25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dewan Tenggat Gubsu 10 Hari Siapkan Tiga Nama

Pengamat Hukum dan Pemerintahan dari UMSU, Rio Affandi Siregar menilai, penunjukan Plt merupakan bagian dari transisi pemerintahan. Sebab, meskipun komando utama ada di gubernur, namun kepemimpinan seorang Sekda sangat diperlukan dalam mengatur jalannya pemerintahan. Karenanya, meskipun Sekda belum defenitif, dirinya berharap sosok Ibnu Hutomo dapat menjawab kepercayaan yang diberikan gubernur.

“Dia juga harus dapat membangun komunikasi ke semua pihak, bukan hanya kepada ASN saja, tetapi kepada pihak eksternal, mulai dari legislatif, tokoh-tokoh Sumut hingga media massa. Sehingga hubungan baik itu, bisa membawa Sumut lebih maju,” ujar Rio.

Dikatakannya, kinerja seorang Hasban Ritonga selama menjabat Sekdaprov, banyak mendapat nilai positif dari berbagai pihak. Sehingga hal itu harus bisa diikuti oleh penerusnya, setidaknya di masa transisi menuju kursi defenitif yang akan diproses melalui seleksi. Meskipun dia mengaku sedikit unik, karena Ibnu sempat ditunjuk sebagai Kadis Tarukim oleh Erry, namun hanya berusia kurang lebih enam bulan. “Ya walaupun begitu, tentu pertimbangan dan kewenangannya ada di Gubernur kan. Kita berharap saja Plt ini dapat bekerja lebih baik untuk Sumut,” pungkasnya.

Sebelumnya, Erry Nuradi mengumumkan dan menyerahkan SK Plt Sekda kepada Ibnu saat apel ASN di halaman Kantor Gubsu, Senin (3/7) pagi. Dalam sambutannya, Erry menyebutkan bahwa Pemprov Sumut telah kehilangan salah satu ASN yang sangat dicintai dan disayangi. Bahkan dirinya memuji Hasban Ritonga sebagai sosok panutan bagi ASN, termasuk calon Sekdaprov defenitif nantinya.

”Hari ini kita melepas orang yang kita cintai dan kita sayangi. Terimakasih yang tak terhingga atas pengabdian tugas yang luar biasa. Jasa baik Pak Hasban tentu selalu kami kenang sepanjang masa. Karena begitu banyak yang telah Pak Hasban buat untuk Sumut ini,” ujar Erry dengan suara sedikit tertahan.

Erry mengaku, dirinya bersama Hasban Ritonga semasa mengomandoi ASN di Pemprov Sumut, mengalami keadaan yang dinamis termasuk guncangnya yang luar biasa membuat provinsi ini harus menghadapi masalah hukum yang menimpa para pejabatnya. “Ibarat pesawat di tengah turbulence, saya sebagai pilot dan dibantu sekda serta staf-staf yang ada berjuang keras untuk bisa keluar melewati hadangan itu. Allhamdulillah saat ini kondisinya sudah sangat jauh membaik. Tentu saya masih menginginkan kebersamaam kita Pak Hasban. Selamat jalan Pak Hasban, kami berharap Bapak tetap meperhatikan Sumut,” katanya.

Pun setelah pensiun, Hasban lanjut Erry, masih akan dilibatkan dalam Panitia Seleksi (Pansel) serta bidang-bidang lainnya, sehingga masih bisa memberikan darma baktinya untuk provinsi ini. “Saya berharap Sekda defenitif harus bisa memenuhi beberapa kriteria yang bias mencontoh Pak Hasban. Kriteria pertama, bisa mengayomi, bisa menjadi panutan, bisa bersikap santun sekaligus tegas dan mampu menjaga hubungan yang baik antar jajaran SKPD dan hubungan keluar (eksternal) termasuk dengan DPRD Sumut, instansi swasta maupun pemerintah,” pungkasnya.

Dalam sambutannya, Hasban Ritonga berpesan agar ASN Pemprov Sumut tetap menjalin kebersamaan sebagaimana yang telah digagas gubernur di bawah kepemimpinan HT Erry Nuradi. Dalam kesempatan itu, dirinya mengaku bangga menjadi ASN khususnya di lingkungan Pemprov Sumut. “Atas nama keluarga, kami mengucapkan mohon maaf ahir bathin. Kami mohon izin, dari ASN Provinsi Sumut. Persatu Juli kami masuk purna bakti. Saya bangga dengan ASN, dan saya bangga bisa mengabdi di Pemprovsu,” ujar Hasban dengan mata berkaca-kaca.

Dikatakan Hasban, dirinya mengawali karir dari eselon V, IV, sampai akhirnya menjabat eselon I b sebagi Sekdaprtov. Di akhir statusnya sebagai ASN, lanjut Hasban dirinya mengaku sangat bahagia karena bisa mengabdi untuk Sumut dan khususnya bekerjasama dengan Gubernur Erry Nuradi.

“Selama tiga tahun ini bekerja, saya merasa tidak pernah mengalami ketegangan walaupun saya sadar bahwa tugas yang harus saya pikul cukup berat. Saya tidak pernah mendapat komunikasi yang tegang dari pak gubernur dan wagub. Prestasi yang ada tentu membuat saya bahagia,” ujarnya. (dik/bal/adz)

Pengamat Hukum dan Pemerintahan dari UMSU, Rio Affandi Siregar menilai, penunjukan Plt merupakan bagian dari transisi pemerintahan. Sebab, meskipun komando utama ada di gubernur, namun kepemimpinan seorang Sekda sangat diperlukan dalam mengatur jalannya pemerintahan. Karenanya, meskipun Sekda belum defenitif, dirinya berharap sosok Ibnu Hutomo dapat menjawab kepercayaan yang diberikan gubernur.

“Dia juga harus dapat membangun komunikasi ke semua pihak, bukan hanya kepada ASN saja, tetapi kepada pihak eksternal, mulai dari legislatif, tokoh-tokoh Sumut hingga media massa. Sehingga hubungan baik itu, bisa membawa Sumut lebih maju,” ujar Rio.

Dikatakannya, kinerja seorang Hasban Ritonga selama menjabat Sekdaprov, banyak mendapat nilai positif dari berbagai pihak. Sehingga hal itu harus bisa diikuti oleh penerusnya, setidaknya di masa transisi menuju kursi defenitif yang akan diproses melalui seleksi. Meskipun dia mengaku sedikit unik, karena Ibnu sempat ditunjuk sebagai Kadis Tarukim oleh Erry, namun hanya berusia kurang lebih enam bulan. “Ya walaupun begitu, tentu pertimbangan dan kewenangannya ada di Gubernur kan. Kita berharap saja Plt ini dapat bekerja lebih baik untuk Sumut,” pungkasnya.

Sebelumnya, Erry Nuradi mengumumkan dan menyerahkan SK Plt Sekda kepada Ibnu saat apel ASN di halaman Kantor Gubsu, Senin (3/7) pagi. Dalam sambutannya, Erry menyebutkan bahwa Pemprov Sumut telah kehilangan salah satu ASN yang sangat dicintai dan disayangi. Bahkan dirinya memuji Hasban Ritonga sebagai sosok panutan bagi ASN, termasuk calon Sekdaprov defenitif nantinya.

”Hari ini kita melepas orang yang kita cintai dan kita sayangi. Terimakasih yang tak terhingga atas pengabdian tugas yang luar biasa. Jasa baik Pak Hasban tentu selalu kami kenang sepanjang masa. Karena begitu banyak yang telah Pak Hasban buat untuk Sumut ini,” ujar Erry dengan suara sedikit tertahan.

Erry mengaku, dirinya bersama Hasban Ritonga semasa mengomandoi ASN di Pemprov Sumut, mengalami keadaan yang dinamis termasuk guncangnya yang luar biasa membuat provinsi ini harus menghadapi masalah hukum yang menimpa para pejabatnya. “Ibarat pesawat di tengah turbulence, saya sebagai pilot dan dibantu sekda serta staf-staf yang ada berjuang keras untuk bisa keluar melewati hadangan itu. Allhamdulillah saat ini kondisinya sudah sangat jauh membaik. Tentu saya masih menginginkan kebersamaam kita Pak Hasban. Selamat jalan Pak Hasban, kami berharap Bapak tetap meperhatikan Sumut,” katanya.

Pun setelah pensiun, Hasban lanjut Erry, masih akan dilibatkan dalam Panitia Seleksi (Pansel) serta bidang-bidang lainnya, sehingga masih bisa memberikan darma baktinya untuk provinsi ini. “Saya berharap Sekda defenitif harus bisa memenuhi beberapa kriteria yang bias mencontoh Pak Hasban. Kriteria pertama, bisa mengayomi, bisa menjadi panutan, bisa bersikap santun sekaligus tegas dan mampu menjaga hubungan yang baik antar jajaran SKPD dan hubungan keluar (eksternal) termasuk dengan DPRD Sumut, instansi swasta maupun pemerintah,” pungkasnya.

Dalam sambutannya, Hasban Ritonga berpesan agar ASN Pemprov Sumut tetap menjalin kebersamaan sebagaimana yang telah digagas gubernur di bawah kepemimpinan HT Erry Nuradi. Dalam kesempatan itu, dirinya mengaku bangga menjadi ASN khususnya di lingkungan Pemprov Sumut. “Atas nama keluarga, kami mengucapkan mohon maaf ahir bathin. Kami mohon izin, dari ASN Provinsi Sumut. Persatu Juli kami masuk purna bakti. Saya bangga dengan ASN, dan saya bangga bisa mengabdi di Pemprovsu,” ujar Hasban dengan mata berkaca-kaca.

Dikatakan Hasban, dirinya mengawali karir dari eselon V, IV, sampai akhirnya menjabat eselon I b sebagi Sekdaprtov. Di akhir statusnya sebagai ASN, lanjut Hasban dirinya mengaku sangat bahagia karena bisa mengabdi untuk Sumut dan khususnya bekerjasama dengan Gubernur Erry Nuradi.

“Selama tiga tahun ini bekerja, saya merasa tidak pernah mengalami ketegangan walaupun saya sadar bahwa tugas yang harus saya pikul cukup berat. Saya tidak pernah mendapat komunikasi yang tegang dari pak gubernur dan wagub. Prestasi yang ada tentu membuat saya bahagia,” ujarnya. (dik/bal/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/