32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Bouy Tsunami Dicuri sejak 2012

Presiden Instruksikan 4 Prioritas

Terkait penanganan dampak gempa dan tsunami di Sulteng ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan empat hal yang menjadi prioritas pemerintah dalam penanganan dampak gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Hal pertama yang disampaikan Jokowi -sapaan Joko Widodo adalah terkait evakuasi, pencarian dan penyelematan korban yang belum ditemukan. Dia telah meminta Basarnas dibantu TNI dan Polri menambah personel di lapangan agar proses tersebut bisa menjangkau lebih banyak wilayah yang terdampak. Antara lain di Donggala, Palu, Sigi, hinga Parigi Moutong.

“Saya minta dibantu Kementerian PUPR, soal alat beratnya. Kerahkan alat-alat berat dari tempat-tempat di sekitar Sulawesi Tengah, dan juga bisa memakai alat berat milik swasta,” kata Jokowi saat memimpin rapat terkait bencana Sulteng, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10).

Kedua berkaitan dengan pertolongan medis. Ketika berkunjung ke Palu, presiden melihat tenda-tenda yang dipakai untuk penanganan para korban masih sangat kurang. Karenanya dia meminta kementerian dan lembaga yang masih memiliki tenda besar untuk mengirimkannya ke Sulteng. Jokowi juga menginstruksikan supaya TNI segera mengirim kapal RS ke sana.

“Saya minta menteri kesehatan memperbanyak rumah sakit lapangan, karena saya lihat tidak memungkinkan korban dirawat di dalam rumah sakit. Tentu saja, pastikan kesediaan obat-obatan, tenaga medis, agar semua betul-betul tersedia,” tuturnya.

Masalah ketiga, berkaitan dengan penanganan pengungsi. Titik-titik pengungsian harus dipastikan memiliki persediaan makanan dan minuman, maupun kebutuhan anak-anak dan wanita.

“Terutama yang berkaitan dengan penyediaan air dan MCK untuk pengungsi, betul-betul darurat karena listriknya masih padam. Sehingga mencari air sangat sulit di lapangan. Dari aspek keamanan, dari TNI dan Polri untuk jaga distribusi logistik agar betul-betul sampai ke masyarakat,” tutur Presiden.

Terakhir, perbaikan infrastruktur. Persoalan yang dilihat presiden terutama airport dan jalan agar segera diperbaiki. Kemudian ketersediaan listrik juga vital karena berbagai sarana pendukung membutuhkan listrik untuk operasionalnya.

“Penanganan medis tak bisa berjalan karena tidak ada listrik, air tidak didapat juga karena listrik belum menyala. Berkaitan dengan BBM. Pastikan BBM yang ada di Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong betul-betul melimpah, sehingga masyarakat terlayani apabila ingin membeli BBM,” pintanya.

Kepada Kementerian PUPR, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memerintahkan untuk segera memperbaiki Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Ini penting untuk mempercepat pengiriman logistik maupun evakuasi korban. “Pada pagi ini, saya sampaikan sekalian, agar penanganan dikoordinasi oleh Pak Menkopolhukam, dan dikomandani langsung oleh Pak Wakil Presiden,” tambahnya.

Presiden Instruksikan 4 Prioritas

Terkait penanganan dampak gempa dan tsunami di Sulteng ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan empat hal yang menjadi prioritas pemerintah dalam penanganan dampak gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Hal pertama yang disampaikan Jokowi -sapaan Joko Widodo adalah terkait evakuasi, pencarian dan penyelematan korban yang belum ditemukan. Dia telah meminta Basarnas dibantu TNI dan Polri menambah personel di lapangan agar proses tersebut bisa menjangkau lebih banyak wilayah yang terdampak. Antara lain di Donggala, Palu, Sigi, hinga Parigi Moutong.

“Saya minta dibantu Kementerian PUPR, soal alat beratnya. Kerahkan alat-alat berat dari tempat-tempat di sekitar Sulawesi Tengah, dan juga bisa memakai alat berat milik swasta,” kata Jokowi saat memimpin rapat terkait bencana Sulteng, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10).

Kedua berkaitan dengan pertolongan medis. Ketika berkunjung ke Palu, presiden melihat tenda-tenda yang dipakai untuk penanganan para korban masih sangat kurang. Karenanya dia meminta kementerian dan lembaga yang masih memiliki tenda besar untuk mengirimkannya ke Sulteng. Jokowi juga menginstruksikan supaya TNI segera mengirim kapal RS ke sana.

“Saya minta menteri kesehatan memperbanyak rumah sakit lapangan, karena saya lihat tidak memungkinkan korban dirawat di dalam rumah sakit. Tentu saja, pastikan kesediaan obat-obatan, tenaga medis, agar semua betul-betul tersedia,” tuturnya.

Masalah ketiga, berkaitan dengan penanganan pengungsi. Titik-titik pengungsian harus dipastikan memiliki persediaan makanan dan minuman, maupun kebutuhan anak-anak dan wanita.

“Terutama yang berkaitan dengan penyediaan air dan MCK untuk pengungsi, betul-betul darurat karena listriknya masih padam. Sehingga mencari air sangat sulit di lapangan. Dari aspek keamanan, dari TNI dan Polri untuk jaga distribusi logistik agar betul-betul sampai ke masyarakat,” tutur Presiden.

Terakhir, perbaikan infrastruktur. Persoalan yang dilihat presiden terutama airport dan jalan agar segera diperbaiki. Kemudian ketersediaan listrik juga vital karena berbagai sarana pendukung membutuhkan listrik untuk operasionalnya.

“Penanganan medis tak bisa berjalan karena tidak ada listrik, air tidak didapat juga karena listrik belum menyala. Berkaitan dengan BBM. Pastikan BBM yang ada di Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong betul-betul melimpah, sehingga masyarakat terlayani apabila ingin membeli BBM,” pintanya.

Kepada Kementerian PUPR, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memerintahkan untuk segera memperbaiki Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Ini penting untuk mempercepat pengiriman logistik maupun evakuasi korban. “Pada pagi ini, saya sampaikan sekalian, agar penanganan dikoordinasi oleh Pak Menkopolhukam, dan dikomandani langsung oleh Pak Wakil Presiden,” tambahnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/