MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Sumatera Utara (Sumut) termasuk Kota Medan untuk seminggu ke depan masih mengalami cuaca ekstrem.
Hal itu dikatakan Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Endah Paramita kepada Sumut Pos di Medan, Senin (4/1).”Potensi cuaca ekstrem tersebut akibat fenomena pusaran angin atau sirkulasi Eddy di wilayah Samudera Hindia,” ujarnya.
Sirkulasi Eddy di Samudera Hindia, kata dia, mengakibatkan banyaknya pembentukan awan konvektif dan berpotensi meningkatkan awan-awan hujan di sekitar pantai barat Sumut.
Ia menambahkan, salah satu fenomena alam pusaran Eddy tersebut, mengakibatkan potensi cuaca ekstrem hingga pekan depan. Di antaranya hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada siang, sore, dan malam hari, terutama di wilayah pantai barat Sumut.
Bahkan, kata Endah, wilayah Samosir, Humbanghasundutan, Tapanuli Utara, Pakpakbharat, Dairi, Tapanuli Selatan, Padangsidempuan, Tapanulitengah, Sibolga, Mandailingnatal, dan Toba, berpotensi dilanda banjir dan longsor.
“Hujan yang terjadi bisa juga meluas namun dengan intensitas ringan hingga sedang ke wilayah Padanglawas, Padanglawas Utara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Serdangbedagai, Batubara, Deliserdang, Medan, Langkat, dan sekitarnya,” paparnya.
Dikatakannya, suhu udara di berbagai wilayah Sumut antara 17-32 derajat Celsius dan kelembaban udara 60-98 persen, dengan pergerakan angin dari Timur Laut menuju Barat Daya yang memiliki kecepatan 10-20 Km per jam.
“Akibat sirkulasi Eddy ini menyebabkan gelombang laut di perairan Selat Malaka bagian tengah, Samudera Hindia barat Nias, dan Nias-Sibolga, diperkirakan mencapai 2,5 meter,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat di Sumut, khususnya di Medan, agar dapat mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat, angin kencang disertai petir. “Tetap waspada cuaca ekstrem dan genangan-genangan air khusus di Kota Medan dan sekitarnya. Banjir di pesisir pantai di wilayah Sumut dan longsor di wilayah dataran tinggi,” pungkasnya. (mag-1/ila)