30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Server Absensi Online Pegawai Pemko Medan Alami Gangguan, Absensi Kembali Gunakan Sistem Manual

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sistem absensi fingerprint online di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah bermasalah selama 3 hari terakhir. Karena hal itu, para pegawai di jajaran Pemko Medan, khususnya para ASN terpaksa harus melakukan absensi secara manual.

Ilustrasi

“Iya, sejak Selasa (2/2) memang server absensinya tidak bisa dipergunakan. Tapi absen ya tetap absen, jadinya pegawai pakai sistem manual, tandatangan saja di masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah),” ucap Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Baginda Siregar kepada Sumut Pos, Kamis (4/2).

Baginda menjelaskan, absensi fingerprint secara Online bukan bermasalah tanpa sebab sehingga tidak dapat dipastikan kapan sistem absensi online dapat kembali diterapkan. Hanya saja, pihaknya sedang melakukan perawatan dan pemeliharaan server kepada sistem online tersebut.

”Bukan rusak sebenarnya, tapi maintenance rutin saja, itu kan biasa dilakukan perawatan rutin setiap tahunnya. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini sudah bisa dipergunakan kembali,” jelasnya.

Ditanya soal sistem absensi bagi para pegawai yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH), Baginda menyebutkan jika para pegawai yang WFH tidak perlu hadir ke kantor untuk menandatangani absensinya secara manual.

“Sebab mereka kan sudah ada SPT (surat perintah tugas) untuk bekerja dari rumah yang ditandatangani ma-sing-masing kepala OPD-nya. Itu saja sudah cukup. Nanti saat servernya sudah selesai dalam masa perawatan, ya mereka bisa absensi lagi secara Online,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Komisi I DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya meminta kepada Pemko Medan, dalam hal ini BKDPSDM Kota Medan untuk bisa menerapkan sistem pengganti yang lebih baik dari sistem manual dengan metode tandatangan selama sistem fingerprint online masih dalam perawatan.

“Karena sistem tandatangan manual kita rasa tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman yang ada di era digitalisasi,” ujarnya.

Selain itu, Habib menilai, jika sistem absensi dengan tandatangan manual tersebut juga mudah untuk direkayasa. Dengan pertimbangan, pegawai yang tidak hadir dapat menitipkan absensinya kepada para pegawai yang hadir, agar pegawai yang hadir dapat menandatangani absensi pegawai yang tidak hadir.

“Lalu kenapa di saat hari kerja seperti saat ini dilakukan maintenance? Kenapa tidak berketepatan dengan hari libur saja? Misalnya seperti hari libur Imlek di tanggal 12 (Februari) nanti yang tepat jatuh pada hari Kamis, jadi kalaupun maintenance server berjalan selama 3 sampai hari, hari Senin nya absensi fingerprint online nya sudah bisa dipergunakan kembali,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sistem absensi fingerprint online di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah bermasalah selama 3 hari terakhir. Karena hal itu, para pegawai di jajaran Pemko Medan, khususnya para ASN terpaksa harus melakukan absensi secara manual.

Ilustrasi

“Iya, sejak Selasa (2/2) memang server absensinya tidak bisa dipergunakan. Tapi absen ya tetap absen, jadinya pegawai pakai sistem manual, tandatangan saja di masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah),” ucap Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Baginda Siregar kepada Sumut Pos, Kamis (4/2).

Baginda menjelaskan, absensi fingerprint secara Online bukan bermasalah tanpa sebab sehingga tidak dapat dipastikan kapan sistem absensi online dapat kembali diterapkan. Hanya saja, pihaknya sedang melakukan perawatan dan pemeliharaan server kepada sistem online tersebut.

”Bukan rusak sebenarnya, tapi maintenance rutin saja, itu kan biasa dilakukan perawatan rutin setiap tahunnya. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini sudah bisa dipergunakan kembali,” jelasnya.

Ditanya soal sistem absensi bagi para pegawai yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH), Baginda menyebutkan jika para pegawai yang WFH tidak perlu hadir ke kantor untuk menandatangani absensinya secara manual.

“Sebab mereka kan sudah ada SPT (surat perintah tugas) untuk bekerja dari rumah yang ditandatangani ma-sing-masing kepala OPD-nya. Itu saja sudah cukup. Nanti saat servernya sudah selesai dalam masa perawatan, ya mereka bisa absensi lagi secara Online,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Komisi I DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya meminta kepada Pemko Medan, dalam hal ini BKDPSDM Kota Medan untuk bisa menerapkan sistem pengganti yang lebih baik dari sistem manual dengan metode tandatangan selama sistem fingerprint online masih dalam perawatan.

“Karena sistem tandatangan manual kita rasa tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman yang ada di era digitalisasi,” ujarnya.

Selain itu, Habib menilai, jika sistem absensi dengan tandatangan manual tersebut juga mudah untuk direkayasa. Dengan pertimbangan, pegawai yang tidak hadir dapat menitipkan absensinya kepada para pegawai yang hadir, agar pegawai yang hadir dapat menandatangani absensi pegawai yang tidak hadir.

“Lalu kenapa di saat hari kerja seperti saat ini dilakukan maintenance? Kenapa tidak berketepatan dengan hari libur saja? Misalnya seperti hari libur Imlek di tanggal 12 (Februari) nanti yang tepat jatuh pada hari Kamis, jadi kalaupun maintenance server berjalan selama 3 sampai hari, hari Senin nya absensi fingerprint online nya sudah bisa dipergunakan kembali,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/