25 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Jangkau Masyarakat Putus Sekolah, PKBM Al-Ikhram Buka Kelas Jauh di Marindal

DIABADIKAN: Pengelola PKBM Al Ikhram, Syafrida (tengah/jilbab biru), Kepala Desa Marindal I, Ardianto diabadikan bersama bhabinkamtibmas, tutor dan para peserta didik kelas jauh PKBM Al Ikhram, Rabu (2/10) sore. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pentingnya pendidikan bagi setiap orang, menjadi alasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Ikhram terus melakukan terobosan. Salah satunya dengan mendirikan kelas jauh di Balai Desa Marindal I, Jalan Kebun Kopi, Dusun IV Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Deliserdang.

Menurut pengelola PKBM Al Ikhram, Syafrida, kelas jauh tersebut merupakan strategi yang dicanangkan pihaknya agar masyarakat marginal, kurang mampu atau masyarakat dengan beragam faktor yang membuatnya putus sekolah, dapat mengenyam pendidikan kembali. “Pendidikan itu sangat penting. Pemikiran itulah yang membuat saya dan tim memutuskan untuk mendirikan kelas jauh di sini,” katanya, Rabu (2/10) sore.

Sama seperti sekolah, di kelas jauh PKBM Al Ikhram, masyarakat usia sekolah hingga dewasa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk tingkat SD disebut paket A, untuk tingkat SMP disebut paket B dan untuk tingkat SMA disebut paket C. Kegiatan belajar mengajar juga diselenggarakan secara gratis.

“Gratis, semua boleh datang belajar di sini. Apalagi yang putus sekolah. Jadi, jadwal belajarnya Jumat dan Sabtu. Cuma waktunya bergantian. Paket A-nya pukul 09.00-12.00 WIB, untuk paket B pukul 13.00-15.00 WIB, dan paket C pukul 16.00-18.00 WIB,” urai Syafrida.

Selain mendapat materi pelajaran seperti sekolah pada umumnya, para peserta didik di kelas jauh PKBM Al-Ikhram juga diberi pembekalan life skill seperti IT, menjahit dan kursus lainnya. Tergantung dari kebutuhan peserta didik agar mereka tidak bosan belajar dan menjadi mandiri.

Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Marindal I, Ardianto. Sebab, atas kepercayaan dan dukungan penuh dari Ardianto lah, kelas jauh PKBM Al-Ikhram dapat didirikan. “Kita apresiasi kepada Bapak Ardianto ini. Sambutannya luar biasa kepada kami untuk mendirikan kelas jauh PKBM Al-Ikhram. Begitu kita tawarkan program ini, tidak ada argumen panjang. Dia langsung terima,” ungkapnya.

Ardianto pada kesempatan itu menerangkan bahwa pendidikan merupakan program utamanya sebagai kepala desa. Apalagi, program dari kelas jauh PKBM Al Ikhram bermanfaat bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dari warganya.

Ia berharap, keberadaan kelas jauh PKBM Al Ikhram dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Marindal I, khususnya yang putus sekolah. “Kita harus dukung ini, selain karena pendidikan adalah program saya sebagai kepala desa, ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang putus sekolah untuk belajar. Ijazah yang didapat dari paket A, B atau C bisa digunakan untuk bekerja,” ujarnya. (prn/ila)

DIABADIKAN: Pengelola PKBM Al Ikhram, Syafrida (tengah/jilbab biru), Kepala Desa Marindal I, Ardianto diabadikan bersama bhabinkamtibmas, tutor dan para peserta didik kelas jauh PKBM Al Ikhram, Rabu (2/10) sore. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pentingnya pendidikan bagi setiap orang, menjadi alasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Ikhram terus melakukan terobosan. Salah satunya dengan mendirikan kelas jauh di Balai Desa Marindal I, Jalan Kebun Kopi, Dusun IV Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Deliserdang.

Menurut pengelola PKBM Al Ikhram, Syafrida, kelas jauh tersebut merupakan strategi yang dicanangkan pihaknya agar masyarakat marginal, kurang mampu atau masyarakat dengan beragam faktor yang membuatnya putus sekolah, dapat mengenyam pendidikan kembali. “Pendidikan itu sangat penting. Pemikiran itulah yang membuat saya dan tim memutuskan untuk mendirikan kelas jauh di sini,” katanya, Rabu (2/10) sore.

Sama seperti sekolah, di kelas jauh PKBM Al Ikhram, masyarakat usia sekolah hingga dewasa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk tingkat SD disebut paket A, untuk tingkat SMP disebut paket B dan untuk tingkat SMA disebut paket C. Kegiatan belajar mengajar juga diselenggarakan secara gratis.

“Gratis, semua boleh datang belajar di sini. Apalagi yang putus sekolah. Jadi, jadwal belajarnya Jumat dan Sabtu. Cuma waktunya bergantian. Paket A-nya pukul 09.00-12.00 WIB, untuk paket B pukul 13.00-15.00 WIB, dan paket C pukul 16.00-18.00 WIB,” urai Syafrida.

Selain mendapat materi pelajaran seperti sekolah pada umumnya, para peserta didik di kelas jauh PKBM Al-Ikhram juga diberi pembekalan life skill seperti IT, menjahit dan kursus lainnya. Tergantung dari kebutuhan peserta didik agar mereka tidak bosan belajar dan menjadi mandiri.

Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Marindal I, Ardianto. Sebab, atas kepercayaan dan dukungan penuh dari Ardianto lah, kelas jauh PKBM Al-Ikhram dapat didirikan. “Kita apresiasi kepada Bapak Ardianto ini. Sambutannya luar biasa kepada kami untuk mendirikan kelas jauh PKBM Al-Ikhram. Begitu kita tawarkan program ini, tidak ada argumen panjang. Dia langsung terima,” ungkapnya.

Ardianto pada kesempatan itu menerangkan bahwa pendidikan merupakan program utamanya sebagai kepala desa. Apalagi, program dari kelas jauh PKBM Al Ikhram bermanfaat bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dari warganya.

Ia berharap, keberadaan kelas jauh PKBM Al Ikhram dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Marindal I, khususnya yang putus sekolah. “Kita harus dukung ini, selain karena pendidikan adalah program saya sebagai kepala desa, ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang putus sekolah untuk belajar. Ijazah yang didapat dari paket A, B atau C bisa digunakan untuk bekerja,” ujarnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/