30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Audisi Pemeran Film Romansa Danau Toba Digelar

Lebih lanjut ia mengatakan, film ini bercerita tentang problematika remaja dan sekaligus untuk mempromosikan keindahan panorama Danau Toba. Oleh sebab itu, lokasi syuting-nya 90 persen di Danau toba.

“Kita sudah promosikan ke berbagai sekolah dan melakukan audisi pada hari ini (kemarin, red) secara terbuka. Harapannya, dari audisi tersebut lahir beragam talenta putra-putri Sumut,” imbuhnya.

Executive Produser, Burhanuddin mengatakan, sudah hampir 2 bulan menggodok film ini. Menurutnya, Romansa Danau Toba tidak sekadar hanya menyuguhkan tontonan atau hiburan saja. Melainkan, diharapkan dapat menjani tuntunan bagi anak-anak muda.

“Selama ini film-film yang telah dibuat kebanyakan masih kurang unsur pendidikan di dalamnya, hanya sekedar hiburan saja. Oleh sebab itu, dalam film ini kami berupaya menyuguhkan pesan moral yang mendidik,” kata Burhanuddin.

Diutarakannya, belum lagi diputar di bioskop ternyata film yang masih dalam proses penggarapan ini mendapat antusias sangat luar biasa. Sebab, baru masa promosi saja followers-nya sudah mencapai 1,4 juta.

“Film ini akan dipromosikan sampai keluar negeri. Sudah ada beberapa negara yang tertarik dengan film ini, seperti Malaysia, Taiwan, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam,” ujar Burhanuddin yang juga merupakan Ketua DPD Aksira Sumut ini.

Ia berharap, ketika film tersebut telah resmi diputar di layar lebar dapat menembus angka penjualan tiket hingga 1 juta penonton. Bahkan, bisa melebihi dari itu.

Sementara, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu yang menjadi tamu kehormatan pada audisi tersebut sangat mendukung pembuatan Romansa Danau Toba. Kata Gus, film tersebut sangat penting bagi Sumut.

“Danau toba merupakan keajaiban dunia, karena pemandangannya sungguh sangat luar biasa. Melalui film ini diharapkan bisa mengangkat potensi pariwisata Danau Toba, dan bahkan pariwisata Sumut lebih luas. Sekaligus juga, mengangkat SDM atau talenta-talenta di Sumut,” ucapnya.

Gus menambahkan, dia berharap artis-artis sebagian besar tidak hanya berasal dari Jakarta. Untuk itu, lewat momentum ini dapat dijadikan awal bangkitnya dunia perfilman di Sumut dan bisa berkelanjutan. (ris/azw)

 

 

Lebih lanjut ia mengatakan, film ini bercerita tentang problematika remaja dan sekaligus untuk mempromosikan keindahan panorama Danau Toba. Oleh sebab itu, lokasi syuting-nya 90 persen di Danau toba.

“Kita sudah promosikan ke berbagai sekolah dan melakukan audisi pada hari ini (kemarin, red) secara terbuka. Harapannya, dari audisi tersebut lahir beragam talenta putra-putri Sumut,” imbuhnya.

Executive Produser, Burhanuddin mengatakan, sudah hampir 2 bulan menggodok film ini. Menurutnya, Romansa Danau Toba tidak sekadar hanya menyuguhkan tontonan atau hiburan saja. Melainkan, diharapkan dapat menjani tuntunan bagi anak-anak muda.

“Selama ini film-film yang telah dibuat kebanyakan masih kurang unsur pendidikan di dalamnya, hanya sekedar hiburan saja. Oleh sebab itu, dalam film ini kami berupaya menyuguhkan pesan moral yang mendidik,” kata Burhanuddin.

Diutarakannya, belum lagi diputar di bioskop ternyata film yang masih dalam proses penggarapan ini mendapat antusias sangat luar biasa. Sebab, baru masa promosi saja followers-nya sudah mencapai 1,4 juta.

“Film ini akan dipromosikan sampai keluar negeri. Sudah ada beberapa negara yang tertarik dengan film ini, seperti Malaysia, Taiwan, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam,” ujar Burhanuddin yang juga merupakan Ketua DPD Aksira Sumut ini.

Ia berharap, ketika film tersebut telah resmi diputar di layar lebar dapat menembus angka penjualan tiket hingga 1 juta penonton. Bahkan, bisa melebihi dari itu.

Sementara, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu yang menjadi tamu kehormatan pada audisi tersebut sangat mendukung pembuatan Romansa Danau Toba. Kata Gus, film tersebut sangat penting bagi Sumut.

“Danau toba merupakan keajaiban dunia, karena pemandangannya sungguh sangat luar biasa. Melalui film ini diharapkan bisa mengangkat potensi pariwisata Danau Toba, dan bahkan pariwisata Sumut lebih luas. Sekaligus juga, mengangkat SDM atau talenta-talenta di Sumut,” ucapnya.

Gus menambahkan, dia berharap artis-artis sebagian besar tidak hanya berasal dari Jakarta. Untuk itu, lewat momentum ini dapat dijadikan awal bangkitnya dunia perfilman di Sumut dan bisa berkelanjutan. (ris/azw)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/