Tak lama waktu berbincang dengan Sri karena hanya diberikan 20 menit. Sebab Sri sudah terlihat lelah setelah menangis usai dijemput ayah dan pamannya didampingi Posmetro Medan (grup SUMUTPOS.CO), personel TNI AU dan KPAID dari Blok H no 6 Kompek Grand Polonia Medan. Sri sempat berkata ingin segera pulang kampung. “Kasihan bapak di sini, biar aja kami pulang. Tapi kata bapak sabar dulu sampai ada duit untuk pulang,” ujar Sri lagi.
Tak lama ngobrol dengan Sri, Handoko tiba-tiba menghubungi salah seorang petugas KPAID. Sebelumnya, memang petugas itu sempat meninggalkan nomor ponselnya ke Handoko saat memboyong Sri.
“Halo… ada apa Pak Handoko menelepon kami? Ini Sri di tempat yang aman pastinya. Nanti kita ketemu di pengadilan untuk menyelesaikan msalah ini,” ujar Muslim menjawab pertanyaan Handoko.
Handoko hanya menelepon sebentar. Dengan nada keras, dia mengatakan akan mencari keberadaan seseorang yang telah memberi tahu keberadaan Sri. “Siapa yang kasih tahu Sri ada di rumah saya? Semuanya jadi kacau, kasih tau siapa?” ujar Handoko, lalu mematikan hp.
Sementara, ayah Sri, Rukman dan Dadang (paman Sri), untuk sementara menetap di tempat Paguyuban Warga Sunda yang beralamat di Jalan PWS Medan. Meski terbata-bata berbahasa Indonesia, namun jelas terdengar kalau Rukman akan pulang bila anaknya pulang. “Bapak mau pulang kalau anak Bapak juga pulang. Ini biar selesai dulu masalahnya,” ujar Rukman.(mri/trg)
Tak lama waktu berbincang dengan Sri karena hanya diberikan 20 menit. Sebab Sri sudah terlihat lelah setelah menangis usai dijemput ayah dan pamannya didampingi Posmetro Medan (grup SUMUTPOS.CO), personel TNI AU dan KPAID dari Blok H no 6 Kompek Grand Polonia Medan. Sri sempat berkata ingin segera pulang kampung. “Kasihan bapak di sini, biar aja kami pulang. Tapi kata bapak sabar dulu sampai ada duit untuk pulang,” ujar Sri lagi.
Tak lama ngobrol dengan Sri, Handoko tiba-tiba menghubungi salah seorang petugas KPAID. Sebelumnya, memang petugas itu sempat meninggalkan nomor ponselnya ke Handoko saat memboyong Sri.
“Halo… ada apa Pak Handoko menelepon kami? Ini Sri di tempat yang aman pastinya. Nanti kita ketemu di pengadilan untuk menyelesaikan msalah ini,” ujar Muslim menjawab pertanyaan Handoko.
Handoko hanya menelepon sebentar. Dengan nada keras, dia mengatakan akan mencari keberadaan seseorang yang telah memberi tahu keberadaan Sri. “Siapa yang kasih tahu Sri ada di rumah saya? Semuanya jadi kacau, kasih tau siapa?” ujar Handoko, lalu mematikan hp.
Sementara, ayah Sri, Rukman dan Dadang (paman Sri), untuk sementara menetap di tempat Paguyuban Warga Sunda yang beralamat di Jalan PWS Medan. Meski terbata-bata berbahasa Indonesia, namun jelas terdengar kalau Rukman akan pulang bila anaknya pulang. “Bapak mau pulang kalau anak Bapak juga pulang. Ini biar selesai dulu masalahnya,” ujar Rukman.(mri/trg)