MEDAN, SUMUTPOS.CO – China High Speed Railway (CHSR) berminat membangun infrastruktur jalur kereta api di Sumatera Utara (Sumut), khususnya jalur ke Danau Toba. Perwakilan CHSR, Imron Cotan mengatakan, perusahaan CHSR bergerak di bidang perkeretaapian yang telah beroperasi di 50 negara. Dengan markas besar di Beijing, perusahaan ini juga didukung pemerintah Tiongkok.
“Perusahaan cukup bonafid. Punya dana sendiri untuk investasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan pemegang saham terbesar pemerintah Tiongkok,” kata Imron, yang hadir bersama Chief Representative CHSR Edyson Lim, saat audiensi ke ruangan Gubsu Erry Nuradi, Senin (4/6).
Setelah melihat Danau Toba, pihak perusahaan berkeinginan untuk berinvestasi dalam hal pengembangannya. “Untuk itu, kami diutus perusahaan CHSR guna menindaklanjuti kerjasama dengan pemerintah pusat dan terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Kami akan menurunkan tim survei terkait rencana ini,” ujar Imron.
Pihaknya sangat berkeinginan agar investasi di Sumatera ini, khususnya di Danau Toba ini dapat segera dilakukan. “Kami berharap Pak Gubernur berikan disposisi kepada instansi terkait agar kerjasama ini dapat berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Kita benar-benar serius bagaimana Sumut nantinya sebagai pilot project,” ujarnya.
Gubsu Dr Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menyambut baik rencana Karena, infrastruktur transportasi dapat mendorong percepatan pembangunan di daerah ini. “Ini sebenarnya sudah lama ditunggu masyarakat Sumatera Utara, khususnya untuk membangun infrastruktur di Sumut, selain pemerintah juga dalam membangun infrastruktur butuh investor,” ujar Gubsu Erry Nuradi.
Dikatakan Gubsu Erry Nuradi, Sumatera Utara merupakan provinsi yang strategis dengan jumlah penduduk keempat terpadat di Indonesia. Karenanya, transportasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan.
Dicontohkannya, saat ini jalan di Kota Medan mulai stagnan dan jumlah mobil semakin banyak. Padahal, sepuluh tahun yang lalu jalan di Kota Medan, di sekitar Jalan Diponegoro masih lengang. “Sebenarnya ini merupakan tanda-tanda positif dalam suatu daerah bila mobil sudah banyak. Menunjukkan bahwa masyarakatnya semakin sejahtera, namun juga infrastrukturnya harus dibangun,” sebut Gubsu Erry.
Menindaklanjuti rencana itu, Erry Nuradi pun meminta kepada perusahaan untuk menurunkan tim guna melakukan survei. Tim survei nantinya dapat menyesuaikan dari sisi populasi dan kemampuan masyarakat, serta lainnya, agar investasi yang akan direncanakan ini nantinya dapat berjalan dengan baik.
Turut hadir kesempatan tersebut, Inspektur Provsu OK Henry, Kepala BPBD Provus Riadil Lubis dan para pejabat Eselon III dari Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas Kehutanan dan Biro Hukum. (rel/mea)