26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Syekh Muhammad Arsyad Thalib Lubis akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Siapakah Dia?

Almarhum Muhammad Arsyad Thalib Lubis yang namanya digadang-gadang sebagai Pahlawan Nasional.

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Banyak yang ingin menyematkan nama Muhammad Arsyad Thalib Lubis sebagai Pahlawan Nasional. Tapi, siapakah dia?Muhammad Arsyad Thalib Lubis adalah seorang ulama kelahiran Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Oktober 1908. Selain dikenal sebagai ulama, Muhammad Arsyad Thalib Lubis juga dikenal sebagai penulis dan tokoh pendiri Al Jam’iyatul Washliyah atau Al Washliyah, salah satu organisasi Islam di Indonesia yang didirikan 30 November 1930.

 Sejak Al Jam’iyatul Washliyah berdiri, Tuan Arsyad menjadi anggota Pengurus Besar Al Washliyah sampai 1956. Meski tidak berada dalam kepengurusan lagi, Syekh Arsyad tetap aktif memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam kegiatan yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Puluhan ribu orang dari Tanah Batak dan Karo, Sumut, masuk Islam berkat dakwahnya. Kini, tercatat sudah ada ribuan sekolah di Indonesia di bawah naungan Al Washliyah mulai dari Aceh hingga Maluku.

 Dalam perjuangan kemerdekaan pun, Syekh Arsyad turut andil sesuai dengan bidangnya. Untuk membangkitkan semangat jihad melawan penjajah, ia menulis buku Tuntunan Perang Sabil.

 Syekh Arsyad juga aktif mengajar pada beberapa madrasah Al Washliyah di Aceh maupun di Medan dari 1926-1957. Pernah mengajar di Sekolah Persiapan Perguruan Tinggi Islam Indonesia di Medan (1953-1954), menjadi Guru Besar Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh pada Universitas Islam Sumatera Utara (1954-1957), dan dosen tetap pada Universitas Al Washliyah (UNIVA) sejak berdirinya universitas itu (1958) hingga akhir hayatnya.

Aspirasi masyarakat untuk pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Tuan Syeikh H Muhammad Arsyad Thalib Lubis mendapat dukungan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumut, H Hariyanto. “Secara pribadi, saya sangat mendukung pemberian gelar nama pahlawan nasional kepada beliau,” ujarnya saat menerima kunjungan dari Tim Adhoc Pengusulan Gelar Nama Pahlawan Nasional Tuan Syekh H Muhammad Arsyad Thalib Lubis Provinsi Sumatera, di Kantor DPW PKS Sumut, Jalan Kenanga Raya Medan, Rabu (2/9/2020).

 Dalam pertemuan tersebut, Yogi Wijaya, perwakilan tim adhoc menyampaikan bahwa mereka perlu dukungan resmi dari PKS dalam pengajuan nama gelar pahlawan nasional. “Ini merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk pengajuan,” katanya.

 Menanggapi hasil penelitian dan penelusuran sejarah yang telah dihimpun oleh tim adhoc bentukan Al Washliyah Sumut itu, Hariyanto menyampaikan apresiasi atas usaha yang dilakukan. Setelah pertemuan itu, ia menuturkan bahwa pihaknya akan segera membahas pengajuan tersebut. “Saya bersama pengurus wilayah PKS Sumut akan segera membahas perihal pengajuan gelar nama Pahlawan Nasional kepada Tuan Syekh H Muhammad Arsyad Thalib,” pungkasnya. (prn/ila)

Almarhum Muhammad Arsyad Thalib Lubis yang namanya digadang-gadang sebagai Pahlawan Nasional.

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Banyak yang ingin menyematkan nama Muhammad Arsyad Thalib Lubis sebagai Pahlawan Nasional. Tapi, siapakah dia?Muhammad Arsyad Thalib Lubis adalah seorang ulama kelahiran Stabat, Langkat, Sumatera Utara, Oktober 1908. Selain dikenal sebagai ulama, Muhammad Arsyad Thalib Lubis juga dikenal sebagai penulis dan tokoh pendiri Al Jam’iyatul Washliyah atau Al Washliyah, salah satu organisasi Islam di Indonesia yang didirikan 30 November 1930.

 Sejak Al Jam’iyatul Washliyah berdiri, Tuan Arsyad menjadi anggota Pengurus Besar Al Washliyah sampai 1956. Meski tidak berada dalam kepengurusan lagi, Syekh Arsyad tetap aktif memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam kegiatan yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Puluhan ribu orang dari Tanah Batak dan Karo, Sumut, masuk Islam berkat dakwahnya. Kini, tercatat sudah ada ribuan sekolah di Indonesia di bawah naungan Al Washliyah mulai dari Aceh hingga Maluku.

 Dalam perjuangan kemerdekaan pun, Syekh Arsyad turut andil sesuai dengan bidangnya. Untuk membangkitkan semangat jihad melawan penjajah, ia menulis buku Tuntunan Perang Sabil.

 Syekh Arsyad juga aktif mengajar pada beberapa madrasah Al Washliyah di Aceh maupun di Medan dari 1926-1957. Pernah mengajar di Sekolah Persiapan Perguruan Tinggi Islam Indonesia di Medan (1953-1954), menjadi Guru Besar Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh pada Universitas Islam Sumatera Utara (1954-1957), dan dosen tetap pada Universitas Al Washliyah (UNIVA) sejak berdirinya universitas itu (1958) hingga akhir hayatnya.

Aspirasi masyarakat untuk pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi Tuan Syeikh H Muhammad Arsyad Thalib Lubis mendapat dukungan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumut, H Hariyanto. “Secara pribadi, saya sangat mendukung pemberian gelar nama pahlawan nasional kepada beliau,” ujarnya saat menerima kunjungan dari Tim Adhoc Pengusulan Gelar Nama Pahlawan Nasional Tuan Syekh H Muhammad Arsyad Thalib Lubis Provinsi Sumatera, di Kantor DPW PKS Sumut, Jalan Kenanga Raya Medan, Rabu (2/9/2020).

 Dalam pertemuan tersebut, Yogi Wijaya, perwakilan tim adhoc menyampaikan bahwa mereka perlu dukungan resmi dari PKS dalam pengajuan nama gelar pahlawan nasional. “Ini merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk pengajuan,” katanya.

 Menanggapi hasil penelitian dan penelusuran sejarah yang telah dihimpun oleh tim adhoc bentukan Al Washliyah Sumut itu, Hariyanto menyampaikan apresiasi atas usaha yang dilakukan. Setelah pertemuan itu, ia menuturkan bahwa pihaknya akan segera membahas pengajuan tersebut. “Saya bersama pengurus wilayah PKS Sumut akan segera membahas perihal pengajuan gelar nama Pahlawan Nasional kepada Tuan Syekh H Muhammad Arsyad Thalib,” pungkasnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/