25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Target Kunci Gelar di Australia

Yamaha Belum Mau Menyerah

MOTEGI – Drama balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu (2/10) mengecewakan Casey Stoner. Pembalap Repsol Honda itu gagal meraih kemenangan meski mengawali lomba dari pole position. Dia hanya finis ketiga di belakang rival terdekatnya di klasemen sementara, Jorge Lorenzo (Yamaha Factory).

Kondisi tersebut membuat jarak poin di antara keduanya terpangkas. Jika sebelum lomba Stoner unggul 44 poin, kini tinggal 40 poin (300-260). Hingga menuju tiga balapan tersisa, Lorenzo menjadi satu-satunya pembalap yang bisa menggagalkan gelar juara dunia yang sudah di depan mata Stoner.

Ya, Stoner punya peluang untuk memastikan gelarnya di balapan berikutnya yang berlangsung di negerinya, Australia. Dia cukup mendapatkan 10 poin lebih banyak dari Lorenzo untuk mengunci gelar juara dunia yang kedua kali dalam karirnya. Skenario lain, jika Stoner menang di Phillip Island sementara Lorenzo gagal podium, perebutan gelar juara sudah berakhir.

“Tahun ini saya mempunyai kesempatan untuk mengunci titel juara dunia di MotoGP Australia. Namun saya tidak ingin terlalu memikirkannya, meski memang melegakan jika berlaga di seri-seri terakhir tanpa ada beban untuk bertarung merebut titel juara dunia lagi. Saya juga siap untuk bertarung hingga seri terakhir jika memang itu akan terjadi, untuk merebut gelar juara dunia,” ujar Stoner pada situs resmi MotoGP.

Memori manis di MotoGP Australia memang sangat berpihak pada Stoner. Pembalap yang akan berulang tahun ke-26 saat balapan dilangsungkan 16 Oktober itu, selalu menang dalam empat balapan terakhir. Satu-satunya pembalap yang memiliki rekor kemenangan beruntun lebih baik adalah Valentino Rossi, menang lima kali beruntun pada 2001 hingga 2005.

Tapi rasanya agak sulit baginya untuk mengunci titel juara dunia di laga kandangnya. Pasalnya Lorenzo sendiri cukup konsisten finish di podium.

Seharusnya tugas tersebut lebih mudah jika tak ada kesalahan di Motegi pekan lalu. Sebuah kesalahan di lap keempat membuatnya melebar ke gravel dan kehilangan posisi terdepan. Meski terus menekan dan memperbaiki posisi setelah sempat mencicipi posisi ketujuh, dia hanya mampu meraih posisi ketiga, tepat di belakang Lorenzo.
“Sepanjang akhir pekan berlangsung sangat baik dan kami mendapatkan start yang bagus. Hingga saya melalui benjolan besar yang membuat motor bergetar dan bagian depan kehilangan kendali,” kata Stoner.

Masalah emosi yang kini begitu diperhatikan Stoner. Di sisa balapan ia tak mau selalu terbebani dengan pikiran harus segera jadi juara karena itu akan memberikan tekanan lebih berat saat balapan. “Itu akan membuat tekanan darah semakin kencang, jika terus-terusan seperti itu maka saya bisa membuat kesalahan besar. Yang saya pikirkan adalah berusaha untuk memenangkan balapan,” tegasnya.

Tampaknya Yamaha belum menyerah mempertahankan juara dunia MotoGP musim ini. Kendati pembalapnya Jorge Lorenzo gagal meraih poin maksimal pada balapan di Motegi, Jepang Minggu kemarin, Yamaha tetap akan memberikan perlawanan sengit hingga akhir babak. “Kami meraih empat angka lebih banyak (dari Stoner) jadi kami kini tertinggal 40 poin. Kami masih hidup dan marilah kita lihat balapan per balapan,” seru Manajer Tim Yamaha Wilco Zeelenberg di Crash. Balapan hanya tersisa tiga seri. Sekali saja Lorenzo tergelincir disusul Stoner meraih poin penuh dalam tiga seri tersisa, kans juara dunia Lorenzo sudah pasti terbuang.

Dipastikan Stoner merengkuh mahkota tertinggi MotoGP musim ini. “Dengan tiga seri sisa kami harus berusaha dan menghambat Stoner untuk menjadi juara dunia, dengan begitu kami masih akan tetap punya peluang,” akunya.
Berbeda dengan Lorenzo. Tiga seri tesisa dengan 75 poin, Lorenzo justru pesimis akan berpeluang menjadi juara dunia.”Untuk bisa juara musim ini hampir mustahil. Sekalipun ada, kemungkinan itu sangat kecil,” tutur Lorenzo sebagaimana dikutip Sportal.co.in.

Kini, Lorenzo hanya berharap pada keajaiban untuk bisa membuatnya mempertahankan gelar juara. Pembalap yang musim lalu tampil impresif ini hanya bisa berharap Stoner gagal mendulang poin di tiga seri berikutnya, dengan harapan dirinya bisa meraih podium pertama. (ady/bsb/jpnn)

Yamaha Belum Mau Menyerah

MOTEGI – Drama balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Jepang, Minggu (2/10) mengecewakan Casey Stoner. Pembalap Repsol Honda itu gagal meraih kemenangan meski mengawali lomba dari pole position. Dia hanya finis ketiga di belakang rival terdekatnya di klasemen sementara, Jorge Lorenzo (Yamaha Factory).

Kondisi tersebut membuat jarak poin di antara keduanya terpangkas. Jika sebelum lomba Stoner unggul 44 poin, kini tinggal 40 poin (300-260). Hingga menuju tiga balapan tersisa, Lorenzo menjadi satu-satunya pembalap yang bisa menggagalkan gelar juara dunia yang sudah di depan mata Stoner.

Ya, Stoner punya peluang untuk memastikan gelarnya di balapan berikutnya yang berlangsung di negerinya, Australia. Dia cukup mendapatkan 10 poin lebih banyak dari Lorenzo untuk mengunci gelar juara dunia yang kedua kali dalam karirnya. Skenario lain, jika Stoner menang di Phillip Island sementara Lorenzo gagal podium, perebutan gelar juara sudah berakhir.

“Tahun ini saya mempunyai kesempatan untuk mengunci titel juara dunia di MotoGP Australia. Namun saya tidak ingin terlalu memikirkannya, meski memang melegakan jika berlaga di seri-seri terakhir tanpa ada beban untuk bertarung merebut titel juara dunia lagi. Saya juga siap untuk bertarung hingga seri terakhir jika memang itu akan terjadi, untuk merebut gelar juara dunia,” ujar Stoner pada situs resmi MotoGP.

Memori manis di MotoGP Australia memang sangat berpihak pada Stoner. Pembalap yang akan berulang tahun ke-26 saat balapan dilangsungkan 16 Oktober itu, selalu menang dalam empat balapan terakhir. Satu-satunya pembalap yang memiliki rekor kemenangan beruntun lebih baik adalah Valentino Rossi, menang lima kali beruntun pada 2001 hingga 2005.

Tapi rasanya agak sulit baginya untuk mengunci titel juara dunia di laga kandangnya. Pasalnya Lorenzo sendiri cukup konsisten finish di podium.

Seharusnya tugas tersebut lebih mudah jika tak ada kesalahan di Motegi pekan lalu. Sebuah kesalahan di lap keempat membuatnya melebar ke gravel dan kehilangan posisi terdepan. Meski terus menekan dan memperbaiki posisi setelah sempat mencicipi posisi ketujuh, dia hanya mampu meraih posisi ketiga, tepat di belakang Lorenzo.
“Sepanjang akhir pekan berlangsung sangat baik dan kami mendapatkan start yang bagus. Hingga saya melalui benjolan besar yang membuat motor bergetar dan bagian depan kehilangan kendali,” kata Stoner.

Masalah emosi yang kini begitu diperhatikan Stoner. Di sisa balapan ia tak mau selalu terbebani dengan pikiran harus segera jadi juara karena itu akan memberikan tekanan lebih berat saat balapan. “Itu akan membuat tekanan darah semakin kencang, jika terus-terusan seperti itu maka saya bisa membuat kesalahan besar. Yang saya pikirkan adalah berusaha untuk memenangkan balapan,” tegasnya.

Tampaknya Yamaha belum menyerah mempertahankan juara dunia MotoGP musim ini. Kendati pembalapnya Jorge Lorenzo gagal meraih poin maksimal pada balapan di Motegi, Jepang Minggu kemarin, Yamaha tetap akan memberikan perlawanan sengit hingga akhir babak. “Kami meraih empat angka lebih banyak (dari Stoner) jadi kami kini tertinggal 40 poin. Kami masih hidup dan marilah kita lihat balapan per balapan,” seru Manajer Tim Yamaha Wilco Zeelenberg di Crash. Balapan hanya tersisa tiga seri. Sekali saja Lorenzo tergelincir disusul Stoner meraih poin penuh dalam tiga seri tersisa, kans juara dunia Lorenzo sudah pasti terbuang.

Dipastikan Stoner merengkuh mahkota tertinggi MotoGP musim ini. “Dengan tiga seri sisa kami harus berusaha dan menghambat Stoner untuk menjadi juara dunia, dengan begitu kami masih akan tetap punya peluang,” akunya.
Berbeda dengan Lorenzo. Tiga seri tesisa dengan 75 poin, Lorenzo justru pesimis akan berpeluang menjadi juara dunia.”Untuk bisa juara musim ini hampir mustahil. Sekalipun ada, kemungkinan itu sangat kecil,” tutur Lorenzo sebagaimana dikutip Sportal.co.in.

Kini, Lorenzo hanya berharap pada keajaiban untuk bisa membuatnya mempertahankan gelar juara. Pembalap yang musim lalu tampil impresif ini hanya bisa berharap Stoner gagal mendulang poin di tiga seri berikutnya, dengan harapan dirinya bisa meraih podium pertama. (ady/bsb/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/