25.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Dari Titik Nol Medan, Kepak Sayap Kebhinekaan Dideklarasikan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Kepak Sayap Kebhinekaan (KSK) secara resmi dideklarasikan dari Titik Nol Kota Medan, Sabtu (2/10) lalu. Gerakan Kepak Sayap Kebhinekaan ini, dideklarasikan atas dasar keprihatinan terhadap minimnya pemahaman ideologi Pancasila di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

DEKLARASI: Tim Kepak Sayap Kebhinekaan (KSK) secara resmi mendeklarasikan diri dari Titik Nol Kota Medan, Sabtu (2/10).

Turut hadir Rudy Hermanto Pemrakarsa I KSK, yang juga anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Noerwahid Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Sumut yang juga Pemrakarsa II KSK, serta pengusaha Iwan Hartono, Abdul Gafur Marbun, tokoh agama, dan para pengurus lainnya.

Rudy dalam wawancara dengan wartawan, menyebutkan, perhatian masyarakat khususnya generasi muda terhadap ideologi Pancasila sangat minim, sehingga rentan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat.

Merespon itu, Rudy yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut ini, menyebutkan, seharusnya pemerintah daerah menyadari merosotnya atensi masyarakat pada ideologi Pancasila, sama bahayanya dengan pandemi saat ini.

Untuk itu, diperlukan penyegaran kembali penghayatan ideologi Pancasila melalui instrumen yang relevan. Di antaranya perlu dibangun suatu institusi lembaga pembinaan penghayatan ideologi Pancasila.

“Hal itulah yang menggugah perhatian generasi muda umumnya dan kalangan aktivis yang prihatin dengan konstelasi idelogi yang ada di kalangan masyarakat dan akhirnya atas dasar kesadaran membentuk tim Kepak Sayap Kebhinekaan,” ungkap Rudy.

Menurut Rudy, lembaga ini bertujuan untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa di Sumut. Lembaga ini akan berinduk kepada KSK yang ada di pusat, dan tidak berafiliasi kepada partai politik manapun.

Dalam sambutannya sebelum deklarasi, Rudy sangat mengapresiasi perjuangan Noerwahid, yang gigih berjuang mempertahankan kemerdekaan.

“Pak Wahid ini jadi inspirasi bagi kita mendirikan KSK. Setiap tarikan nafas Pak Wahid akan kita jadikan modal bagi kita untuk meneruskan semangat beliau,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Noerwahid secara berapi-api, menyerukan kepada generasi muda untuk ikut mempertahankan ideologi Pancasila.

“Jangan ada yang coba-coba mengganti dengan ideologi lain, karena itu bisa menghancurkan bangsa ini. Saya ini lahir 2 Mei 1940, sama tanggal kelahiran tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara 2 Mei 1889. Sejak usia 7 tahun telah mengalami pahitnya perjuangan, dan hingga kini di usia 80 tahun, saya tetap bertekad mempertahankan bangsa dan negara ini,” tegasnya. Deklarasi ditandai dengan pembentangan spanduk di seputaran Jalan Pulau Pinang dan kawasan Lapangan Merdeka Medan. Acara diakhiri dengan pembacaan doa. (rel/tri/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Kepak Sayap Kebhinekaan (KSK) secara resmi dideklarasikan dari Titik Nol Kota Medan, Sabtu (2/10) lalu. Gerakan Kepak Sayap Kebhinekaan ini, dideklarasikan atas dasar keprihatinan terhadap minimnya pemahaman ideologi Pancasila di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

DEKLARASI: Tim Kepak Sayap Kebhinekaan (KSK) secara resmi mendeklarasikan diri dari Titik Nol Kota Medan, Sabtu (2/10).

Turut hadir Rudy Hermanto Pemrakarsa I KSK, yang juga anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Noerwahid Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Sumut yang juga Pemrakarsa II KSK, serta pengusaha Iwan Hartono, Abdul Gafur Marbun, tokoh agama, dan para pengurus lainnya.

Rudy dalam wawancara dengan wartawan, menyebutkan, perhatian masyarakat khususnya generasi muda terhadap ideologi Pancasila sangat minim, sehingga rentan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat.

Merespon itu, Rudy yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut ini, menyebutkan, seharusnya pemerintah daerah menyadari merosotnya atensi masyarakat pada ideologi Pancasila, sama bahayanya dengan pandemi saat ini.

Untuk itu, diperlukan penyegaran kembali penghayatan ideologi Pancasila melalui instrumen yang relevan. Di antaranya perlu dibangun suatu institusi lembaga pembinaan penghayatan ideologi Pancasila.

“Hal itulah yang menggugah perhatian generasi muda umumnya dan kalangan aktivis yang prihatin dengan konstelasi idelogi yang ada di kalangan masyarakat dan akhirnya atas dasar kesadaran membentuk tim Kepak Sayap Kebhinekaan,” ungkap Rudy.

Menurut Rudy, lembaga ini bertujuan untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa di Sumut. Lembaga ini akan berinduk kepada KSK yang ada di pusat, dan tidak berafiliasi kepada partai politik manapun.

Dalam sambutannya sebelum deklarasi, Rudy sangat mengapresiasi perjuangan Noerwahid, yang gigih berjuang mempertahankan kemerdekaan.

“Pak Wahid ini jadi inspirasi bagi kita mendirikan KSK. Setiap tarikan nafas Pak Wahid akan kita jadikan modal bagi kita untuk meneruskan semangat beliau,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Noerwahid secara berapi-api, menyerukan kepada generasi muda untuk ikut mempertahankan ideologi Pancasila.

“Jangan ada yang coba-coba mengganti dengan ideologi lain, karena itu bisa menghancurkan bangsa ini. Saya ini lahir 2 Mei 1940, sama tanggal kelahiran tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara 2 Mei 1889. Sejak usia 7 tahun telah mengalami pahitnya perjuangan, dan hingga kini di usia 80 tahun, saya tetap bertekad mempertahankan bangsa dan negara ini,” tegasnya. Deklarasi ditandai dengan pembentangan spanduk di seputaran Jalan Pulau Pinang dan kawasan Lapangan Merdeka Medan. Acara diakhiri dengan pembacaan doa. (rel/tri/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/