30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Angka Pasien Aktif Menurun di Medan, 11 Daerah Sumbang Kasus Baru di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peningkatan kasus baru positif Covid-19 secara nasional, tidak terjadi di Medan. Di kota ini, angka penyebaran Covid-19 masih mengalami tren penurunan sejak Oktober lalu hingga saat ini.

“Alhamdulillah, untuk di Medan penyebaran Covid-19 kita masih mengalami penurunan,” ucap Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Rabu (2/12).

Penurunan dimaksud, kata Mardohar, bukan karena tingkat penularan sudah berhenti. Melainkan karena angka kesembuhan terus meningkat, dan melampaui angka penularan.

“Penularan masih tetap terjadi, tapi angka kesembuhan masih terus di atas angka penularan. Karena itu kita terus mengimbau masyarakat, tolong jangan lengah. Sekali lagi jangan lengah. Sebab pandemi ini belum selesai. Kalau kita lengah, ini bisa meledak lagi. Tapi kalau kita makin disiplin dan trennya semakin membaik, kita yakin ini bisa selesai,” katanya.

Berdasarkan up date per akhir November 2020, Senin (30/11) lalu, jumlah suspek Covid-19 di Kota Medan ada sebanyak 294 orang. “Jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 7.699 kasus. Sebanyak 6.353 orang di antaranya sudah sembuh, artinya angka kesembuhan lebih dari 82,5 persen. Jumlah yang meninggal sebanyak 319 orang dan jumlah yang masih dirawat atau merupakan pasien aktif sebanyak 1.027 orang. Jumlah pasien aktif ini alhamdulillah terus menurun,” rincinya.

Terpisah, Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan mengatakan pihaknya masih terus melakukan penertiban-penertiban protokol kesehatan Covid-19 di Kota Medan sesuai Perwal No.27/2020 tentang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi Covid-19.

Saat ini, Satpol PP Kota Medan berfokus melakukan razia masker di sejumlah titik di Kota Medan, khusus di wilayah-wilayah perbatasan Kota Medan. Sebab, tren pelanggaran masih terus terjadi di kawasan-kawasan tersebut.

“Misalnya tadi pagi, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Medan melakukan razia masker di perbatasan Medan-Deliserdang, di Jalan Gatot Subroto depan Pasar Kampunglalang. Kita menindak warga yang tidak memakai masker, baik dengan penahanan KTP maupun dengan sanksi fisik,” kata Sofyan kepada Sumut Pos, Rabu (2/12).

Sofyan menegaskan, pihaknya akan terus melakukan razia agar masyarakat Kota Medan pada khususnya dan masyarakat luar Kota Medan yang masuk ke Kota Medan pada umumnya, semakin memahami kewajiban berdisiplin menerapkan prokes, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Hingga hari ini, Rabu 2 Desember 2020, total KTP yang sudah kita tahan ada sebanyak 4.112 lembar. Sebanyak 3.389 lembar di antaranya sudah kita kembalikan. Sisanya sebanyak 723 lembar masih berada pada kami, dan dalam proses pengembalian. Kita berharap dengan hal ini, tingkat kesadaran masyarakat dapat terus meningkat dari hari ke hari hingga kita bisa terbebas dari pandemi ini,” tandasnya.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Medan, Robi Barus SE, meminta kepada Pemko Medan, dalam hal ini Satgas Covid-19 Kota Medan, untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam pengawasan pencegahan Covid-19 di Kota Medan.

Menurutnya, ada banyak OPD yang tergabung dalam Satgas Covid-19, namun hanya segelintir yang bekerja serius. “Seakan-akan Satgas itu cuma Satpol PP, Dinkes, Dispar dan Dishub. Padahal setiap OPD harus ikut bertanggungjawab dengan tupoksi yang mereka miliki dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Medan ini,” ujar Robi kepada Sumut Pos, Rabu (2/12).

Menurut Robi, seharusnya setiap OPD berperan mencegah penyebaran Covid-19, bukannya ikut menyumbang angka penularan karena tidak disiplin atau membiarkan pelanggaran prokes terjadi di wilayahnya.

“Misalnya saja PD Pasar. Jujur saja, jika sekarang kita pergi ke 53 pasar yang ada di Kota Medan, kita akan mudah menemukan pelanggaran prokes disana, khususnya tidak pakai masker. Padahal kita tahu kalau pasar itu sangat berpotensi menjadi klaster. Nah ini, perannya PD Pasar di mana? Pemko harus tegas. Begitu juga OPD lainnya,” katanya.

Tentang tren menurunnya angka Covid-19 di Kota Medan, menurut Robi, tidak bisa menjadi tolak ukur kepuasan bagi kinerja Satgas Covid-19 Kota Medan. Sebab bila lengah sedikit saja, angka penyebaran Covid-19 bisa meningkat atau melonjak tajam dalam waktu singkat.

“Ini yang harus diwaspadai. Kalau pemerintahnya tidak lagi ketat melakukan pencegahan, pemerintah akan kelabakan sendiri saat angka kembali melonjak. Ini jangan sampai terjadi. Satgas harus serius melakukan pencegahan,” pungkasnya.

11 Daerah Sumbang Kasus Baru

Di Sumatera Utara (Sumut), kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus bertambah. Tercatat, sebanyak 88 kasus baru kembali didapatkan hingga Rabu, (2/12).

Berdasarkan update data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, jumlah kasus aktif kini ada sebanyak 2.054 orang setelah bertambah 9 poin dari hari sebelumnya sebanyak 2.045 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengungkapkan dengan penambahan 88 kasus baru positif tersebut kini akumulasinya meningkat menjadi 15.759 orang.

“Positif Covid-19 bertambah 88 kasus baru. Secara jumlah memang sedikit meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya (86 kasus). Namun, dilihat dari total kabupaten/kota ternyata lebih sedikit dari sebelumnya 19 daerah, kini hanya 11 daerah,” ujar Aris, Rabu sore.

Aris menyebutkan, 10 daerah yang menyumbang angka positif corona tersebut adalah Medan 51 kasus, Deliserdang 10 kasus, Siantar dan Asahan masing-masing 6 kasus. Kemudian, Sergai 4 kasus, Tebingtinggi dan Tapanuli Utara masing-masing 3 kasus, Labuhanbatu 2 kasus, Simalungun, Dairi dan Toba 1 kasus.

Meski demikian, sambung dia, penambahan kasus baru positif ini juga diikuti dengan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 77 orang. Akumulasinya, menjadi 13.086 orang. “77 orang sembuh yang diperoleh dari Labuhanbatu Selatan 36 orang, Medan 21 orang, Toba 15 orang, Padangsidimpuan 3 orang, serta Simalungun dan Tanjung Balai 1 orang,” sebut Aris.

Terkait angka kematian, lanjutnya, juga terjadi penambahan yaitu sebanyak 2 kasus sehingga jumlahnya menjadi 619 orang. Kedua orang yang meninggal akibat terinfeksi virus corona tersebut berasal dari Binjai dan Medan. “Untuk kasus suspek tidak ada penambahan, total sementara ini 573 orang,” beber Aris.

Lebih lanjut dia mengatakan, perkembangan situasi Covid-19 yang begitu dinamis dan masih berlangsung saat ini tetap membutuhkan kewaspadaan serta konsistensi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagaimana semboyan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun harus tetap diterapkan.

“Sikap lalai atau abai terhadap disiplin protokol kesehatan, tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kembali angka penderita Covid-19 positif yang baru. Bahkan, wilayah yang sudah berzonasi kuning atau orange bisa kembali menjadi zona merah,” pungkasnya. (map/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peningkatan kasus baru positif Covid-19 secara nasional, tidak terjadi di Medan. Di kota ini, angka penyebaran Covid-19 masih mengalami tren penurunan sejak Oktober lalu hingga saat ini.

“Alhamdulillah, untuk di Medan penyebaran Covid-19 kita masih mengalami penurunan,” ucap Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada Sumut Pos, Rabu (2/12).

Penurunan dimaksud, kata Mardohar, bukan karena tingkat penularan sudah berhenti. Melainkan karena angka kesembuhan terus meningkat, dan melampaui angka penularan.

“Penularan masih tetap terjadi, tapi angka kesembuhan masih terus di atas angka penularan. Karena itu kita terus mengimbau masyarakat, tolong jangan lengah. Sekali lagi jangan lengah. Sebab pandemi ini belum selesai. Kalau kita lengah, ini bisa meledak lagi. Tapi kalau kita makin disiplin dan trennya semakin membaik, kita yakin ini bisa selesai,” katanya.

Berdasarkan up date per akhir November 2020, Senin (30/11) lalu, jumlah suspek Covid-19 di Kota Medan ada sebanyak 294 orang. “Jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 7.699 kasus. Sebanyak 6.353 orang di antaranya sudah sembuh, artinya angka kesembuhan lebih dari 82,5 persen. Jumlah yang meninggal sebanyak 319 orang dan jumlah yang masih dirawat atau merupakan pasien aktif sebanyak 1.027 orang. Jumlah pasien aktif ini alhamdulillah terus menurun,” rincinya.

Terpisah, Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan mengatakan pihaknya masih terus melakukan penertiban-penertiban protokol kesehatan Covid-19 di Kota Medan sesuai Perwal No.27/2020 tentang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi Covid-19.

Saat ini, Satpol PP Kota Medan berfokus melakukan razia masker di sejumlah titik di Kota Medan, khusus di wilayah-wilayah perbatasan Kota Medan. Sebab, tren pelanggaran masih terus terjadi di kawasan-kawasan tersebut.

“Misalnya tadi pagi, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Medan melakukan razia masker di perbatasan Medan-Deliserdang, di Jalan Gatot Subroto depan Pasar Kampunglalang. Kita menindak warga yang tidak memakai masker, baik dengan penahanan KTP maupun dengan sanksi fisik,” kata Sofyan kepada Sumut Pos, Rabu (2/12).

Sofyan menegaskan, pihaknya akan terus melakukan razia agar masyarakat Kota Medan pada khususnya dan masyarakat luar Kota Medan yang masuk ke Kota Medan pada umumnya, semakin memahami kewajiban berdisiplin menerapkan prokes, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Hingga hari ini, Rabu 2 Desember 2020, total KTP yang sudah kita tahan ada sebanyak 4.112 lembar. Sebanyak 3.389 lembar di antaranya sudah kita kembalikan. Sisanya sebanyak 723 lembar masih berada pada kami, dan dalam proses pengembalian. Kita berharap dengan hal ini, tingkat kesadaran masyarakat dapat terus meningkat dari hari ke hari hingga kita bisa terbebas dari pandemi ini,” tandasnya.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Medan, Robi Barus SE, meminta kepada Pemko Medan, dalam hal ini Satgas Covid-19 Kota Medan, untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam pengawasan pencegahan Covid-19 di Kota Medan.

Menurutnya, ada banyak OPD yang tergabung dalam Satgas Covid-19, namun hanya segelintir yang bekerja serius. “Seakan-akan Satgas itu cuma Satpol PP, Dinkes, Dispar dan Dishub. Padahal setiap OPD harus ikut bertanggungjawab dengan tupoksi yang mereka miliki dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Medan ini,” ujar Robi kepada Sumut Pos, Rabu (2/12).

Menurut Robi, seharusnya setiap OPD berperan mencegah penyebaran Covid-19, bukannya ikut menyumbang angka penularan karena tidak disiplin atau membiarkan pelanggaran prokes terjadi di wilayahnya.

“Misalnya saja PD Pasar. Jujur saja, jika sekarang kita pergi ke 53 pasar yang ada di Kota Medan, kita akan mudah menemukan pelanggaran prokes disana, khususnya tidak pakai masker. Padahal kita tahu kalau pasar itu sangat berpotensi menjadi klaster. Nah ini, perannya PD Pasar di mana? Pemko harus tegas. Begitu juga OPD lainnya,” katanya.

Tentang tren menurunnya angka Covid-19 di Kota Medan, menurut Robi, tidak bisa menjadi tolak ukur kepuasan bagi kinerja Satgas Covid-19 Kota Medan. Sebab bila lengah sedikit saja, angka penyebaran Covid-19 bisa meningkat atau melonjak tajam dalam waktu singkat.

“Ini yang harus diwaspadai. Kalau pemerintahnya tidak lagi ketat melakukan pencegahan, pemerintah akan kelabakan sendiri saat angka kembali melonjak. Ini jangan sampai terjadi. Satgas harus serius melakukan pencegahan,” pungkasnya.

11 Daerah Sumbang Kasus Baru

Di Sumatera Utara (Sumut), kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus bertambah. Tercatat, sebanyak 88 kasus baru kembali didapatkan hingga Rabu, (2/12).

Berdasarkan update data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, jumlah kasus aktif kini ada sebanyak 2.054 orang setelah bertambah 9 poin dari hari sebelumnya sebanyak 2.045 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengungkapkan dengan penambahan 88 kasus baru positif tersebut kini akumulasinya meningkat menjadi 15.759 orang.

“Positif Covid-19 bertambah 88 kasus baru. Secara jumlah memang sedikit meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya (86 kasus). Namun, dilihat dari total kabupaten/kota ternyata lebih sedikit dari sebelumnya 19 daerah, kini hanya 11 daerah,” ujar Aris, Rabu sore.

Aris menyebutkan, 10 daerah yang menyumbang angka positif corona tersebut adalah Medan 51 kasus, Deliserdang 10 kasus, Siantar dan Asahan masing-masing 6 kasus. Kemudian, Sergai 4 kasus, Tebingtinggi dan Tapanuli Utara masing-masing 3 kasus, Labuhanbatu 2 kasus, Simalungun, Dairi dan Toba 1 kasus.

Meski demikian, sambung dia, penambahan kasus baru positif ini juga diikuti dengan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 77 orang. Akumulasinya, menjadi 13.086 orang. “77 orang sembuh yang diperoleh dari Labuhanbatu Selatan 36 orang, Medan 21 orang, Toba 15 orang, Padangsidimpuan 3 orang, serta Simalungun dan Tanjung Balai 1 orang,” sebut Aris.

Terkait angka kematian, lanjutnya, juga terjadi penambahan yaitu sebanyak 2 kasus sehingga jumlahnya menjadi 619 orang. Kedua orang yang meninggal akibat terinfeksi virus corona tersebut berasal dari Binjai dan Medan. “Untuk kasus suspek tidak ada penambahan, total sementara ini 573 orang,” beber Aris.

Lebih lanjut dia mengatakan, perkembangan situasi Covid-19 yang begitu dinamis dan masih berlangsung saat ini tetap membutuhkan kewaspadaan serta konsistensi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagaimana semboyan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun harus tetap diterapkan.

“Sikap lalai atau abai terhadap disiplin protokol kesehatan, tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kembali angka penderita Covid-19 positif yang baru. Bahkan, wilayah yang sudah berzonasi kuning atau orange bisa kembali menjadi zona merah,” pungkasnya. (map/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/