25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Gemes Jangan Hanya Jadi Seremonial, Dispar Harus Punya Terobosan Baru

Menari: Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ikut menari tarian Melayu dalam kegiatan Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2019 di depan Istana Maimun, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2019 menjadi salah satu agenda penting bagi Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan untuk mempromosikan Pariwisata di Kota Medan ke seluruh pelosok negeri bahkan hingga manca negara.

Gemes 2019 sendiri menjadi langkah nyata bagi Pemko Medan yang bekerja sama dengan kementerian pariwisata untuk meningkatkan pariwisata di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. Dinas Pariwisata Kota Medan pun menggelar Gemes 2019 selama 3 hari berturut-turut, yakni sejak tanggal 1 hingga 3 November 2019 di halaman Istana Maimun Kota Medan.

Ketua DPRD Medan Sementara, Hasyim SE meminta agar Dispar Kota Medan harus terus membuat terobosan lainnnya guna meningkatkan.

Pariwisata yang ada di Kota Medan. “Infonya ini akan jadi agenda rutin tahunan, ya itu bagus. Tapi Dispar juga tidak bisa berharap sepenuhnya hanya dari event ini, mereka juga harus terus berinovasi untuk membuat terobosan-terobosan lainnya dalam mempromosikan pariwisata Kota Medan guna mendatangkan wisatawan ke Kota Medan. Kita harapkan kegiatan ini jangan hanya jadi seremonial saja,” kata Hasyim kepada Sumut Pos, Minggu (3/11).

Karena, lanjut Hasyim, datangnya para wisatawan ke Kota Medan akan berdampak besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Medan. “Contohnya saja, dengan acara ini ada berapa banyak wisatawan yang datang dan menggunakan hotel-hotel yang ada di Kota Medan. Ini jelas langsung memberikan pengaruh nyata di samping efek-efek positif lainnya,” bilang Hasyim.

Meski demikian, ia sangat mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata Kota Medan dalam menggelar agenda-agenda penting seperti Gemes untuk mempromosikan sekaligus mendatangkan para wisatawan ke Kota Medan.

“Tentu kita apresiasi hal ini, saya sendiri ikut datang dalam acara pembukaannya kemarin. Itu bagus sekali, mempromosikan wisata kita sekaligus mendatangkan wisatawannya langsung,” kata Hasyim kepada Sumut Pos, Minggu (3/11).

Tak hanya itu, kata Hasyim, kegiatan Gemes itu juga merupakan langkah baik bagi Kota Medan dalam melestarikan kebudayaan Melayu yang ada di Kota Medan. Karena diketahui bersama, budaya Melayu tidak bisa terlepas dari asal usul Kota Medan.

“Mengingat saat ini cukup banyak kaum Millenial yang mulai lupa dengan sejarah dan kebudayaan di Kotanya sendiri,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan bahwa kegiatan atau event Gemes 2019 ini menjadi langkah baik untuk mempromosikan sekaligus mendatangkan wisatawan mancanegara ke Kota Medan.

“Tentu saja kegiatan (Gemes) ini efektif mendatangkan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Bagaimana tidak? Acara ini juga diikuti oleh lima negara lainnya, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura sampai Korea Selatan. Yang datang juga tidak dalam jumlah sedikit, cukup banyak. Makanya agendanya juga berlangsung selama tiga hari,” ucap Agus Kepada Sumut Pos, Minggu (3/11).

Namun kata Agus, pihaknya juga bukan sekadar melaksanakan event ini sebagai rutinitas, melainkan juga memanfaatkan event ini menjadi ajang promosi yang maksimal kepada wisatawan yang datang ke Kota Medan.

“Jadi bagi mereka yang sudah datang dan menikmati pariwisata di Kota Medan, kita harapkan akan berkunjung kembali di lain waktu dengan membawa keluarga atau teman-temannya kembali ke Kota Medan. Atau setidaknya mereka akan menceritakan nikmatnya pariwisata di Kota Medan kepada orang-orang yang ada di negaranya dan membuat mereka tertarik untuk datang ke Kota Medan,” ujarnya.

Disebut Agus, pihaknya akan terus melakukan agenda-agenda penting untuk mempromosikan pariwisata di Kota Medan. Sebab, ada begitu banyak hal yang merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan saat datang ke Kota Medan.

“Di Kota Medan ada Wisata Budaya, salah satunya budaya Melayu, ini salah satu yang mendorong adanya Gemes. Tapi tak hanya itu, di Kota Medan juga terkenal dengan wisata kulinernya, karena di Kota Medan untuk setiap makanan hanya memiliki dua rasa, yaitu enak dan enak sekali. Jargon itu akan terus kita pakai sebagai salah satu bentuk promosi wisata kuliner Kota Medan disamping wisata lainnya yang bisa diangkat dari Kota Medan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kegiatan yang Gemes ini sendiri sudah merupakan agenda yang ke 4 kalinya dan untuk tahun ini Gemes diikuti peserta dari Negara Serumpun seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Korea Selatan.

Kemudian ditambah lagi dengan peserta dari berbagai provinsi diantaranya, Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Lampung, Riau, Bengkulu, Nangroe Aceh Darusalam, dan Jambi. Selain itu, tidak ketinggalan juga peserta dari Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Sumut seperti Binjai, Tebing Tinggi, Labuhan Batu Utara, Langkat, Deli Serdang dan Batu Bara.

Event ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan artis ibu kota jebolan D’Academy yakni Deswa, Ayu, Alibi, Intan Baiduri serta Lusi KDI yang siap menghibur para undangan dan hadirin dengan lantunan musik dangdut dan Melayu. (map/ila)

Menari: Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ikut menari tarian Melayu dalam kegiatan Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2019 di depan Istana Maimun, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2019 menjadi salah satu agenda penting bagi Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan untuk mempromosikan Pariwisata di Kota Medan ke seluruh pelosok negeri bahkan hingga manca negara.

Gemes 2019 sendiri menjadi langkah nyata bagi Pemko Medan yang bekerja sama dengan kementerian pariwisata untuk meningkatkan pariwisata di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. Dinas Pariwisata Kota Medan pun menggelar Gemes 2019 selama 3 hari berturut-turut, yakni sejak tanggal 1 hingga 3 November 2019 di halaman Istana Maimun Kota Medan.

Ketua DPRD Medan Sementara, Hasyim SE meminta agar Dispar Kota Medan harus terus membuat terobosan lainnnya guna meningkatkan.

Pariwisata yang ada di Kota Medan. “Infonya ini akan jadi agenda rutin tahunan, ya itu bagus. Tapi Dispar juga tidak bisa berharap sepenuhnya hanya dari event ini, mereka juga harus terus berinovasi untuk membuat terobosan-terobosan lainnya dalam mempromosikan pariwisata Kota Medan guna mendatangkan wisatawan ke Kota Medan. Kita harapkan kegiatan ini jangan hanya jadi seremonial saja,” kata Hasyim kepada Sumut Pos, Minggu (3/11).

Karena, lanjut Hasyim, datangnya para wisatawan ke Kota Medan akan berdampak besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kota Medan. “Contohnya saja, dengan acara ini ada berapa banyak wisatawan yang datang dan menggunakan hotel-hotel yang ada di Kota Medan. Ini jelas langsung memberikan pengaruh nyata di samping efek-efek positif lainnya,” bilang Hasyim.

Meski demikian, ia sangat mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata Kota Medan dalam menggelar agenda-agenda penting seperti Gemes untuk mempromosikan sekaligus mendatangkan para wisatawan ke Kota Medan.

“Tentu kita apresiasi hal ini, saya sendiri ikut datang dalam acara pembukaannya kemarin. Itu bagus sekali, mempromosikan wisata kita sekaligus mendatangkan wisatawannya langsung,” kata Hasyim kepada Sumut Pos, Minggu (3/11).

Tak hanya itu, kata Hasyim, kegiatan Gemes itu juga merupakan langkah baik bagi Kota Medan dalam melestarikan kebudayaan Melayu yang ada di Kota Medan. Karena diketahui bersama, budaya Melayu tidak bisa terlepas dari asal usul Kota Medan.

“Mengingat saat ini cukup banyak kaum Millenial yang mulai lupa dengan sejarah dan kebudayaan di Kotanya sendiri,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan bahwa kegiatan atau event Gemes 2019 ini menjadi langkah baik untuk mempromosikan sekaligus mendatangkan wisatawan mancanegara ke Kota Medan.

“Tentu saja kegiatan (Gemes) ini efektif mendatangkan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Bagaimana tidak? Acara ini juga diikuti oleh lima negara lainnya, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura sampai Korea Selatan. Yang datang juga tidak dalam jumlah sedikit, cukup banyak. Makanya agendanya juga berlangsung selama tiga hari,” ucap Agus Kepada Sumut Pos, Minggu (3/11).

Namun kata Agus, pihaknya juga bukan sekadar melaksanakan event ini sebagai rutinitas, melainkan juga memanfaatkan event ini menjadi ajang promosi yang maksimal kepada wisatawan yang datang ke Kota Medan.

“Jadi bagi mereka yang sudah datang dan menikmati pariwisata di Kota Medan, kita harapkan akan berkunjung kembali di lain waktu dengan membawa keluarga atau teman-temannya kembali ke Kota Medan. Atau setidaknya mereka akan menceritakan nikmatnya pariwisata di Kota Medan kepada orang-orang yang ada di negaranya dan membuat mereka tertarik untuk datang ke Kota Medan,” ujarnya.

Disebut Agus, pihaknya akan terus melakukan agenda-agenda penting untuk mempromosikan pariwisata di Kota Medan. Sebab, ada begitu banyak hal yang merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan saat datang ke Kota Medan.

“Di Kota Medan ada Wisata Budaya, salah satunya budaya Melayu, ini salah satu yang mendorong adanya Gemes. Tapi tak hanya itu, di Kota Medan juga terkenal dengan wisata kulinernya, karena di Kota Medan untuk setiap makanan hanya memiliki dua rasa, yaitu enak dan enak sekali. Jargon itu akan terus kita pakai sebagai salah satu bentuk promosi wisata kuliner Kota Medan disamping wisata lainnya yang bisa diangkat dari Kota Medan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kegiatan yang Gemes ini sendiri sudah merupakan agenda yang ke 4 kalinya dan untuk tahun ini Gemes diikuti peserta dari Negara Serumpun seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Korea Selatan.

Kemudian ditambah lagi dengan peserta dari berbagai provinsi diantaranya, Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Lampung, Riau, Bengkulu, Nangroe Aceh Darusalam, dan Jambi. Selain itu, tidak ketinggalan juga peserta dari Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Sumut seperti Binjai, Tebing Tinggi, Labuhan Batu Utara, Langkat, Deli Serdang dan Batu Bara.

Event ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan artis ibu kota jebolan D’Academy yakni Deswa, Ayu, Alibi, Intan Baiduri serta Lusi KDI yang siap menghibur para undangan dan hadirin dengan lantunan musik dangdut dan Melayu. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/