28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Warga Takut Tumpangi Lion Air

KASUS pilot Lion Air yang suka mengkonsumsi sabu-sabu membuat risau masyarakat yang sering mengunakan transportasi udara. Selain pilotnya berulang kali ditangkap memakai sabu, pesawat tersebut juga sering tergelincir.

H Irsal Fikri Ssos, warga Jalan STM Ujung salah satunya. “Bagaimana mau selamat kalau pilot menggunakan sabu-sabu. Saya jadi takut naik Lion Air,” kata pria yang mengaku hampir setiap 10 hari sekali harus menumpangi transportasi udara.

Dia mengakui, bila dihitung sudah lebih dari seribu kali menumpangi Lion Air Medan-Jakarta dan Jakarta Medan serta ke sejumlah daerah di Indonesia. Dengan kejadian ini, “Sekarang saya berpikir 100 kali untuk menumpangi pesawat Lion Air. Biar bayar mahal tapi dapat kenyamanan dan ketenangan,” ujarnya.

Pengusaha yang juga politisi PPP ini menyebutkan, manajemen sebaiknya menseleksi ulang pilot-nya agar jangan sampai ada didapati lagi pilot menggunakan sabu-sabu dan ecstasy.

“Selagi belum ada tes urine yang dilakukan secara independen, yakinlah calon penumpang akan semakin khawatir menumpangi Lion Air,” ungkapnya.

Terpisah, warga lainnya, Rachmad Nasution mengungkapkan keresahannya. “Bisa dibayangkan, ketika terbang saja 99 persen nyawa kita sudah dipasrahkan. Bila pilotnya pakai sabusabu, pastinya membuat rasa ngeri naik pesawat Lion Air. Bahaya kali pilotnya,” ucapnya.

Keengganan menaiki Lion Air juga menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. “Bila ada pilot yang menggunakan obat-obatan terlarang tersebut sebelum berangkat. Berarti, pilot tersebut tidak punya perasaan.

Pasalnya, dengan pengaruh obat-obatan tersebut nyawa penumpang sangat berbahaya dibuatnya,” bilang H. Fadly Nurzal, S Ag Ketua Fraksi PPP DPRD Sumut, tadi malam.

Dilanjutkan Ketua DPW PPP Sumut itu, seharusnya pihak maskpai penerbangan melakukan tes urin dan memeriksa kesehatan pilot secara berkala dalam frekwensi waktu yang pendek.

“Nah, bila dari hasil tes urin tersebut diketahui sang pilot menggunakan narkoba, berikan sanksi tegas seperti pemecatan,” terangnya.

Chaidir Ritongga, Ketua DPRD Sumut, melihat apa yang dilakukan seorang pilot dengan mengkonsumsi narkoba, pantas dihukum berat.

“Bayangkan saja, bila tiba-tiba seorang pilot itu play saat membawa pesawat. Bisa jatuh pesawatnya.

Akibatnya, ratusan nyawa penumpang tidak terselamatkan,” jelasnya.

Chaidir mengharapkan Departemen Perhubungan mengeluarkan peraturan kepada pilot untuk dilakukan pemeriksa kesehatan setiap minggunya. “Saya yakin dengan tujuan yang baik. Pihak Departemen Perhubungan pasti akan mengeluarkan peraturan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sumut, Isma Fadly Pulungan juga merasa ngeri naik Lion Air. “Jujur saya, saya jadi takut untuk menggunakan maskapai penerbangan Lion Air. Kalau seperti ini ulah pilot nya,” bilangnya.

Ketua YLKI Sumut, Abu Bakar Siddik, melihat manajemen Lion Air harus mendapat sanksi tegas dari otoritas penerbangan nasional. “Konsumen senang naik Lion Air karena Lion Air pesawatnya bagus, harga tiketnya murah dan menguasai lapangan. Peristiwa ini telah merusak citra baik Lion Air, mereka harus diberi sanksi tegas,” sebutnya.

Sementara itu, Kasi Angkutan Udara, Kelayakan Udara dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara Polonia Medan, Havandi Gusli mengaku, sudah melakukan pengawasan seperti biasanya terhadap para pilot ketika tiba di bandara.

“Setiap pilot yang tiba di bandara selalu kita periksa termasuk tas bawaannya melalui X-Ray yang diperiksa oleh petugas security bandara,” jelasnya.

Terkait pilot yang ditangkap di Surabaya, Havandi menuturkan, bahwa penangkapan itu terjadi di luar bandara. “Dari beberapa kasus terhadap para pilot, semuanya ditangkap di dalam hotel. Berarti ditangkapnya diluar bandara. Jadi itu tanggung jawab pihak kepolisian dalam hal ini untuk menyelidikinya dan pihak bandara sesuai dengan prosedurnya sudah melakukan pemeriksaan,” ucapnya. (ril/omi/jon)

Berita Terkait:

3 Pilot Lion Nyabu Sebelum Terbang

KASUS pilot Lion Air yang suka mengkonsumsi sabu-sabu membuat risau masyarakat yang sering mengunakan transportasi udara. Selain pilotnya berulang kali ditangkap memakai sabu, pesawat tersebut juga sering tergelincir.

H Irsal Fikri Ssos, warga Jalan STM Ujung salah satunya. “Bagaimana mau selamat kalau pilot menggunakan sabu-sabu. Saya jadi takut naik Lion Air,” kata pria yang mengaku hampir setiap 10 hari sekali harus menumpangi transportasi udara.

Dia mengakui, bila dihitung sudah lebih dari seribu kali menumpangi Lion Air Medan-Jakarta dan Jakarta Medan serta ke sejumlah daerah di Indonesia. Dengan kejadian ini, “Sekarang saya berpikir 100 kali untuk menumpangi pesawat Lion Air. Biar bayar mahal tapi dapat kenyamanan dan ketenangan,” ujarnya.

Pengusaha yang juga politisi PPP ini menyebutkan, manajemen sebaiknya menseleksi ulang pilot-nya agar jangan sampai ada didapati lagi pilot menggunakan sabu-sabu dan ecstasy.

“Selagi belum ada tes urine yang dilakukan secara independen, yakinlah calon penumpang akan semakin khawatir menumpangi Lion Air,” ungkapnya.

Terpisah, warga lainnya, Rachmad Nasution mengungkapkan keresahannya. “Bisa dibayangkan, ketika terbang saja 99 persen nyawa kita sudah dipasrahkan. Bila pilotnya pakai sabusabu, pastinya membuat rasa ngeri naik pesawat Lion Air. Bahaya kali pilotnya,” ucapnya.

Keengganan menaiki Lion Air juga menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. “Bila ada pilot yang menggunakan obat-obatan terlarang tersebut sebelum berangkat. Berarti, pilot tersebut tidak punya perasaan.

Pasalnya, dengan pengaruh obat-obatan tersebut nyawa penumpang sangat berbahaya dibuatnya,” bilang H. Fadly Nurzal, S Ag Ketua Fraksi PPP DPRD Sumut, tadi malam.

Dilanjutkan Ketua DPW PPP Sumut itu, seharusnya pihak maskpai penerbangan melakukan tes urin dan memeriksa kesehatan pilot secara berkala dalam frekwensi waktu yang pendek.

“Nah, bila dari hasil tes urin tersebut diketahui sang pilot menggunakan narkoba, berikan sanksi tegas seperti pemecatan,” terangnya.

Chaidir Ritongga, Ketua DPRD Sumut, melihat apa yang dilakukan seorang pilot dengan mengkonsumsi narkoba, pantas dihukum berat.

“Bayangkan saja, bila tiba-tiba seorang pilot itu play saat membawa pesawat. Bisa jatuh pesawatnya.

Akibatnya, ratusan nyawa penumpang tidak terselamatkan,” jelasnya.

Chaidir mengharapkan Departemen Perhubungan mengeluarkan peraturan kepada pilot untuk dilakukan pemeriksa kesehatan setiap minggunya. “Saya yakin dengan tujuan yang baik. Pihak Departemen Perhubungan pasti akan mengeluarkan peraturan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sumut, Isma Fadly Pulungan juga merasa ngeri naik Lion Air. “Jujur saya, saya jadi takut untuk menggunakan maskapai penerbangan Lion Air. Kalau seperti ini ulah pilot nya,” bilangnya.

Ketua YLKI Sumut, Abu Bakar Siddik, melihat manajemen Lion Air harus mendapat sanksi tegas dari otoritas penerbangan nasional. “Konsumen senang naik Lion Air karena Lion Air pesawatnya bagus, harga tiketnya murah dan menguasai lapangan. Peristiwa ini telah merusak citra baik Lion Air, mereka harus diberi sanksi tegas,” sebutnya.

Sementara itu, Kasi Angkutan Udara, Kelayakan Udara dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara Polonia Medan, Havandi Gusli mengaku, sudah melakukan pengawasan seperti biasanya terhadap para pilot ketika tiba di bandara.

“Setiap pilot yang tiba di bandara selalu kita periksa termasuk tas bawaannya melalui X-Ray yang diperiksa oleh petugas security bandara,” jelasnya.

Terkait pilot yang ditangkap di Surabaya, Havandi menuturkan, bahwa penangkapan itu terjadi di luar bandara. “Dari beberapa kasus terhadap para pilot, semuanya ditangkap di dalam hotel. Berarti ditangkapnya diluar bandara. Jadi itu tanggung jawab pihak kepolisian dalam hal ini untuk menyelidikinya dan pihak bandara sesuai dengan prosedurnya sudah melakukan pemeriksaan,” ucapnya. (ril/omi/jon)

Berita Terkait:

3 Pilot Lion Nyabu Sebelum Terbang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/