MEDAN, SUMUTPOS.CO – Didampingi sanak keluarganya, Mukhlis Hasibuan (27) mendatangi Polresta Medan. Pria yang menetap di Jalan Kemiri, Medan Helvetia ini mengaku ditodong pistol oleh pengusaha Diskotik Iguana berinisial JRS.
Menurut Mukhlis, aksi koboi yang dilakoni JRS terjadi Selasa (3/5) sekira pukul 02.00 WIB. Berawal saat ia bersama 7 temannya tengah berkunjung ke diskotik Iguana. Sambil merokok dan menenggak bir, mereka pun menikmati penampilan tarian erotis dari sejumlah cewek di lantai dua yang disuguhkan manajemen Iguana.
“Tiba-tiba saja saya dipanggil oleh pengawas diskotik yang mengaku seorang polisi berpangkat AKP (Ajudan Komisaris Polisi) bermarga S. Kemudian, saya dibawa ke luar diskotik. Di hadapan pengunjung lainnya, kening saya ditodong pistol oleh JRS sambil mengatakan saya dibilang jangan merusuh,” terang Mukhlis saat membuat laporan.
Padahal, lanjut Mukhlis, aksi penodongan itu hanya karena dirinya membuang puntung rokok di tangga diskotik. “Karena rokok sudah habis, saya buang puntung rokok ke tangga diskotik. Terus saya ditarik keluar diskotik dan diancam tembak,” katanya, kemarin malam.
Akibat kejadian itu, lanjut Mukhlis, membuat dirinya syok dan ketakutan. “Saya berharap, JRS ditangkap. Begitu juga dengan pengawas diskotik seorang perwira polisi ditindak sesuai prosedur hukum,” pinta Mukhlis.
Menanggapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi
Subartono mengaku telah menerima laporan Mukhlis dan akan menyelidiki kasus pengancaman dengan senjata api tersebut. “Akan kita lidik secepatnya,”pungkas Aldi. (riz/han)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Didampingi sanak keluarganya, Mukhlis Hasibuan (27) mendatangi Polresta Medan. Pria yang menetap di Jalan Kemiri, Medan Helvetia ini mengaku ditodong pistol oleh pengusaha Diskotik Iguana berinisial JRS.
Menurut Mukhlis, aksi koboi yang dilakoni JRS terjadi Selasa (3/5) sekira pukul 02.00 WIB. Berawal saat ia bersama 7 temannya tengah berkunjung ke diskotik Iguana. Sambil merokok dan menenggak bir, mereka pun menikmati penampilan tarian erotis dari sejumlah cewek di lantai dua yang disuguhkan manajemen Iguana.
“Tiba-tiba saja saya dipanggil oleh pengawas diskotik yang mengaku seorang polisi berpangkat AKP (Ajudan Komisaris Polisi) bermarga S. Kemudian, saya dibawa ke luar diskotik. Di hadapan pengunjung lainnya, kening saya ditodong pistol oleh JRS sambil mengatakan saya dibilang jangan merusuh,” terang Mukhlis saat membuat laporan.
Padahal, lanjut Mukhlis, aksi penodongan itu hanya karena dirinya membuang puntung rokok di tangga diskotik. “Karena rokok sudah habis, saya buang puntung rokok ke tangga diskotik. Terus saya ditarik keluar diskotik dan diancam tembak,” katanya, kemarin malam.
Akibat kejadian itu, lanjut Mukhlis, membuat dirinya syok dan ketakutan. “Saya berharap, JRS ditangkap. Begitu juga dengan pengawas diskotik seorang perwira polisi ditindak sesuai prosedur hukum,” pinta Mukhlis.
Menanggapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi
Subartono mengaku telah menerima laporan Mukhlis dan akan menyelidiki kasus pengancaman dengan senjata api tersebut. “Akan kita lidik secepatnya,”pungkas Aldi. (riz/han)