26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Dewan Dicap Mulut Manis

Lahan tempat pembangunan relokasi Pasar Kampunglalang tampak semal belukar karena pembangunannya tak kunjung rampung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Efek tak kunjung tuntasnya proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang membuat pedagang gerah. Tidak cuma kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan, pedagang juga gerah kepada anggota anggota dewan perwakilan rakyat (DPRD). Pedagang menilai, upaya mediasi serta janji yang pernah diucapkan anggota dewan dalam beberapa kali pertemuan, dicap cuma manis di mulut.

“Banyak cakap sajanya semua anggota dewan itu. Manis-manis kali mulutnya kami dengar. Tapi apapun tidak nampak kerja orang itu. Turun ke sini saja pun untuk melihat kondisi pasar kami tidak mau lagi mereka. Cuma ngundang-ngundang orang aja tahunya. Habis itu dijanjikan agar pasar harus segera dibangun. Kalau cuma cakap begitu sajanya, anak kami pun pandai,” kata Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, E Pinem kepada Sumut Pos, Rabu (14/2).

Amatan mereka di lapangan, proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang masih jauh dari target yang diharapkan. Bahkan pernyataan Kepala Dinas (Kadis) Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) Samporno Pohan, yang menyebut progres pengerjaan sudah ada 50 persen, disebut Pinem cuma omong kosong belaka.

“Silahkan pak kadis itu turun melihat pekerjaan pasar kami. Jangan duduk manis dan terima laporan saja. Belum sampailah segitu (50 persen progresnya), karena tiap hari kami lihat kok,” katanya.

Bahkan untuk bayar upah tukang saja pun, ungkap Pinem, pihak PT Budi Mangun KSO tidak mampu. Itu terbukti karena belum lama ini sejumlah tukang melakukan demo untuk meminta upah mereka segera dibayarkan.

Lahan tempat pembangunan relokasi Pasar Kampunglalang tampak semal belukar karena pembangunannya tak kunjung rampung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Efek tak kunjung tuntasnya proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang membuat pedagang gerah. Tidak cuma kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan, pedagang juga gerah kepada anggota anggota dewan perwakilan rakyat (DPRD). Pedagang menilai, upaya mediasi serta janji yang pernah diucapkan anggota dewan dalam beberapa kali pertemuan, dicap cuma manis di mulut.

“Banyak cakap sajanya semua anggota dewan itu. Manis-manis kali mulutnya kami dengar. Tapi apapun tidak nampak kerja orang itu. Turun ke sini saja pun untuk melihat kondisi pasar kami tidak mau lagi mereka. Cuma ngundang-ngundang orang aja tahunya. Habis itu dijanjikan agar pasar harus segera dibangun. Kalau cuma cakap begitu sajanya, anak kami pun pandai,” kata Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, E Pinem kepada Sumut Pos, Rabu (14/2).

Amatan mereka di lapangan, proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang masih jauh dari target yang diharapkan. Bahkan pernyataan Kepala Dinas (Kadis) Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (Perkim-PR) Samporno Pohan, yang menyebut progres pengerjaan sudah ada 50 persen, disebut Pinem cuma omong kosong belaka.

“Silahkan pak kadis itu turun melihat pekerjaan pasar kami. Jangan duduk manis dan terima laporan saja. Belum sampailah segitu (50 persen progresnya), karena tiap hari kami lihat kok,” katanya.

Bahkan untuk bayar upah tukang saja pun, ungkap Pinem, pihak PT Budi Mangun KSO tidak mampu. Itu terbukti karena belum lama ini sejumlah tukang melakukan demo untuk meminta upah mereka segera dibayarkan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/