30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Rahudman: Percayakan pada Wali Kota

20 Ribu Warga Sari Rejo Siap Turun ke Jalan

MEDAN- Masyarakat Sari Rejo tidak main-main dengan rencana aksi besar-besaran, dalam rangka menuntut hak mereka, yakni sertifikat tanah. Munculnya rencana itu, karena hingga saat ini tidak ada penyelesaian yang signifikan dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Apalagi, masyarakat Sari Rejo sudah merasa jenuh dengan perjuangan mereka sejak tahun 2000 lalu, yang tak kunjung membuahkan hasil.

Sementara, Pemko Medan juga terkesan tidak pernah serius menyelesaikan masalah ini. Buktinya, dalam upaya dialog yang dilakukan selama ini, mereka merasa tidak pernah dilibatkan. Apa yang dilakukan masyarakat adalah upaya dari mereka sendiri.

Penegasan ini dikemukakan perwakilan masyarakat Sari Rejo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) kepada Sumut Pos di kediaman Ketua Formas Riwayat Pakpahan Jalan Teratai No 45, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Minggu (3/4).

Riwayat yang didampingi seluruh pengurus Formas antara lain, Os Sumantri, Usman Jauhari, Piter Naiborhu, Mahyudin, Ustad Sobirin, Abyadi Siregar, O Sinaga, Sami, Saga, Wijianto, Kemto, Asep S dan Misroy menyatakan, satu-satunya yang masih dinanti oleh masyarakat adalah pertemuan antara Komisi A DPRD Sumut dengan pihak Tim Asset TNI AU, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut dan Medan pada 13 April 2011 mendatang. Jika dalam pertemuan itu nantinya tidak ada kepastian penyelesaian sengketa tersebut, maka sudah bisa dipastikan rencana aksi besar-besaran akan digelar awal Mei mendatang.

“Kita masih menunggu hingga akhir April ini, dan juga masih menunggu hasil rapat Komisi A DPRD Sumut dengan semua pihak terkait. Ketika arah penyelesaian tidak ada, maka alternatif lain dan terakhir yang akan kami lakukan adalah demo besar-besaran sesuai tuntutan masyarakat Sari Rejo. Karena kami telah letih mengupayakan penyelesaian ini, kami hanya orang kecil yang seolah tidak pernah dianggap pemerintah. Untuk demo kali ini, massa yang akan turun kemungkinan akan semakin besar dari demo-demo sebelumnya. Kalau demo sebelum-sebelumnya berjumlah 10 ribu orang, mungkin ini akan mencapai 15 sampai 20 ribu orang, sejalan dengan bertambahnya penduduk Sari Rejo,” tegas Riwayat dan pengurus lainnya.

Dikatakannya, satu hal yang dituntut masyarakat tidak lain dan tidak bukan adalah hanya sertifikat tanah. “Kami tidak menuntut banyak. Kami hanya membutuhkan sertifikat. Untuk masalah ini, Wali Kota Medan Rahudman Harahap pernah berjanji saat Pilkada lalu akan segera menyelesaikan persoalan ini. Tapi nyatanya, sampai saat ini tidak ada bukti yang diberikan,” tandas Riwayat dan pengurus lainnya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang ditemui Sumut Pos di rumah dinasnya di Jalan Sudirman Medan menyayangkan rencana masyarakat Sari Rejo tersebut. Karena menurutnya, dengan dilakukannya demo, secara otomatis akan semakin memperlambat proses penyelesaian masalah tersebut. “Kalau mau aksi, nanti penyelesaian ini makin lama. Serahkan semuanya sama wali kota, nanti bakal selesai itu,” tegas Rahudman. (ari)

20 Ribu Warga Sari Rejo Siap Turun ke Jalan

MEDAN- Masyarakat Sari Rejo tidak main-main dengan rencana aksi besar-besaran, dalam rangka menuntut hak mereka, yakni sertifikat tanah. Munculnya rencana itu, karena hingga saat ini tidak ada penyelesaian yang signifikan dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Apalagi, masyarakat Sari Rejo sudah merasa jenuh dengan perjuangan mereka sejak tahun 2000 lalu, yang tak kunjung membuahkan hasil.

Sementara, Pemko Medan juga terkesan tidak pernah serius menyelesaikan masalah ini. Buktinya, dalam upaya dialog yang dilakukan selama ini, mereka merasa tidak pernah dilibatkan. Apa yang dilakukan masyarakat adalah upaya dari mereka sendiri.

Penegasan ini dikemukakan perwakilan masyarakat Sari Rejo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) kepada Sumut Pos di kediaman Ketua Formas Riwayat Pakpahan Jalan Teratai No 45, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Minggu (3/4).

Riwayat yang didampingi seluruh pengurus Formas antara lain, Os Sumantri, Usman Jauhari, Piter Naiborhu, Mahyudin, Ustad Sobirin, Abyadi Siregar, O Sinaga, Sami, Saga, Wijianto, Kemto, Asep S dan Misroy menyatakan, satu-satunya yang masih dinanti oleh masyarakat adalah pertemuan antara Komisi A DPRD Sumut dengan pihak Tim Asset TNI AU, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut dan Medan pada 13 April 2011 mendatang. Jika dalam pertemuan itu nantinya tidak ada kepastian penyelesaian sengketa tersebut, maka sudah bisa dipastikan rencana aksi besar-besaran akan digelar awal Mei mendatang.

“Kita masih menunggu hingga akhir April ini, dan juga masih menunggu hasil rapat Komisi A DPRD Sumut dengan semua pihak terkait. Ketika arah penyelesaian tidak ada, maka alternatif lain dan terakhir yang akan kami lakukan adalah demo besar-besaran sesuai tuntutan masyarakat Sari Rejo. Karena kami telah letih mengupayakan penyelesaian ini, kami hanya orang kecil yang seolah tidak pernah dianggap pemerintah. Untuk demo kali ini, massa yang akan turun kemungkinan akan semakin besar dari demo-demo sebelumnya. Kalau demo sebelum-sebelumnya berjumlah 10 ribu orang, mungkin ini akan mencapai 15 sampai 20 ribu orang, sejalan dengan bertambahnya penduduk Sari Rejo,” tegas Riwayat dan pengurus lainnya.

Dikatakannya, satu hal yang dituntut masyarakat tidak lain dan tidak bukan adalah hanya sertifikat tanah. “Kami tidak menuntut banyak. Kami hanya membutuhkan sertifikat. Untuk masalah ini, Wali Kota Medan Rahudman Harahap pernah berjanji saat Pilkada lalu akan segera menyelesaikan persoalan ini. Tapi nyatanya, sampai saat ini tidak ada bukti yang diberikan,” tandas Riwayat dan pengurus lainnya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang ditemui Sumut Pos di rumah dinasnya di Jalan Sudirman Medan menyayangkan rencana masyarakat Sari Rejo tersebut. Karena menurutnya, dengan dilakukannya demo, secara otomatis akan semakin memperlambat proses penyelesaian masalah tersebut. “Kalau mau aksi, nanti penyelesaian ini makin lama. Serahkan semuanya sama wali kota, nanti bakal selesai itu,” tegas Rahudman. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/