Menanggapi pernyataan Roy Suryo, Ketua Koordinator Polhukam DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyebutkan, pakar telematika itu bukan levelnya. Karenanya, dia sama sekali tak mengangap ucapan Roy tersebut.
“Roy Suryo di mata saya hanya kutu kupret. Dia itu kutu kupret di Demokrat,” kata Ruhut, Minggu (2/10).
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, jabatan yang diembannya juga jauh lebih banyak dari Roy Suryo, dan lagi Roy bukan siapa-siapa di Demokrat.
“Jabatan saya lebih banyak dari Roy Suryo. Saya Menko Polhukamnya Partai Demokrat. Sudah itu, saya Fraksi Demokrat di DPR dan MPR, Roy tuh apa?” jelas Ruhut.
Lebih jauh ia menilai, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyerang dirinya dengan harapan ingin mengambil alih kedudukan yang diembannya selama ini.
“Orang sakit yang ngotot antarwaktu biar dia yang gantiin. Ini manusia nggak ada malunya,” ujar mantan juru bicara Partai Demokrat itu.
Sebelumnya, terkait pemanggilan dirinya oleh Komisi Pengawas Partai Demokrat, Ruhut menanggapi santai. Bahkan menantang. “Aku banyak amunisi. Dan mereka (Komisi Pengawas) akan terengah-engah,” ujar Ruhut Rabu (28/9) lalu.
Amunisi apa yang disiapkan untuk melawan, Ruhut enggan menyebutkan. Namun yang pasti, amunisi ini akan membuat Komisi Pengawas ketakutan.
“Nanti aku mau lihat nyali Komisi Pengawas dan nyaliku. Ruhut tinggal konferensi pers, ngomong dengan bukti-bukti. Itu juga yang SBY tahu, siapa Ruhut. Yang lain tidak tahu,” kata Ruhut.
Dia mengklaim, di mata SBY, Ruhut adalah orang hebat. Ruhut memuji diri. Dia mencontohkan, saat digeser dari posisi koordinator juru bicara Demokrat. Saat itu, tidak ada kader lain yang ‘mampu’ menggantikan posisinya sebagai juru bicara.
“Artinya, tak ada yang bisa gantikan Ruhut. Jadi, penjilat yang pengen (posisi juru bicara), tahunya diambil SBY. Kalau dipanggil (Komisi Pengawas), kalau aneh-aneh aku konferensi pers, selesai dengan buktinya,” kata Ruhut.
Sementara itu, Hayono juga mengaku siap jika dipanggil Dewan Pengawas terkait dukungannya untuk Ahok-Djarot. “Saya juga sudah diundang oleh Komisi Pengawas. Saya kira tentang masalah ini. Saya bisa mengerti. Saya akan datang,” kata Hayono.
Sementara, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini menjadi calon gubernur DKI, Agus Harimurti tak mau reaktif menanggapi politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang memilih mendukung Ahok. Padahal, Ruhut kena semprit dari petinggi PD lantaran tak mau mendukung Agus yang berpasangan dengan Sylviana Murni pada pilkada DKI Februari tahun depan.
Selain Ruhut, ada pula kader PD yang memilih mendukung Ahok. Yakni Hayono Isman. Namun, Agus justru menghargai langkah Ruhut dan Hayono.
“Saya pikir, kita akan hargai keputusan itu,” ucapnya di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, usai berlari pagi bersama warga di acara car free day, Minggu (2/10).
Mantan tentara itu juga mengatakan, wajar dalam demokrasi ada perbedaan pandangan. “Tiap orang kan punya pandangan masing-masing. Ini adalah demokrasi,” tegasnya. (bbs/jpg/adz)