28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

JW Marriott Medan Diteror Kotak Berisi Bom

Terduga Pelaku Sebut Nama Ketua DPRD Langkat

MEDAN-Teror bom terus berlanjut. Kemarin (3/5) petang sekitar pukul 17.00 WIB, giliran Hotel JW Marriott di Jalan Putri Hijau Medan yang diteror bom. Teror di JW Marriott diawali dengan penemuan kotak berisi rangkaian listrik dibungkus kertas kado dan dimasukkan ke plastik keresek warna merah yang diduga bom. Kotak itu diletakkan di pelataran parkir hotel. Penemuan bingkisan itu sontak menghebohkan tamu yang datang ke hotel tersebut.

Puluhan petugas Jihandak Brimob Polda Sumut kemudian menyisir areal parkir hotel dan mengamankan paket tersebut. Bungkusan mencurigakan itu kemudian diboyong ke Markas Brimoda Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim.

Tak berselang lama, polisi mengamankan terduga pelaku yang meletakkan bungkusan yang diduga berisi bom tersebut. Pria itu diketahui bernama Rahmad Agustian (34), warga Jalan Pembangunan Pelawi Barat, Pangkalan Brandan.

Saat diinterogasi polisi, terduga pelaku mengaku sebagai Ketua Remaja Masjid Raya Pangkalan Brandan. Ayah dua anak itu mengaku sebagai tim sukses Ketua DPRD Langkat, Rudi Bangun saat pemilihan legislatif tahun 2009 lalu. Rudi Bangun adalah anak Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun.

“Pelaku mengaku mengenal Ketua DPRD Langkat, Rudi Bangun. Saat ditanya, katanya dia (pelaku, Red) adalah tim sukses Rudi saat Pemilukada 2009 lalu,” kata Kapolsekta Medan Barat, Kompol Arke F Ambat ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (3/5) malam.

Saat ditemui di ruang juru periksa (Juper) Mapolsek Medan Barat, Rahmad menceritakan kalau ia berniat menemui Rudi yang diketahuinya memiliki rumah di Jalan Kapten Muslim, Medan. Dari Langkat Rahmad menumpang bus turun dan di Terminal Kampung Lalang, pukul 14.20 WIB. Saat sedang menunggu angkutan kota, kemudian disambangi empat orang tak dikenal mengenakan helm full face dan mengendarai dua sepeda motor dengan merek yang sama yakni, Yamaha Mio warna hitam.

Kemudian, keempat orang tak dikenal itu menitipkan barang yang terbungkus plastik kresek warna merah. Dengan iming-iming diberi uang Rp20 ribu, Rahmad diminta mengantarkan titipan itu ke Hotel JW Marriott, tanpa memberitahukan kepada siapa titipan itu ditujukan. Rahmad lalu naik angkutan umum.

Sampai di Lapangan Merdeka, Rahmad sadar, ternyata ia diikuti empat orang tersebut. Seorang dari mereka menghampiri Ridwan dan meminta, setibanya di Hotel JW Marriott, Rahmad langsung memberikan bungkusan itu kepada petugas keamanan hotel.

“Kalau nanti bungkusan udah nyampai di JW Marriot dan menjadi heboh, kamu akan terkenal dan nanti kita ketemu di pangkalan Brandan akan dikasih uang lagi,” kata Rahmad menirukan ucapan orang tak dikenal itu.

Kemudian Rahmad berjalan ke Hotel JW Marriott, sementara keempat orang itu mengikuti dengan sepeda motor. Saat Rahmad sudah berada di depan hotel, keempat pria tersebut berhenti di dekat Lampu Merah di Jalan Putri Hijau. Salah seorang dari keempat orang itu memberi kode untuk segera masuk. Nah, saat Rahmad masuk dan meletakkan kotak bungkusan itu di jalan arah basemant hotel, keempat pengendara sepeda motor tersebut langsung pergi. Sementara petugas pengamanan hotel yang melihat Rahmad langsung mengambil inisiatif melapor ke petugas kepolisian di Polsek Medan Barat.

Mendengar informasi itu, petugas Polsek Medan Barat langsung menginformasikan ke Tim Gegana Brimob Poldasu. Setelah itu, bungkusan tersebut dibawa ke Markas Brimob Poldasu.

“Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan pencarian terhadap keempat orang tersebut, yang menitipkan barang ke Rahmad. Rahmad sendiri akan diperiksa selama 1×24 jam, jika tidak terbukti maka akan dilepaskan,” ungkapnya.
Menurut Arke, kotak yang dibungkus oleh kertas kado tersebut berisi sabun batangan, paku, jam weker serta baterai kering langsung dibawa ke Brimob dan selanjutnya akan diperiksa dan diteliti di Markas Brimob.

“Kotak itu bukan bom, tapi sebuah rangkaian listrik yang sedikit mencurigakan. Tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kita serahkan saja sama Brimob Poldasu,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai namanya dilibat-libatkan tersangka mengaku, tidak mengenal Rahmad. “Saya tidak mengenal dia. Dia bisa saja mengaku-ngaku mengenal saya, tapi saya tidak mengenalnya,” jawabnya. (ari/mag7/mag-8)

 

Terduga Pelaku Sebut Nama Ketua DPRD Langkat

MEDAN-Teror bom terus berlanjut. Kemarin (3/5) petang sekitar pukul 17.00 WIB, giliran Hotel JW Marriott di Jalan Putri Hijau Medan yang diteror bom. Teror di JW Marriott diawali dengan penemuan kotak berisi rangkaian listrik dibungkus kertas kado dan dimasukkan ke plastik keresek warna merah yang diduga bom. Kotak itu diletakkan di pelataran parkir hotel. Penemuan bingkisan itu sontak menghebohkan tamu yang datang ke hotel tersebut.

Puluhan petugas Jihandak Brimob Polda Sumut kemudian menyisir areal parkir hotel dan mengamankan paket tersebut. Bungkusan mencurigakan itu kemudian diboyong ke Markas Brimoda Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim.

Tak berselang lama, polisi mengamankan terduga pelaku yang meletakkan bungkusan yang diduga berisi bom tersebut. Pria itu diketahui bernama Rahmad Agustian (34), warga Jalan Pembangunan Pelawi Barat, Pangkalan Brandan.

Saat diinterogasi polisi, terduga pelaku mengaku sebagai Ketua Remaja Masjid Raya Pangkalan Brandan. Ayah dua anak itu mengaku sebagai tim sukses Ketua DPRD Langkat, Rudi Bangun saat pemilihan legislatif tahun 2009 lalu. Rudi Bangun adalah anak Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun.

“Pelaku mengaku mengenal Ketua DPRD Langkat, Rudi Bangun. Saat ditanya, katanya dia (pelaku, Red) adalah tim sukses Rudi saat Pemilukada 2009 lalu,” kata Kapolsekta Medan Barat, Kompol Arke F Ambat ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (3/5) malam.

Saat ditemui di ruang juru periksa (Juper) Mapolsek Medan Barat, Rahmad menceritakan kalau ia berniat menemui Rudi yang diketahuinya memiliki rumah di Jalan Kapten Muslim, Medan. Dari Langkat Rahmad menumpang bus turun dan di Terminal Kampung Lalang, pukul 14.20 WIB. Saat sedang menunggu angkutan kota, kemudian disambangi empat orang tak dikenal mengenakan helm full face dan mengendarai dua sepeda motor dengan merek yang sama yakni, Yamaha Mio warna hitam.

Kemudian, keempat orang tak dikenal itu menitipkan barang yang terbungkus plastik kresek warna merah. Dengan iming-iming diberi uang Rp20 ribu, Rahmad diminta mengantarkan titipan itu ke Hotel JW Marriott, tanpa memberitahukan kepada siapa titipan itu ditujukan. Rahmad lalu naik angkutan umum.

Sampai di Lapangan Merdeka, Rahmad sadar, ternyata ia diikuti empat orang tersebut. Seorang dari mereka menghampiri Ridwan dan meminta, setibanya di Hotel JW Marriott, Rahmad langsung memberikan bungkusan itu kepada petugas keamanan hotel.

“Kalau nanti bungkusan udah nyampai di JW Marriot dan menjadi heboh, kamu akan terkenal dan nanti kita ketemu di pangkalan Brandan akan dikasih uang lagi,” kata Rahmad menirukan ucapan orang tak dikenal itu.

Kemudian Rahmad berjalan ke Hotel JW Marriott, sementara keempat orang itu mengikuti dengan sepeda motor. Saat Rahmad sudah berada di depan hotel, keempat pria tersebut berhenti di dekat Lampu Merah di Jalan Putri Hijau. Salah seorang dari keempat orang itu memberi kode untuk segera masuk. Nah, saat Rahmad masuk dan meletakkan kotak bungkusan itu di jalan arah basemant hotel, keempat pengendara sepeda motor tersebut langsung pergi. Sementara petugas pengamanan hotel yang melihat Rahmad langsung mengambil inisiatif melapor ke petugas kepolisian di Polsek Medan Barat.

Mendengar informasi itu, petugas Polsek Medan Barat langsung menginformasikan ke Tim Gegana Brimob Poldasu. Setelah itu, bungkusan tersebut dibawa ke Markas Brimob Poldasu.

“Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan pencarian terhadap keempat orang tersebut, yang menitipkan barang ke Rahmad. Rahmad sendiri akan diperiksa selama 1×24 jam, jika tidak terbukti maka akan dilepaskan,” ungkapnya.
Menurut Arke, kotak yang dibungkus oleh kertas kado tersebut berisi sabun batangan, paku, jam weker serta baterai kering langsung dibawa ke Brimob dan selanjutnya akan diperiksa dan diteliti di Markas Brimob.

“Kotak itu bukan bom, tapi sebuah rangkaian listrik yang sedikit mencurigakan. Tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kita serahkan saja sama Brimob Poldasu,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai namanya dilibat-libatkan tersangka mengaku, tidak mengenal Rahmad. “Saya tidak mengenal dia. Dia bisa saja mengaku-ngaku mengenal saya, tapi saya tidak mengenalnya,” jawabnya. (ari/mag7/mag-8)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/