KORBAN, SUMUTPOS.CO – Korban selamat lainnya dari peristiwa jatuhnya Hercules adalah Sri, 64. Dia adalah pekerja laundry di BS Oukup. Ditemui di lokasi Rabu (1/7) siang, Sri mengaku masih syok. Meski begitu, Sri nekat mendatangi tempatnya bekerja yang sudah dijalaninya selama 1 tahun 2 bulan.
Pasalnya, Sri masih penasaran melihat kondisinya seperti apa. Sebab, ketika pesawat itu jatuh langsung, dia langsung diungsikan dan dibawa ke rumahnya.
Wanita yang memiliki enam anak ini menuturkan, ketika pesawat itu jatuh, ia sedang mengerjakan pekerjannya.
“Waktu itu, saya lagi melipat dua sprei. Setelah selesai, kira-kira jam setengah dua belas (11.30 WIB) saya mau beli nasi untuk makan siang. Maklumlah dek sudah tua, enggak tahan puasa. Lalu, saya duduk di depan sebentar. Kira-kira 5 menit, perasaan saya tidak enak. Entah kenapa seperti ada suara yang memanggil saya untuk kembali ke belakang (ruangan tempatnya bekerja),” ungkap nenek bercucu 6 ini.
Hanya beberapa menit di ruangannya, tiba-tiba dengar ledakan yang keras.
“Tiba-tiba terdengar suara ledakan bom gitu dan bergetar semuanya. Pas keluar ruangan, api sudah membesar setinggi 5 meter. Lalu, saya dan yang lainnya (pekerja oukup) berlarian ke belakang dan dibawa pegawai hotel sebelah (Beraspati),” terangnya.
Saking ketakukannya, lanjut Sri, ia tak memikirkan apa-apa lagi dan terpenting menyelamatkan diri. (ain/ris/rbb/mas/jpnn)
KORBAN, SUMUTPOS.CO – Korban selamat lainnya dari peristiwa jatuhnya Hercules adalah Sri, 64. Dia adalah pekerja laundry di BS Oukup. Ditemui di lokasi Rabu (1/7) siang, Sri mengaku masih syok. Meski begitu, Sri nekat mendatangi tempatnya bekerja yang sudah dijalaninya selama 1 tahun 2 bulan.
Pasalnya, Sri masih penasaran melihat kondisinya seperti apa. Sebab, ketika pesawat itu jatuh langsung, dia langsung diungsikan dan dibawa ke rumahnya.
Wanita yang memiliki enam anak ini menuturkan, ketika pesawat itu jatuh, ia sedang mengerjakan pekerjannya.
“Waktu itu, saya lagi melipat dua sprei. Setelah selesai, kira-kira jam setengah dua belas (11.30 WIB) saya mau beli nasi untuk makan siang. Maklumlah dek sudah tua, enggak tahan puasa. Lalu, saya duduk di depan sebentar. Kira-kira 5 menit, perasaan saya tidak enak. Entah kenapa seperti ada suara yang memanggil saya untuk kembali ke belakang (ruangan tempatnya bekerja),” ungkap nenek bercucu 6 ini.
Hanya beberapa menit di ruangannya, tiba-tiba dengar ledakan yang keras.
“Tiba-tiba terdengar suara ledakan bom gitu dan bergetar semuanya. Pas keluar ruangan, api sudah membesar setinggi 5 meter. Lalu, saya dan yang lainnya (pekerja oukup) berlarian ke belakang dan dibawa pegawai hotel sebelah (Beraspati),” terangnya.
Saking ketakukannya, lanjut Sri, ia tak memikirkan apa-apa lagi dan terpenting menyelamatkan diri. (ain/ris/rbb/mas/jpnn)