26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jalan di Seputar Lapangan Merdeka Diusul Ganti Nama Jadi Jalan Soekarno-Hatta

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
KENDARAAN: Kendaraan melintas di seputaran Lapangan Merdeka. Jalan di seputaran Lapangan Merdeka diusul ganti nama.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalan di seputaran Lapangan Merdeka, diusul agar diganti menjadi Jalan Soekarno-Hatta. Usulan penggantian nama tersebut untuk memperkuat posisi Lapangan Merdeka sebagai kawasan bersejarah.

Adapun usulan itu datangnya dari Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Medan. Adapun usul yang disampaikan yakni pertama, supaya dibuatkan nama Jalan Soekarno-Hatta di keempat sisi Lapangan Merdeka. Kedua, nama “Stasiun Besar-Merdeka Medan dan rel nama layang Dasudin.

Ketiga, memori peristiwa penurunan bendera Jepang di Menara Gedung Balai Kota dan, keempat memori peristiwa pengibaran Merah Putih pertama kali di Lapangan Merdeka pada Sabtu, 6 Oktober 1945.

“Usulan nama jalan tersebut melalui surat yang akan kita bawa dan serahkan langsung saat berketemu dengan Pak Gubsu, Edy Rahmayadi, termasuk beberapa usulan yang sudah kita sepakati dalam pertemuan terakhir kemarin,” ujar Koordinator KMS Peduli Medan, Miduk Hutabarat.

Selain itu, lanjut Miduk, pihaknya akan kembali membuat surat permohonan kepada wali kota dan gubernur perihal permohonan supaya Lapangan Merdeka ditetapkan menjadi situs. Usul lain yang telah disepakati KMS Peduli Medan, agar ke depan kawasan kesawan bisa lebih optimal pemanfaatannya sebagai lokasi pariwisata pusat kota.

“Kami berharap agar dapat dibuka akses baru untuk kendaraan bermesin dari perempatan Jalan Brigjend. Katamso-Titi Kuning ke perempatan simpang Podomoro-Putri Hijau. Hal ini bertujuan karena kalau kita bicara Lapangan Merdeka, tak terlepas dari yang namanya konteks kawasan. Termasuk kawasan CB Kesawan dan sekitarnya tersebut. Perihal usul ini sudah masuk/diakomodir dalam berkas usulan yang disusun Tim CB Medan yang dimotori Bu Isnen Fitri,” ungkapnya.

KMS juga, sambung Miduk, ingin para stakeholder ikut menyuarakan supaya Pemko Medan melalui Tim TACB Medan mulai menggodok konsep RTBL sekeliling Lapangan Merdeka dan ‘Tim Pengelola Kawasan CB Kota Pusaka Medan’.

“Usul penetapan Lapangan Merdeka sebagai situs dan tindakan pemulihan LM juga supaya dijajaki masuk menjadi isu kampanye para paslon Pilkada Medan 2020 yang mulai semarak. Lalu, pilihan KMS untuk menggugat adalah jalan terakhir, jika ternyata kelak Gubsu dan wali kota Medan ternyata menyerah untuk memerdekakan Lapangan Merdeka. Dalam hal ini, kami juga sudah siapkan tim untuk melakukan citizen law suit,” pungkasnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah pentolan KMS seperti Burhan Batubara, yang juga Sekretaris HPJI Sumut, Isnen Fitri, Lucas, Tavip, Anung, Elfenda Ananda dan lainnya. (prn/ila)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
KENDARAAN: Kendaraan melintas di seputaran Lapangan Merdeka. Jalan di seputaran Lapangan Merdeka diusul ganti nama.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalan di seputaran Lapangan Merdeka, diusul agar diganti menjadi Jalan Soekarno-Hatta. Usulan penggantian nama tersebut untuk memperkuat posisi Lapangan Merdeka sebagai kawasan bersejarah.

Adapun usulan itu datangnya dari Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Peduli Medan. Adapun usul yang disampaikan yakni pertama, supaya dibuatkan nama Jalan Soekarno-Hatta di keempat sisi Lapangan Merdeka. Kedua, nama “Stasiun Besar-Merdeka Medan dan rel nama layang Dasudin.

Ketiga, memori peristiwa penurunan bendera Jepang di Menara Gedung Balai Kota dan, keempat memori peristiwa pengibaran Merah Putih pertama kali di Lapangan Merdeka pada Sabtu, 6 Oktober 1945.

“Usulan nama jalan tersebut melalui surat yang akan kita bawa dan serahkan langsung saat berketemu dengan Pak Gubsu, Edy Rahmayadi, termasuk beberapa usulan yang sudah kita sepakati dalam pertemuan terakhir kemarin,” ujar Koordinator KMS Peduli Medan, Miduk Hutabarat.

Selain itu, lanjut Miduk, pihaknya akan kembali membuat surat permohonan kepada wali kota dan gubernur perihal permohonan supaya Lapangan Merdeka ditetapkan menjadi situs. Usul lain yang telah disepakati KMS Peduli Medan, agar ke depan kawasan kesawan bisa lebih optimal pemanfaatannya sebagai lokasi pariwisata pusat kota.

“Kami berharap agar dapat dibuka akses baru untuk kendaraan bermesin dari perempatan Jalan Brigjend. Katamso-Titi Kuning ke perempatan simpang Podomoro-Putri Hijau. Hal ini bertujuan karena kalau kita bicara Lapangan Merdeka, tak terlepas dari yang namanya konteks kawasan. Termasuk kawasan CB Kesawan dan sekitarnya tersebut. Perihal usul ini sudah masuk/diakomodir dalam berkas usulan yang disusun Tim CB Medan yang dimotori Bu Isnen Fitri,” ungkapnya.

KMS juga, sambung Miduk, ingin para stakeholder ikut menyuarakan supaya Pemko Medan melalui Tim TACB Medan mulai menggodok konsep RTBL sekeliling Lapangan Merdeka dan ‘Tim Pengelola Kawasan CB Kota Pusaka Medan’.

“Usul penetapan Lapangan Merdeka sebagai situs dan tindakan pemulihan LM juga supaya dijajaki masuk menjadi isu kampanye para paslon Pilkada Medan 2020 yang mulai semarak. Lalu, pilihan KMS untuk menggugat adalah jalan terakhir, jika ternyata kelak Gubsu dan wali kota Medan ternyata menyerah untuk memerdekakan Lapangan Merdeka. Dalam hal ini, kami juga sudah siapkan tim untuk melakukan citizen law suit,” pungkasnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah pentolan KMS seperti Burhan Batubara, yang juga Sekretaris HPJI Sumut, Isnen Fitri, Lucas, Tavip, Anung, Elfenda Ananda dan lainnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/