MEDAN- Satu keluarga warga Jalan Mongonsidi, Gang Baru, Medan Polonia, diserang penyakit demam berdarah dangue (DBD) dan menjalani perawatan intensif di RS dr Boloni, Rabu (2/11) siang. Satu keluarga tersebut terdiri dari Cut Deby (34), beserta dua keponakannya, M Iqbal Fahrozi (9), dan Asory (9).
Marwan (35), suami Cut Deby mengatakan, gejala awalnya, badan istrinya menggigil, panas tinggi. Setelah diobati, keadaannya mulai normal. Namun malamnya, suhu badan kembali tinggi dan tidak normal. Setelah dibawa ke salah satu n
dokter spesial penyakit dalam, ternyata istrinya terjangkit DBD dan oleh dokter tersebut dirujuk ke RS dr Boloni. “Setelah masuk rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan, trombosit atau HB darah istri saya menurun. Lalu diperiksa lagi, istri saya diserang penyakit DBD dan istri saya sudah sembilan hari dirawat,” katanya saat mendampingi istrinya.
Menurutnya, setelah istrinya kena penyakit DBD, selanjutnya kedua keponakannya terserang DBD. “Kalau keponakan saya, M Iqbal Fahrozi dan Asrory kenanya tiga hari kemudian setelah istri saya,” sebutnya.
Tambah Marwan, di tempat tinggalnya jarang dilakukan penyemprotan dan baru hari ini dilakukan penyemprotan setelah ada korban. “Pihak kecamatan atau kelurahan serta dinas kesehatan lambat menangani penyemprotan,” tambahnya.
“Istri saya sudah 15 botol cairan infus dimasukkan dan kedua keponakan saya sudah 7 botol. Setelah dirawat intensif, barulah istri dan kedua keponakan saya ini bisa makan, karena sebelumnya makanan tidak bisa masuk. Setiap dimasukkan makanan selalu dimuntahkan dan istri saya mencret. Sekarang kondisinya sudah baikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Asrory, keponakannya pelajar Kelas II SLTP Bayangkari mengaku, terpaksa harus tidak bersekolah karena penyakit DBD ini. “Sekolah sudah tahu saya terserang penyakit DBD dan saya harus dirawat disini lah bang. Saya tidak tahu mulanya saya kena penyakit DBD dan tahunya setelah di rumah sakit,” ujar bocah 14 tahun ini.
Seorang petugas medis yang enggan namanya disebutkan menuturkan, keadaan pasien sudah mulai membaik. “Trombosit darah pasien sudah naik walaupun hanya mengalami kenaikan sedikit. Tidak hanya itu, makanan pun sudah bisa dimakan,” sebut wanita petugas medis berambut sebahu tersebut.(jon)