31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Lagi, Sumut Pos Raih Penghargaan IPMA 2017

Foto: istimewa
Pemred Sumut Pos, Chairil Huda, memegang piala dan penghargaan Indonesia Print Media Award (IPMA). Dalam kompetisi yang diikuti ratusan media cetak dari berbagai daerah di Nusantara itu, Sumut Pos menyabet Bronze Winner pada kategori penampilan wajah koran terbaik di tingkat regional Sumatera.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penampilan wajah (cover) Harian Sumut Pos kembali berjaya di ajang Indonesia Print Media Award (IPMA). Dalam kompetisi yang diikuti ratusan media cetak dari berbagai daerah di Nusantara itu, Sumut Pos menyabet Bronze Winner pada kategori penampilan wajah koran terbaik di tingkat regional Sumatera.

Penghargaan IPMA 2017 ini diserahkan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara di Ballroom Hotel Millenium Sirih, Jakarta Pusat, Jumat malam (3/2). Adapun cover Sumut Pos yang terpilih, terbitan edisi 15 Maret 2016 berjudul “Gatot 3 Tahun, Evy 2,5 Tahun”.

Dalam sambutannya, Menkominfo Rudiantara mengucapkan selamat atas penghargaan yang diraih. Tentunya penghargaan yang diperoleh merupakan hasil kerja kreatif dan kerja keras serta keuletan para pekerja media dalam menyajikan informasi secara menarik, lengkap, dan berimbang.

Rudi berpesan, berkembangnya media digital, bisa mengubah medium media massa saat ini. Mulai dari cetak ke media elektronik, berlanjut ke media digital dan saat ini media sosial.

Menkominfo menyebutkan, saat ini dengan kemajuan digital dan media sosial, siapa saja bisa menjadi jurnalis, namun untuk perimbangan berita atau cover both said sudah mulai berkurang. Kondisi inilah yang bisa menjadi informasi sampah atau hoax.

“Pada akhirnya akan kembali kepada media mainstream yang pada hari ini dapat penghargaan, dan tentunya menyampaikan informasi yang berimbang,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Harian SPS Ahmad Jouhar mengatakan, penghargaan IPMA 2017 diberikan kepada para perusahaan penerbit untuk memacu agar para pekerja surat kabar bertambah kreatif, dan menampilkan penyajian berita semenarik mungkin.

Dia mengingatkan, di tengah banyaknya media digital tumbuh menjadi satu ancaman bagi media cetak. Dengan adanya IPMA yang dibuat SPS diharapkan mampu menggugah kreativitas agar tampilan koran juga lebih menarik dan memikat banyak orang untuk membaca surat kabar. Karena di negara seperti Amerika Serikat, media cetaknya sudah mulai reborn di tengah gempuran media digital. Artinya apa, Indonesia juga kita harapkan media cetak akan semakin membaik. (ril/adz)

Foto: istimewa
Pemred Sumut Pos, Chairil Huda, memegang piala dan penghargaan Indonesia Print Media Award (IPMA). Dalam kompetisi yang diikuti ratusan media cetak dari berbagai daerah di Nusantara itu, Sumut Pos menyabet Bronze Winner pada kategori penampilan wajah koran terbaik di tingkat regional Sumatera.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penampilan wajah (cover) Harian Sumut Pos kembali berjaya di ajang Indonesia Print Media Award (IPMA). Dalam kompetisi yang diikuti ratusan media cetak dari berbagai daerah di Nusantara itu, Sumut Pos menyabet Bronze Winner pada kategori penampilan wajah koran terbaik di tingkat regional Sumatera.

Penghargaan IPMA 2017 ini diserahkan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara di Ballroom Hotel Millenium Sirih, Jakarta Pusat, Jumat malam (3/2). Adapun cover Sumut Pos yang terpilih, terbitan edisi 15 Maret 2016 berjudul “Gatot 3 Tahun, Evy 2,5 Tahun”.

Dalam sambutannya, Menkominfo Rudiantara mengucapkan selamat atas penghargaan yang diraih. Tentunya penghargaan yang diperoleh merupakan hasil kerja kreatif dan kerja keras serta keuletan para pekerja media dalam menyajikan informasi secara menarik, lengkap, dan berimbang.

Rudi berpesan, berkembangnya media digital, bisa mengubah medium media massa saat ini. Mulai dari cetak ke media elektronik, berlanjut ke media digital dan saat ini media sosial.

Menkominfo menyebutkan, saat ini dengan kemajuan digital dan media sosial, siapa saja bisa menjadi jurnalis, namun untuk perimbangan berita atau cover both said sudah mulai berkurang. Kondisi inilah yang bisa menjadi informasi sampah atau hoax.

“Pada akhirnya akan kembali kepada media mainstream yang pada hari ini dapat penghargaan, dan tentunya menyampaikan informasi yang berimbang,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Harian SPS Ahmad Jouhar mengatakan, penghargaan IPMA 2017 diberikan kepada para perusahaan penerbit untuk memacu agar para pekerja surat kabar bertambah kreatif, dan menampilkan penyajian berita semenarik mungkin.

Dia mengingatkan, di tengah banyaknya media digital tumbuh menjadi satu ancaman bagi media cetak. Dengan adanya IPMA yang dibuat SPS diharapkan mampu menggugah kreativitas agar tampilan koran juga lebih menarik dan memikat banyak orang untuk membaca surat kabar. Karena di negara seperti Amerika Serikat, media cetaknya sudah mulai reborn di tengah gempuran media digital. Artinya apa, Indonesia juga kita harapkan media cetak akan semakin membaik. (ril/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/