambil tiket dulu di portal masuk. Terus pilih tempat lah di lantai I kalau mau ke VIP. Setelah itu, ada petugas parkir akan memberikan tiket VIP nya dan itu biasanya kena biaya Rp25 ribu. Makanya menurutku susah kalau kendaraan mau hilang karena sudah pegang 2 karcis,” jelas sumber yang meminta namanya tak dikorankan.

Informasi lain menyebutkan, pelaku yang berjumlah lebih dari 1 orang itu mengeluarkan uang hasil curian dan memindahkan ke mobil lain yang memang telah dipersiapkan untuk melanjutkan pelariannya.

Tak hanya itu, beredar pula informasi jika pelaku menggunakan senjata laras panjang. Namun saat ditanyai akan hal tersebut, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi. “Sabar dulu, masih dalam penyelidikan. Kita masih fokus memburu pelaku,” kata Bram.

Sementara, pihak BRI yang dikonfirmasi terkait kasus ini terkesan tertutup. Saat Humas BRI HN Nazirwan dihubungi pada Senin (1/9) lalu, ia mengaku belum tahu informasi kehilangan. “Saya nggak tahu informasinya. Kehilangan dimana ya? Seperti apa kejadiannya? Saya juga baru dari luar kota, nanti saya cari informasinya dahulu,” ujar Nazirwan.

Kemudian, saat dikonfirmasi Selasa (2/9) kemarin, Nazirwan malah mengaku tidak dapat menjawab pertanyaan dari wartawan terkait hal tersebut. “Mohon maaf, untuk info itu saya tidak ada wewenang untuk jawab, mohon maaf ya,” katanya singkat.

Sementara, saat ditemui ke kantor BRI Putri Hijau, seorang sekuriti bernama Joanes Pane mengatakan, tidak ada penjabat BRI yang bisa ditemui karena sedang keluar.  “Semua lagi keluar, sudah dua hari ini. Bagian hukumnya juga lagi di Polda dan Polres,” katanya.

Menanggapi hal ini, Kabag Humas OJK Regional V Sumatera, Anton Purba menjelaskan, bila prosedur pengisian uang ke ATM oleh vendor tergantung dengan SOP yang disepakati oleh BRI dan pihak ketiga PT SSI.

“Tidak ada peraturan perbankannya yang mengatur secara khusus soal itu, Bank apa aja boleh melakukan kerjasama dengan pihak ketiga karena itu sama saja dengan kerjasama bidang security atau keamanan dan perjanjian, hak dan kewajiban diatur,” ujarnya.

Tambahnya, uang tersebut juga sudah diasuransikan. “Walaupun begitu, tetap tanggungjawab ada di vendor, PT SSI yang bertanggungjawab. Dari sisi perbankannya nggak ada kaitannya,” jelasnya. (ris/put/adz)

Foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos Warga memperhatikan mobil Luxio pengangkut uang ATM yang kini diamankan di Mapolresta Medan, Senin (1/9).
Foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos
Warga memperhatikan mobil Luxio pengangkut uang ATM yang kini diamankan di Mapolresta Medan, Senin (1/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kawanan pelaku pencurian mobil Daihatsu Luxio hitam BK 1170 JT milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang berisi uang senilai Rp5 miliar dikabarkan telah terdeteksi Sat Reskrim Polresta Medan. Namun, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta yang dikonfirmasi Sumut Pos masih enggan membeberkan nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus ini.

“Ada beberapa nama yang dicurigai,” kata Nico saat dihubungi via ponselnya, Selasa (2/9) siang.

Terkait nama-nama yang dicurigai tersebut, Nico menyarankan menanyakan langsung kepada Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram. “Ke Kasat Reskrim saja untuk perkembangannya, apakah boleh dimuat? Karena dikhawatirkan jika dimuat, tersangka lain semakin jauh atau kabur,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram yang dikonfirmasi juga masih bungkam soal nama-nama tersebut. Bram enggan berkomentar banyak soal penyelidikan kasus pencurian tersebut.

Ia mengaku pihaknya masih berupaya memburu pelaku yang diduga memiliki keterkaitan dengan orang dalam. “Yang pasti kita sudah bentuk lima tim gabungan bersama Polda Sumut dan kita masih memburu pelaku,” katanya.

Mantan penyidik KPK ini menyebutkan, dalam kasus ini pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi. “Untuk total kerugian sebenarnya sebesar Rp5,3 miliar,” tegas Bram.

Sebagaimana diketahui, mobil Luxio hitam BK 1170 JT milik PT SSI raib dari pelataran parkir VIP Plaza Carefour Jalan Gatot Subroto, Minggu (31/8) siang sekira pukul 14.30 WIB. Saat itu, mobil yang dikemudikan Zulhamdi serta tiga penumpangnya Chandra Lesmana, Ardilla dan seorang anggota Polri Brigadir Ronald S selaku pengawal, ditinggal lantaran sedang mengisi uang di ATM BRI Rp800 juta yang terletak di lobby Carefour.

Namun, sekira pukul 22.30 WIB, mobil yang raib tersebut akhirnya ditemukan dalam kondisi kosong dan mesin masih menyala di kawasan Jalan Sei Asahan, Medan Baru. Dari situ pula, petugas kepolisian ‘mencium’ soal keterlibatan supir mobil Zulhamdi lantaran bagian pintu tak ditemukan tanda kerusakan. Setelah diperiksa, ternyata ditemukan pula kunci masih melekat di dalam mobil. Ternyata kunci tersebut memang pernah diduplikatkan oleh seseorang bernama Jay yang menurut Zulhamdi merupakan rekannya sendiri.

“Kenapa kunci ini bisa ada di sini,” tanya petugas kala itu kepada Zulhamdi.

Sopir itu pun menjawab, rekannya bernama Jay yang menduplikat kuncinya. Mendengar jawaban itu, petugas pun langsung menggiring Zulhamdi guna mendalami sosok Jay yang disebut-sebut membawa kabur mobil tersebut.

Chandra Lesmana, rekan Zulhamdi mengatakan, pihaknya sudah mengisi enam mesin ATM yaitu di dekat Indo Grosir Jalan Sisingamangaraja sebesar Rp500 juta, mesin ATM kawasan Amplas dekat SPBU Rp700 juta, dua ATM di dekat Swalayan Maju Bersama Rp400 juta dan Rp500 juta, ATM dekat Swalayan Ramayana Teladan Rp800 juta dan mesin ATM di Carefour Plaza Medan Fair sebesar Rp800 juta. Setelah itu, rencananya pengisian uang di mesin ATM tersebut akan dilanjutkan di tujuh lokasi.

Dugaan keterlibatan Zulhamdi pun kian diyakini dengan keterangan seorang sumber di Plaza Medan Fair. Dijelaskan sumber, tak mudah untuk keluar dari parkir VIP karena ada prosesnya.

“Jadi begini, kalau mau parkir di VIP kan harus ambil tiket dulu di portal masuk. Terus pilih tempat lah di lantai I kalau mau ke VIP. Setelah itu, ada petugas parkir akan memberikan tiket VIP nya dan itu biasanya kena biaya Rp25 ribu. Makanya menurutku susah kalau kendaraan mau hilang karena sudah pegang 2 karcis,” jelas sumber yang meminta namanya tak dikorankan.

Informasi lain menyebutkan, pelaku yang berjumlah lebih dari 1 orang itu mengeluarkan uang hasil curian dan memindahkan ke mobil lain yang memang telah dipersiapkan untuk melanjutkan pelariannya.

Tak hanya itu, beredar pula informasi jika pelaku menggunakan senjata laras panjang. Namun saat ditanyai akan hal tersebut, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi. “Sabar dulu, masih dalam penyelidikan. Kita masih fokus memburu pelaku,” kata Bram.

Sementara, pihak BRI yang dikonfirmasi terkait kasus ini terkesan tertutup. Saat Humas BRI HN Nazirwan dihubungi pada Senin (1/9) lalu, ia mengaku belum tahu informasi kehilangan. “Saya nggak tahu informasinya. Kehilangan dimana ya? Seperti apa kejadiannya? Saya juga baru dari luar kota, nanti saya cari informasinya dahulu,” ujar Nazirwan.

Kemudian, saat dikonfirmasi Selasa (2/9) kemarin, Nazirwan malah mengaku tidak dapat menjawab pertanyaan dari wartawan terkait hal tersebut. “Mohon maaf, untuk info itu saya tidak ada wewenang untuk jawab, mohon maaf ya,” katanya singkat.

Sementara, saat ditemui ke kantor BRI Putri Hijau, seorang sekuriti bernama Joanes Pane mengatakan, tidak ada penjabat BRI yang bisa ditemui karena sedang keluar.  “Semua lagi keluar, sudah dua hari ini. Bagian hukumnya juga lagi di Polda dan Polres,” katanya.

Menanggapi hal ini, Kabag Humas OJK Regional V Sumatera, Anton Purba menjelaskan, bila prosedur pengisian uang ke ATM oleh vendor tergantung dengan SOP yang disepakati oleh BRI dan pihak ketiga PT SSI.

“Tidak ada peraturan perbankannya yang mengatur secara khusus soal itu, Bank apa aja boleh melakukan kerjasama dengan pihak ketiga karena itu sama saja dengan kerjasama bidang security atau keamanan dan perjanjian, hak dan kewajiban diatur,” ujarnya.

Tambahnya, uang tersebut juga sudah diasuransikan. “Walaupun begitu, tetap tanggungjawab ada di vendor, PT SSI yang bertanggungjawab. Dari sisi perbankannya nggak ada kaitannya,” jelasnya. (ris/put/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/