29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bayu Dimutilasi, Mayatnya Disimpan di Koper

Foto: Gibson/PM
Ali Akbar, tersangka pelaku mutilasi Bayu (kiri), dan barang bukti berupa alat yang digunakan memotong-motong mayat korban.

Sekitar 6 hari kemudian, Gondrong yang dihantui arwah korban, membuat laporan ada orang dimutilasi. Gondrong membuat alibi ke polisi seakan-akan dia saksi pelapor tanpa ikut terlibat dalam pembunuhan itu. Dalam laporannya, Gondrong menuding pelaku mutilasi adalah Ari.

Mendapat laporan tersebut, perburuan terhadap Ari pun dilakukan. Hasilnya, Ari berhasil ditangkap dari salah satu apartemen di Jakarta, Minggu (2/4) lalu. Dalam pemeriksaan, Ari mengungkap bahwa dirinya tidak sendirian melainkan dibantu Akbar dan Gondrong. Atas pengakuan tersebut, Gondrong pun ikut ditahan.

Ingin kasus ini segera tuntas, Polres Bengkalis berkoordinasi dengan Polda Riau dalam perburuan Akbar. Dan hasil penelusuran, diketahui bahwa target sedang bersembunyi di Sumut.

Dasar itulah, Polda Riau akhirnya berkoordinasi dengan Poldasu dan akhirnya sukses membekuk Akbar tanpa perlawanan berarti. Hingga berita diturunkan, Akbar masih ditahan di Mapoldasu.

Kembali pada penjelasan Kapolres Bengkalis, berdasarkan pemeriksaan terhadap Ari dan Gondrong, motif pembunuhan karena bisnis narkoba. Di mana selama ini Ari selalu bisnis narkoba yang diselundupkan dari Malaysia.

“Kedua Ari dan Gondrong menyebutkan, jika Bayu mengancam akan melaporkan bisnis narkoba tersebut ke pihak kepolisian,” ujar Wicaksono.

Dugaan motif lain adalah, rasa kekesalan pelaku terhadap korban yang dianggap ingkar janji dalam memasang karpet untuk meja biliar. Di mana, Ari sudah memberikan uang pasang karpet, tapi malah tidak dikerjakan korban.

“Sepertinya kekesalan terhadap korban sudah terakumulasi oleh Ari. Baik soal ancaman akan dilaporkan ke polisi terkait bisnis narkobanya, ditambah kekecewaan pemasangan karpet,” tutup Wicaksono. (gib/ras)

Foto: Gibson/PM
Ali Akbar, tersangka pelaku mutilasi Bayu (kiri), dan barang bukti berupa alat yang digunakan memotong-motong mayat korban.

Sekitar 6 hari kemudian, Gondrong yang dihantui arwah korban, membuat laporan ada orang dimutilasi. Gondrong membuat alibi ke polisi seakan-akan dia saksi pelapor tanpa ikut terlibat dalam pembunuhan itu. Dalam laporannya, Gondrong menuding pelaku mutilasi adalah Ari.

Mendapat laporan tersebut, perburuan terhadap Ari pun dilakukan. Hasilnya, Ari berhasil ditangkap dari salah satu apartemen di Jakarta, Minggu (2/4) lalu. Dalam pemeriksaan, Ari mengungkap bahwa dirinya tidak sendirian melainkan dibantu Akbar dan Gondrong. Atas pengakuan tersebut, Gondrong pun ikut ditahan.

Ingin kasus ini segera tuntas, Polres Bengkalis berkoordinasi dengan Polda Riau dalam perburuan Akbar. Dan hasil penelusuran, diketahui bahwa target sedang bersembunyi di Sumut.

Dasar itulah, Polda Riau akhirnya berkoordinasi dengan Poldasu dan akhirnya sukses membekuk Akbar tanpa perlawanan berarti. Hingga berita diturunkan, Akbar masih ditahan di Mapoldasu.

Kembali pada penjelasan Kapolres Bengkalis, berdasarkan pemeriksaan terhadap Ari dan Gondrong, motif pembunuhan karena bisnis narkoba. Di mana selama ini Ari selalu bisnis narkoba yang diselundupkan dari Malaysia.

“Kedua Ari dan Gondrong menyebutkan, jika Bayu mengancam akan melaporkan bisnis narkoba tersebut ke pihak kepolisian,” ujar Wicaksono.

Dugaan motif lain adalah, rasa kekesalan pelaku terhadap korban yang dianggap ingkar janji dalam memasang karpet untuk meja biliar. Di mana, Ari sudah memberikan uang pasang karpet, tapi malah tidak dikerjakan korban.

“Sepertinya kekesalan terhadap korban sudah terakumulasi oleh Ari. Baik soal ancaman akan dilaporkan ke polisi terkait bisnis narkobanya, ditambah kekecewaan pemasangan karpet,” tutup Wicaksono. (gib/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/