25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Bayi Dalam Ayunan Nyaris Terpanggang

TRIADI WIBOWO/sumut pos PADAM: Petugas pemadam dibantu warga memadamkan api yang membakar rumah di Jalan Sei Kapuas, Medan Sunggal, Rabu (3/9).
TRIADI WIBOWO/sumut pos
PADAM: Petugas pemadam dibantu warga memadamkan api yang membakar rumah di Jalan Sei Kapuas, Medan Sunggal, Rabu (3/9).

SUMUTPOS.CO- Aisyah alias Isa (53), hanya mampu menangis histeris ketika rumahnya di Jalan Sei Kapuas, Kelurahan Babura, Medan Sunggal, dilahap si jago merah, Rabu (3/9) siang. Wanita setengah baya ini pun terduduk lemas di rumah tetangganya yang persis berada
di belakang rumahnya.

Aisyah tampak begitu syok. Sejumlah keluarga korban berusaha menenangkannya. “Jangan dululah, karena ibu itu masih syok,” kata seorang wanita berkerudung di lokasi kebakaran saat wartawan Sumut Pos hendak mewawancarai Aisyah.

Menurut keterangan para tetangga, rumah semi permanen itu terbakar diduga karena korsleting listrik. Pasalnya, sebelum terjadi kebakaran, listrik sempat padam.

“Begitu lampu menyala, meteran di rumah Bu Aisyah mengeluarkan percikan api,” kata Kepala Lingkungan II, Kelurahan Babura, Antonius Panjaitan di lokasi kejadian.

Lantas, api menyambar ke dinding rumah korban yang berbahan kayu. “Bangunan rumahnya bangunan lama. Begitu api menyambar, anginnya kencang sehingga menghanguskan seisi rumah,” beber Antonius lagi.

Andi (31), tetangga korban menyebutkan, api pertama kali muncul dari atap rumah korban. “Sebelum kebakaran mati lampu. Begitu menyala, langsung muncul api di atap rumah itu,” jelasnya. Melihat api sudah mulai membesar, warga berusaha menyiramkan air ke atap rumah korban.

Namun, lantaran angin cukup kencang, api semakin membesar dan sulit dipadamkan.

“Di dalam rumah itu tadi ada tiga orang. Bu Aisyah, anaknya Wita (25), dan dua anak Wita yang masih balita,” terang Andi.

Ketika kebakaran terjadi, sambung Andi, Wita sudah sempat berlari keluar rumah. Namun ia kembali lagi, karena teringat bayinya yang masih berada di ayunan.

“Semua barang-barang habis terbakar, tapi untung anaknya yang di dalam ayunan masih bias diselamatkan,” ucap Andi.

Petugas pemadam kebakaran yang mendapat kabar tiba di lokasi setengah jam kemudian bersama 8 unit armadanya. Dengan dibantu warga, api pun dapat dipadamkan tak berapa lama kemudian.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Adhi Putranto Utomo mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami dan menyelidiki peristiwa tersebut. Mengenai asal api dari mana, Adhi belum bisa memastikan.

“Masih kita selidiki dan sedang dilakukan pemeriksaan terhadap saksi,” ujarnya singkat.(ris/adz)

TRIADI WIBOWO/sumut pos PADAM: Petugas pemadam dibantu warga memadamkan api yang membakar rumah di Jalan Sei Kapuas, Medan Sunggal, Rabu (3/9).
TRIADI WIBOWO/sumut pos
PADAM: Petugas pemadam dibantu warga memadamkan api yang membakar rumah di Jalan Sei Kapuas, Medan Sunggal, Rabu (3/9).

SUMUTPOS.CO- Aisyah alias Isa (53), hanya mampu menangis histeris ketika rumahnya di Jalan Sei Kapuas, Kelurahan Babura, Medan Sunggal, dilahap si jago merah, Rabu (3/9) siang. Wanita setengah baya ini pun terduduk lemas di rumah tetangganya yang persis berada
di belakang rumahnya.

Aisyah tampak begitu syok. Sejumlah keluarga korban berusaha menenangkannya. “Jangan dululah, karena ibu itu masih syok,” kata seorang wanita berkerudung di lokasi kebakaran saat wartawan Sumut Pos hendak mewawancarai Aisyah.

Menurut keterangan para tetangga, rumah semi permanen itu terbakar diduga karena korsleting listrik. Pasalnya, sebelum terjadi kebakaran, listrik sempat padam.

“Begitu lampu menyala, meteran di rumah Bu Aisyah mengeluarkan percikan api,” kata Kepala Lingkungan II, Kelurahan Babura, Antonius Panjaitan di lokasi kejadian.

Lantas, api menyambar ke dinding rumah korban yang berbahan kayu. “Bangunan rumahnya bangunan lama. Begitu api menyambar, anginnya kencang sehingga menghanguskan seisi rumah,” beber Antonius lagi.

Andi (31), tetangga korban menyebutkan, api pertama kali muncul dari atap rumah korban. “Sebelum kebakaran mati lampu. Begitu menyala, langsung muncul api di atap rumah itu,” jelasnya. Melihat api sudah mulai membesar, warga berusaha menyiramkan air ke atap rumah korban.

Namun, lantaran angin cukup kencang, api semakin membesar dan sulit dipadamkan.

“Di dalam rumah itu tadi ada tiga orang. Bu Aisyah, anaknya Wita (25), dan dua anak Wita yang masih balita,” terang Andi.

Ketika kebakaran terjadi, sambung Andi, Wita sudah sempat berlari keluar rumah. Namun ia kembali lagi, karena teringat bayinya yang masih berada di ayunan.

“Semua barang-barang habis terbakar, tapi untung anaknya yang di dalam ayunan masih bias diselamatkan,” ucap Andi.

Petugas pemadam kebakaran yang mendapat kabar tiba di lokasi setengah jam kemudian bersama 8 unit armadanya. Dengan dibantu warga, api pun dapat dipadamkan tak berapa lama kemudian.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Adhi Putranto Utomo mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami dan menyelidiki peristiwa tersebut. Mengenai asal api dari mana, Adhi belum bisa memastikan.

“Masih kita selidiki dan sedang dilakukan pemeriksaan terhadap saksi,” ujarnya singkat.(ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/