Ia menduga, rencana pencopotan Buwas karena ada intervensi ada dari pemerintah Tiongkok dan IMF. Terutama dalam kasus dugaan korupsi yang yang menimpa Pelindo II.
“Sebab kasus korupsi pengadaan crane dari Tiongkok di Pelindo bisa mencoreng nama perusahaan Tiongkok yang sering kongkaiikong melakukan mark up biaya proyek dan pengadaan barang di Indonesia jika berkongsi dengan BUMN dan Pemerintah Indonesia,” kata dia.
Maka, masih kata dia, jika Jokowi-JK tidak bisa mengamankan tindak tanduk Buwas, ada kemungkinan kesepakatan pinjaman dana untuk proyek infrastruktur listrik, jalan, pelabuhan akan dibatalkan oleh pemerintah Tiongkok.
“Bukti kuat adalah ancaman RJ Lino saat kantornya digeledah menitip pesan pada Sofyan Jalil kepada Jokowi bahwa tindakan Budi Waseso bisa menganggu Ekonomi. Dan setelah pengeledahan Juga ada ancaman RJ Lino akan mundur dan tidak akan mau mengurus lagi tol laut, apalagi RJ Lino merupakan tokoh yang ikut mendukung Jokowi-JK saat Pilpres,” kata Arief.
Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri, mengaku senang mendengar kabar Komjen Pol Budi Waseso yang dikabarkan tidak lagi menjabat Kabareskrim Mabes Polri.
“Buwas dicopot kami setuju. Di bawah kepemimpinannya terjadi kriminalisasi kepada pimpinan KPK, penyidik dan aktivis antikorupsi,” kata Febri saat ditemui di kantornya, Jakarta
Febri menjelaskan, terkait kasus yang ada tersangka calon pimpinan (capim) KPK, Buwas membuat statement yang menurut ICW perlu diselidiki lebih lanjut.
“Dalam menetapkan tersangka, minimal kita harus punya dua alat bukti. Tetapi Bareskrim belum ada alat bukti, saksi belum diperiksa sudah menetapkan salah seorang capim KPK sebagai tersangka,” ujarnya.
Di tengah munculnya rumor pencopotan Buwas, sejumlah nama petinggi Polri digadang-gadang akan menjadi pengganti Buwas sebagai Kabareskrim. Meski belum dapat dipastikan, namun informasi yang diperoleh Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Syafrudin, datang ke Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, sekitar Pukul 12.30 WIB.
Kedatangan Syafrudin cukup menimbulkan tanda tanya, mengingat ia datang tidak melewati pintu yang biasa dilewati tamu resmi Wapres. Selain itu kedatangannya juga bertepatan dengan rumor yang menyebut Buwas akan segera dicopot.
Selain itu dua nama petinggi Polri lain juga disebut-sebut berpeluang menjadi penganti Buwas. Yaitu Komjen Pol Saud Usman Nasution dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian. (bbs/gir/val)