29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Akses Jalan Menuju Medan Zoo Rusak Picu Penurunan Jumlah Pengunjung

RUSAK: Kendaraan melintas di JalanPintu Air IV yang rusak.
Markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi akses jalan utama menuju lokasi Kebun Binatang (Medan Zoo), yakni Jalan Pintu Air IV sudah lama rusak parah, bahkan jalannya sempit. Hal ini lah menjadi salah satu penyebab turunnya jumlah pengunjung ke Kebun Binatang.

Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Putrama Alkairi mengatakan, jumlah pengunjung Medan Zoo memang relatif menurun dari waktu ke waktu. Berbagai faktor penyebabnya Salah satunya, akses jalan utama menuju lokasi sempit dan rusak parah.

“Memang lokasinya ya begitu, akses jalan harus dari Simalingkar dan jalannya kurang baik. Selain itu, banyak lokasi wisata yang tidak jauh dari Medan Zoo yang sekarang bermunculan, seperti wahana pemandian dan lain-lain,” kata Putrama Alkairi kepada Sumut Pos, Selasa (3/9).

Putrama berharap adanya akses jalan lain sebagai jalur alternatif untuk menuju Medan Zoo. Jalur alternatif yang dimaksud adalah jalur dengan luas jalan yang cukup besar dan bisa langsung menghubungkan Medan Zoo dengan jalan-jalan Protokol seperti jalan Jamin Ginting.

Kondisi ini, lanjut Putrama, membuat restoran – restoran besar, atau restoran cepat saji yang ternama masih enggan untuk membuka gerainya di lokasi Medan Zoo. Alasannya, jalan di depan Medan Zoo bukan akses jalan yang sering dilewati karena tidak langsung terhubung dengan jalan Protokol.

“Kalau di depan Medan Zoo itu jalan besar atau terhubung dengan jalan Protokol tentu jalan di depan Medan Zoo akan ramai dilalui. Ini akan membuat mereka tertarik untuk ada di Medan Zoo karena banyaknya yang singgah. Tentu juga akan berpengaruh terhadap jumlah pengunjung ke Medan Zoo. Tapi karena itu bukan jalan yang ramai dilalui dan pengunjung Medan Zoo hanya ramai di hari Sabtu, Minggu dan hari libur, maka mereka belum mau,” tuturnya.

Untuk itu, kata Putrama, pihaknya berharap agar ada jalan alternatif penghubung dari lokasi Medan Zoo ke jalan protokol atau setidaknya ada perbaikan jalan yang lebih baik dari akses jalan yang ada saat ini. “Sembari kami juga akan terus berinovasi, berbenah dan terus berupaya untuk mengembangkan Kebun Binatang Medan agar terjadi peningkatan pengunjung,” kata dia.

Diantaranya, lanjut dia, bekerja sama dengan Disdukcapil Kota Medan agar setiap anak yang punya KIA dapat Diskon tiket masuk sebesar 15 persen. “Alhamdulillah, berdampak positif, ada pertumbuhan pengunjung walaupun belum begitu signifikan, tapi kami yakin kedepannya akan terus bertumbuh,” ujar Putrama.

Selain bekerja sama dengan Disdukcapil Kota Medan, kata Putrama, pihaknya juga terus melakukan promosi dari sekolah ke sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya tentang keberadaan Medan Zoo dan tentang perkembangan satwa disana agar para siswa tertarik untuk datang atau pihak sekolah mau menjadwalkan siswanya untuk berkunjung ke Medan Zoo.

“Kami juga sudah melakukan event-event di dalam lokasi Medan Zoo, kami juga buat jadwal untuk memberi makan Harimau agar pengunjung semakin tertarik dengan koleksi harimau kita yang cukup banyak. Kami juga paham bahwa saat ini anak muda paling suka berselfie (swafoto), maka kami juga sudah siapkan beberapa titik menarik untuk mereka berselfie,” terangnya.

Selain itu, kata Putrama, ke depannya, akan terus berusaha untuk mendatangkan satwa – satwa lainnya guna melengkapi koleksi binatang di Medan Zoo. “Yang terbaru kami baru saja mendatangkan sepasang Orang Utan dari Ragunan. Lalu kami juga berhasil mendatangkan 6 ekor burung Pelikan dan 1 ekor Tikus raksasa. Dan tentu yang jadi primadona itu jumlah harimau kita yang mencapai 16 ekor, 10 ekor diantaranya Harimau Sumatera dan 6 ekor lainnya Harimau Benggala,” pungkas. (map/ila)

RUSAK: Kendaraan melintas di JalanPintu Air IV yang rusak.
Markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi akses jalan utama menuju lokasi Kebun Binatang (Medan Zoo), yakni Jalan Pintu Air IV sudah lama rusak parah, bahkan jalannya sempit. Hal ini lah menjadi salah satu penyebab turunnya jumlah pengunjung ke Kebun Binatang.

Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Putrama Alkairi mengatakan, jumlah pengunjung Medan Zoo memang relatif menurun dari waktu ke waktu. Berbagai faktor penyebabnya Salah satunya, akses jalan utama menuju lokasi sempit dan rusak parah.

“Memang lokasinya ya begitu, akses jalan harus dari Simalingkar dan jalannya kurang baik. Selain itu, banyak lokasi wisata yang tidak jauh dari Medan Zoo yang sekarang bermunculan, seperti wahana pemandian dan lain-lain,” kata Putrama Alkairi kepada Sumut Pos, Selasa (3/9).

Putrama berharap adanya akses jalan lain sebagai jalur alternatif untuk menuju Medan Zoo. Jalur alternatif yang dimaksud adalah jalur dengan luas jalan yang cukup besar dan bisa langsung menghubungkan Medan Zoo dengan jalan-jalan Protokol seperti jalan Jamin Ginting.

Kondisi ini, lanjut Putrama, membuat restoran – restoran besar, atau restoran cepat saji yang ternama masih enggan untuk membuka gerainya di lokasi Medan Zoo. Alasannya, jalan di depan Medan Zoo bukan akses jalan yang sering dilewati karena tidak langsung terhubung dengan jalan Protokol.

“Kalau di depan Medan Zoo itu jalan besar atau terhubung dengan jalan Protokol tentu jalan di depan Medan Zoo akan ramai dilalui. Ini akan membuat mereka tertarik untuk ada di Medan Zoo karena banyaknya yang singgah. Tentu juga akan berpengaruh terhadap jumlah pengunjung ke Medan Zoo. Tapi karena itu bukan jalan yang ramai dilalui dan pengunjung Medan Zoo hanya ramai di hari Sabtu, Minggu dan hari libur, maka mereka belum mau,” tuturnya.

Untuk itu, kata Putrama, pihaknya berharap agar ada jalan alternatif penghubung dari lokasi Medan Zoo ke jalan protokol atau setidaknya ada perbaikan jalan yang lebih baik dari akses jalan yang ada saat ini. “Sembari kami juga akan terus berinovasi, berbenah dan terus berupaya untuk mengembangkan Kebun Binatang Medan agar terjadi peningkatan pengunjung,” kata dia.

Diantaranya, lanjut dia, bekerja sama dengan Disdukcapil Kota Medan agar setiap anak yang punya KIA dapat Diskon tiket masuk sebesar 15 persen. “Alhamdulillah, berdampak positif, ada pertumbuhan pengunjung walaupun belum begitu signifikan, tapi kami yakin kedepannya akan terus bertumbuh,” ujar Putrama.

Selain bekerja sama dengan Disdukcapil Kota Medan, kata Putrama, pihaknya juga terus melakukan promosi dari sekolah ke sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya tentang keberadaan Medan Zoo dan tentang perkembangan satwa disana agar para siswa tertarik untuk datang atau pihak sekolah mau menjadwalkan siswanya untuk berkunjung ke Medan Zoo.

“Kami juga sudah melakukan event-event di dalam lokasi Medan Zoo, kami juga buat jadwal untuk memberi makan Harimau agar pengunjung semakin tertarik dengan koleksi harimau kita yang cukup banyak. Kami juga paham bahwa saat ini anak muda paling suka berselfie (swafoto), maka kami juga sudah siapkan beberapa titik menarik untuk mereka berselfie,” terangnya.

Selain itu, kata Putrama, ke depannya, akan terus berusaha untuk mendatangkan satwa – satwa lainnya guna melengkapi koleksi binatang di Medan Zoo. “Yang terbaru kami baru saja mendatangkan sepasang Orang Utan dari Ragunan. Lalu kami juga berhasil mendatangkan 6 ekor burung Pelikan dan 1 ekor Tikus raksasa. Dan tentu yang jadi primadona itu jumlah harimau kita yang mencapai 16 ekor, 10 ekor diantaranya Harimau Sumatera dan 6 ekor lainnya Harimau Benggala,” pungkas. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/