MEDAN-Ketua tim seleksi (timsel) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Padanglawas Utara, Awaluddin Habibi Siregar, dituding curang. Tudingan ini dilontarkan oleh peserta yang tak lolos 10 besar KPUD Paluta, Riswan Hanafi Harahap. Riswan mengaku kalau dia pernah dimintai uang oleh Awaluddin agar bisa lolos menjadi anggota KPUD Paluta.
Pengakuan Hanafi, kejadian tersebut saat dia diminta datang ke rumah Awaluddin di Desa Sipago Kecamatan Halongonan. Hanafi pun datang bersama sang istri. “Saat di rumahnya, sudah ada beberapa tumpukan seperti uang yang di atasnya terdapat nama-nama peserta seleksi. Kemudian dia (Awaluddin) menanyakan ke saya uang untuk lolos 10 besar. Namun karena saya menolak, dia katakan saya tidak akan masuk 10 besar,” katanya.
Hanafi mengaku siap bertanggung jawab dengan memberikan tudingan ini. “Kalau saya berbohong, saya siap dipanggil pihak berwajib. Istri saya sebagai saksinya karena dia berada di sebelah saya waktu itu. Saya datang ke rumahnya (Awaluddin) tanggal 21 September 2013 sekitar jam 7 malam,” tambahnya.
Itulah sebab, kemarin Rabu (2/10), Hanafi yang berada di Medan mengaku akan memembawa kasus itu ke jalur hukum. “Bagaimanapun kita tidak bisa menerima jika diperlakukan tidak adil. Ini kecurangan yang sistemik. Harus ada perlakuan khusus terhadap kasus ini, jika tidak kasus yang sama akan terulang kembali,” terang Samsuddin Harahap, yang mendampingi Hanafi, kepada wartawan.
Di tempat terpisah saat di konfirmasi, Awaluddin Habibi mengatakan dirinya tidak mau mengomentari hal tersebut. “Saya no coment ya, tidak ada komentar atas hal itu,” singkatnya. (mag-2)