MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Kota Medan mulai Kamis (3/12) malam hingga Jumat (4/12) dinihari. Akibatnya, sejumlah 2.773 rumah di empat kecamatan Kota Medan terendam air.
Tak cuma itu, banjir juga mengakibatkan lumpuhnya aktivitas sejumlah masyarakat di Kota Medan. Tak hanya karena rumahnya terendam banjir, tapi juga karena akses jalan untuk pergi bekerja terputus, tak dapat dilintasi karena ketinggian air melebih lutut orang dewasa.
Salah satunya di Jalan Medan-Binjai, tepatnya di depan Komplek Abdul Hamid, tak jauh dari Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal.
Pantauan Sumut Pos, Jumat (4/12) sekitar pukul 09.00 WIB, ratusan pengemudi sepeda motor dari arah Binjai menuju Medan terpaksa berhenti, tak berani melanjutkan perjalanan ke tempat kerjanya karena sepeda motor yang dikendarainya tak kan mampu menerjang banjir yang menghadang.
“Sudah dari jam 7 aku disini berhenti bang, sudah dua jam aku nunggu disini, padahal masuk kantor jam 8, kantorku di Jalan Gaharu. Tadi malam katanya sepinggang, ini sudah mulai surut, tapi mulai surut pun ya selutut juga, kayak mana mau lewat. Gak tahu mau sampai jam berapa ini ditunggu biar bisa lewat,” ujar Wahyu kepada Sumut Pos.
Adapun beberapa pengemudi sepeda motor yang nekat menerjang banjir, sebagian besar terpaksa harus mendorong sepeda motornta akibat mogok karena mesin sepeda motornya terendam air.
“Mogok lah ini, jadi kerjaan. Tadi coba-coba mau tahu bisa lewat, sampai ditengah rupanya makin dalam banjirnya, matilah mesinnya,” ujar salah seorang pengendara.
Sedangkan sebagian besar lainnya memilih untuk balik kanan, dam tidak mau melanjutkan perjalanan. (Map)