26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pegawai Lapas Ketangkap Hendak Curi Vega

MEDAN-Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Inilah yang dirasa kawanan pencuri kenderaan bermotor (ranmor) yang coba nelakukan aksinya di Jalan Mistar, Sei Putih Barat Minggu (3/3) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

Belum sempat mendapatkan ranmor yang ditarget, kawanan pencuri ini keburu diamankan warga yang mendapati aksi mereka. Dari data yang dihimpun Sumut Pos di kantor polisi, pelaku yang berhasilkan diamankan berjumlah tujuh orang, dua diantar pelaku merupakan petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang diketahui bernama Fernando Gultom (30) warga Dusun III Pawang Talawi, yang bertugas di Lapas Klas II Labuhan Ruku, Batubara serta Beni Simamora (30) Pegawai Lapas Klas II Labuhan Ruku.

Pelaku yang lainnya yang turut diamankan adalah, Parlindungan Sinurat (25) berstatus sebagai Perawat RS Bandung warga Dusun II Desa Huta Padang,  Suhendra (25) Perawat RS Bandung warga Desa Pasar Lembu Asahan, Iwan Manik (26) warga Desa Siatas Kec Simpang Kawan Aceh Singkil, Rudi Iqnasius Sihotang (19) warga Jalan Gaperta Ujung gang Berkat dan seorang mahasiswa Fahmi Azamry Sitepu (20).

Kejadian pencurian berawal saat dua Pegawai Lapas Fernando Gultom (30) dan Beni Simamora (30) datang ke RS Bandung di Jalan Ayahanda, dengan alasan ingin menemui rekannya Fahmi. Di sana kedua petugas lapas tadi berjumpa dengan kelima pelaku lainnya yang juga teman dari Fahmi.

Di sana, ketujuhnya sepakat untuk menghabiskan malam sabil berkeliling Kota Medan dengan mengendarai mobil jenis APV benomor polisi  BK  1305 JY.
Di saat melintas di Jalan Mistar, mobil yang dikemudikan Fahmi itu berhenti  dan Fernando turun dari mobil dan mendekati sebuah sepeda motor vega R bernomor polisi 2910 ACD milik Suriadi.

Awalnya warga tak curiga saat Ferando turun dari mobil, karena mereka mengira mobil itu ingin mengambil papan bunga yang ada di lokasi pesta yang ada di Jalan Mistar.

Tapi, setelahd iperhatijkan lebih seksama, warga sontak curiga karena  Fernando justru memegangi sepeda motor bukan memegang papan bunga, seperti dugaan mereka sebelumnya.

Melihat kondisi itu warga segera bergegas ingin mengangkap Fernando yang terlihat berusaha melarikan diri begitu mengetahui jika aksinya diketahui warga. Tapi, upaya Fernando untuk melarikan diri berhasil digagalkan warga.

Tak menunggu lama warga segera menghubuhngi pihak Polsek Medan Baru yang segera turun ke lokasi.
“Pertama kali kami lihat di slow-slow aja bang. Tapi ketika kami lihat dia mau mengeser kereta (sepeda motor), maka kami pun menangkapnya,” kata Suliardi selaku pemilik sepeda motor.

Dihadapan petugas, Fernando berpura-pura bodoh seakan tak terjadi apa-apa. Ia hanya diam ketika ditanyai Petugas, tapi ketika ditanyai wartawan, pria berkulit putih ini mengaku sebagai pegawai Lapas Klas II Labuhan Ruku yang sedang ditugaskan mengantar tahanan yang sakit ke RS Adam Malik. “Pegawai Lapas di Batubara aku bang.” Katanya.

Sementara itu, Beni Simamora yang mengaku sama sekali tak mengetahui perbuatan rekannya itu mengaku hanya mengantar tahanan yang sakit ke Medan dan berkunjung ke RS Bandung guna menemui rekannya yang dikabarkan putra dari pemilik RS Bandung. “Kami main-main aja ke situ bang. Aku tak tahu apa-apa. Kebetulan kawan ku ada di RS Bandung makanya kami ke situ bang,” kata Beni.

Tak berebda dengan Beni. 5 orang lainnyajuga mengaku sama sekali tak mengetahui jika Fernando hendak mencuri sepeda motor. Fahmi (20) ketika ditanyai mengaku sebagai putra dari pemilik RS Bandung. Ia mengatakan jika dirinya tak mengenal Fernando namun hanya mengenal Beni yang pernah menjadi seniornya semasa kuliah. “Aku tak kenal dia (Fernando, Red) aku kenalnya sama Beni bang,” katanya.

Sementara itu, Kapolsekta Medan Baru Kompol Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa masih melakukan pemeriksaan. (gus)

MEDAN-Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Inilah yang dirasa kawanan pencuri kenderaan bermotor (ranmor) yang coba nelakukan aksinya di Jalan Mistar, Sei Putih Barat Minggu (3/3) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

Belum sempat mendapatkan ranmor yang ditarget, kawanan pencuri ini keburu diamankan warga yang mendapati aksi mereka. Dari data yang dihimpun Sumut Pos di kantor polisi, pelaku yang berhasilkan diamankan berjumlah tujuh orang, dua diantar pelaku merupakan petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang diketahui bernama Fernando Gultom (30) warga Dusun III Pawang Talawi, yang bertugas di Lapas Klas II Labuhan Ruku, Batubara serta Beni Simamora (30) Pegawai Lapas Klas II Labuhan Ruku.

Pelaku yang lainnya yang turut diamankan adalah, Parlindungan Sinurat (25) berstatus sebagai Perawat RS Bandung warga Dusun II Desa Huta Padang,  Suhendra (25) Perawat RS Bandung warga Desa Pasar Lembu Asahan, Iwan Manik (26) warga Desa Siatas Kec Simpang Kawan Aceh Singkil, Rudi Iqnasius Sihotang (19) warga Jalan Gaperta Ujung gang Berkat dan seorang mahasiswa Fahmi Azamry Sitepu (20).

Kejadian pencurian berawal saat dua Pegawai Lapas Fernando Gultom (30) dan Beni Simamora (30) datang ke RS Bandung di Jalan Ayahanda, dengan alasan ingin menemui rekannya Fahmi. Di sana kedua petugas lapas tadi berjumpa dengan kelima pelaku lainnya yang juga teman dari Fahmi.

Di sana, ketujuhnya sepakat untuk menghabiskan malam sabil berkeliling Kota Medan dengan mengendarai mobil jenis APV benomor polisi  BK  1305 JY.
Di saat melintas di Jalan Mistar, mobil yang dikemudikan Fahmi itu berhenti  dan Fernando turun dari mobil dan mendekati sebuah sepeda motor vega R bernomor polisi 2910 ACD milik Suriadi.

Awalnya warga tak curiga saat Ferando turun dari mobil, karena mereka mengira mobil itu ingin mengambil papan bunga yang ada di lokasi pesta yang ada di Jalan Mistar.

Tapi, setelahd iperhatijkan lebih seksama, warga sontak curiga karena  Fernando justru memegangi sepeda motor bukan memegang papan bunga, seperti dugaan mereka sebelumnya.

Melihat kondisi itu warga segera bergegas ingin mengangkap Fernando yang terlihat berusaha melarikan diri begitu mengetahui jika aksinya diketahui warga. Tapi, upaya Fernando untuk melarikan diri berhasil digagalkan warga.

Tak menunggu lama warga segera menghubuhngi pihak Polsek Medan Baru yang segera turun ke lokasi.
“Pertama kali kami lihat di slow-slow aja bang. Tapi ketika kami lihat dia mau mengeser kereta (sepeda motor), maka kami pun menangkapnya,” kata Suliardi selaku pemilik sepeda motor.

Dihadapan petugas, Fernando berpura-pura bodoh seakan tak terjadi apa-apa. Ia hanya diam ketika ditanyai Petugas, tapi ketika ditanyai wartawan, pria berkulit putih ini mengaku sebagai pegawai Lapas Klas II Labuhan Ruku yang sedang ditugaskan mengantar tahanan yang sakit ke RS Adam Malik. “Pegawai Lapas di Batubara aku bang.” Katanya.

Sementara itu, Beni Simamora yang mengaku sama sekali tak mengetahui perbuatan rekannya itu mengaku hanya mengantar tahanan yang sakit ke Medan dan berkunjung ke RS Bandung guna menemui rekannya yang dikabarkan putra dari pemilik RS Bandung. “Kami main-main aja ke situ bang. Aku tak tahu apa-apa. Kebetulan kawan ku ada di RS Bandung makanya kami ke situ bang,” kata Beni.

Tak berebda dengan Beni. 5 orang lainnyajuga mengaku sama sekali tak mengetahui jika Fernando hendak mencuri sepeda motor. Fahmi (20) ketika ditanyai mengaku sebagai putra dari pemilik RS Bandung. Ia mengatakan jika dirinya tak mengenal Fernando namun hanya mengenal Beni yang pernah menjadi seniornya semasa kuliah. “Aku tak kenal dia (Fernando, Red) aku kenalnya sama Beni bang,” katanya.

Sementara itu, Kapolsekta Medan Baru Kompol Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa masih melakukan pemeriksaan. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/