27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Jalur Layang KA Medan-Kualanamu Beroperasi, 50 Kali Sehari, Waktu Tempuh 28 Menit

JALUR LAYANG: Seorang calon penumpang didorong dengan kursi roda oleh keluarganya saat akan menaiki Kereta Api Railink di Stasiun Kereta Api Medan, Senin (2/12). Jalur layang dan jalur ganda kereta api secara bersamaan di operasikan PT KAI mulai Minggu (1/12) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akhirnya, jalur layang kereta api dari Stasiun Kota Medan tujuan Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, resmi beroperasi. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara (Sumut) memulai operasinal KA per Minggu, 1 Desember 2019.

“Perjalanan kereta api bandara sebanyak 50 kali pulang pergi relasi Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu (PP). Waktu tempuh hanya 28 menit. Waktu tempuh ini lebih pendek dari sebelumnya 30-45 menit. Alhamdulillah (operasional) normal hingga sangat ini,” kata Manager Humas PT. KAI Divre I Sumut, M. Ilud Siregar, kepada wartawan di Stasiun Medan, Senin (2/12).

Dengan pengoperasian jalur layang kereta api pertama di Sumut ini, terjadi perubahan perjalanan kereta api di Divre I Sumut keseluruhan. Baik kereta api regular maupun kereta bandara. “Untuk perjalanan KA penumpang ada 40 perjalanan kereta regular, dan 50 perjalanan kereta api bandara,” sebut Ilud.

Sementara itu, proyek fisik pembangunan jalur layang kereta api sepanjang 10,8 kilometer, dibangun dengan dua jalur atau doubel track. Jalur ganda untuk jarak jauh kereta api juga sudah rampung dibangun Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut. Jalur ganda kereta api jarak jauh yaitu KA Sribilah, KA Siantar Ekspres dan KA Putri Deli. “Jalur ganda atau double track batasnya hingga Stasiun Aras Kabu,” ujar Ilud Siregar.

Pengoperasian jalur layang dan jalur ganda ini dilakukan bersamaan dengan pengoperasian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 yang mulai diberlakukan pada 1 Desember 2019. Penetapan Gapeka 2019 tersebut menggantikan Gapeka 2017 yang sebelumnya digunakan oleh KAI.

Ilud menjelaskan, Gapeka 2019 dibuat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan akan layanan kereta api yang dapat diandalkan. Penggantian Gapeka dilakukan karena sejak 2017 terjadi begitu banyak perkembangan perkeretaapian, seperti pengoperasian jalur ganda lintas selatan Jawa dan Sumatera.

KAI, ujar Ilud, dalam menentukan kebijakan perusahaan selalu berorientasi kepada kepuasan pelanggan, dengan harapan semakin banyak masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api.

“Penggunaan Gapeka 2019 bukan hanya mengubah jadwal perjalanan KA, tetapi juga mengubah waktu tempuh perjalanan, perpanjangan relasi KA, dan termasuk adanya kereta api baru,” katanya.

Dia memberi contoh perubahan jadwal keberangkatan KA yakni KA U43 Sribilah relasi Rantauprapat-Medan dari semula berangkat pukul 07.20 WIB dan tiba di Medan pukul 13.15 WIB menjadi berangkat pukul 07.40 WIB dan tiba di Medan pukul 13.27 WIB.

PT KAI mengaku sudah mensosialisasikan jadwal transportasi KA kepada masyarakat. Masyarakat PUN diharapkan mematuhi ketentuan menyangkut operasional kereta api.

“Artinya, masyarakat agar tetap berhati-hati berada di kawasan jalur kereta api, karena jalur ganda sudah beroperasi. “Sesuai UU 23/2007 tentang Perkeretaapian disebutkan agar masyarakat tidak berada di jalur ruang manfaat jalan kereta api untuk keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Ilud.

Ditanya tentang manfaat jalur layang bandara, Ilud mengatakan, terjadi peningkatan pelayanan. “Alhamdulillah, terjadi peningkatan pelayanan penggunaan jasa angkutan kereta api. Terutama tujuan bandara. Pengoperasian jalur layang ini juga sekaligus untuk mengurangi penggunaan pintu-pintu perlintasan kereta api, sehingga mengurangi kemacetan,” jelas Ilud.

Seorang penumpang kereta api, Lusdek, mengaku surprise bisa menikmati perjalanan dari Bandara Kualanamu ke Medan menggunakan kereta api jalur layang. “Saya senang dan lebih nyaman menggunakan kereta jalur layang. Kerenlah pokoknya,” tutur Lusdek.

Hal serupa disampaikan penumpang lainnya, bernama Anita Zulkifli. Anita menilai pelayanan PT KAI kepada penumpang sangat baik.”Saya senang menggunakan kereta api ini. Pelayanan PT KAI juga sangat baik,” ucap Anita, warga Jakarta. (gus/bbs)

JALUR LAYANG: Seorang calon penumpang didorong dengan kursi roda oleh keluarganya saat akan menaiki Kereta Api Railink di Stasiun Kereta Api Medan, Senin (2/12). Jalur layang dan jalur ganda kereta api secara bersamaan di operasikan PT KAI mulai Minggu (1/12) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akhirnya, jalur layang kereta api dari Stasiun Kota Medan tujuan Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, resmi beroperasi. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara (Sumut) memulai operasinal KA per Minggu, 1 Desember 2019.

“Perjalanan kereta api bandara sebanyak 50 kali pulang pergi relasi Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu (PP). Waktu tempuh hanya 28 menit. Waktu tempuh ini lebih pendek dari sebelumnya 30-45 menit. Alhamdulillah (operasional) normal hingga sangat ini,” kata Manager Humas PT. KAI Divre I Sumut, M. Ilud Siregar, kepada wartawan di Stasiun Medan, Senin (2/12).

Dengan pengoperasian jalur layang kereta api pertama di Sumut ini, terjadi perubahan perjalanan kereta api di Divre I Sumut keseluruhan. Baik kereta api regular maupun kereta bandara. “Untuk perjalanan KA penumpang ada 40 perjalanan kereta regular, dan 50 perjalanan kereta api bandara,” sebut Ilud.

Sementara itu, proyek fisik pembangunan jalur layang kereta api sepanjang 10,8 kilometer, dibangun dengan dua jalur atau doubel track. Jalur ganda untuk jarak jauh kereta api juga sudah rampung dibangun Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut. Jalur ganda kereta api jarak jauh yaitu KA Sribilah, KA Siantar Ekspres dan KA Putri Deli. “Jalur ganda atau double track batasnya hingga Stasiun Aras Kabu,” ujar Ilud Siregar.

Pengoperasian jalur layang dan jalur ganda ini dilakukan bersamaan dengan pengoperasian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 yang mulai diberlakukan pada 1 Desember 2019. Penetapan Gapeka 2019 tersebut menggantikan Gapeka 2017 yang sebelumnya digunakan oleh KAI.

Ilud menjelaskan, Gapeka 2019 dibuat untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan akan layanan kereta api yang dapat diandalkan. Penggantian Gapeka dilakukan karena sejak 2017 terjadi begitu banyak perkembangan perkeretaapian, seperti pengoperasian jalur ganda lintas selatan Jawa dan Sumatera.

KAI, ujar Ilud, dalam menentukan kebijakan perusahaan selalu berorientasi kepada kepuasan pelanggan, dengan harapan semakin banyak masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api.

“Penggunaan Gapeka 2019 bukan hanya mengubah jadwal perjalanan KA, tetapi juga mengubah waktu tempuh perjalanan, perpanjangan relasi KA, dan termasuk adanya kereta api baru,” katanya.

Dia memberi contoh perubahan jadwal keberangkatan KA yakni KA U43 Sribilah relasi Rantauprapat-Medan dari semula berangkat pukul 07.20 WIB dan tiba di Medan pukul 13.15 WIB menjadi berangkat pukul 07.40 WIB dan tiba di Medan pukul 13.27 WIB.

PT KAI mengaku sudah mensosialisasikan jadwal transportasi KA kepada masyarakat. Masyarakat PUN diharapkan mematuhi ketentuan menyangkut operasional kereta api.

“Artinya, masyarakat agar tetap berhati-hati berada di kawasan jalur kereta api, karena jalur ganda sudah beroperasi. “Sesuai UU 23/2007 tentang Perkeretaapian disebutkan agar masyarakat tidak berada di jalur ruang manfaat jalan kereta api untuk keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Ilud.

Ditanya tentang manfaat jalur layang bandara, Ilud mengatakan, terjadi peningkatan pelayanan. “Alhamdulillah, terjadi peningkatan pelayanan penggunaan jasa angkutan kereta api. Terutama tujuan bandara. Pengoperasian jalur layang ini juga sekaligus untuk mengurangi penggunaan pintu-pintu perlintasan kereta api, sehingga mengurangi kemacetan,” jelas Ilud.

Seorang penumpang kereta api, Lusdek, mengaku surprise bisa menikmati perjalanan dari Bandara Kualanamu ke Medan menggunakan kereta api jalur layang. “Saya senang dan lebih nyaman menggunakan kereta jalur layang. Kerenlah pokoknya,” tutur Lusdek.

Hal serupa disampaikan penumpang lainnya, bernama Anita Zulkifli. Anita menilai pelayanan PT KAI kepada penumpang sangat baik.”Saya senang menggunakan kereta api ini. Pelayanan PT KAI juga sangat baik,” ucap Anita, warga Jakarta. (gus/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/