Letjen (Purn) Cornel Simbolon Kunjungi Graha Pena
Letjen (Purn) Cornel Simbolon, MSc telah resmi mendaftar ke Partai Demokrat sebagai Cagubsu. Pada Rabu (4/7) pagi, mantan Wakasad ini bertemu redaksi Sumut Pos di Graha Pena di Jalan Sisingamangaraja, Amplas, Medan. Cornel, yang didampingi sang isteri Elisabeth boru Sagala, mengutarakan pemikiran dan motivasinya memimpin Sumut ke depan.
KENDATI belum diumumkan siapa calon kuat dari Partai Demokrat, namun pria kelahiran Pangururan, Samosir ini yakin akan menggunakan ’sampan’ Demokrat untuk maju sebagai bakal calon (Balon) Gubsu periode 2013 – 2018. Cornel yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik dan Keamanan, mengaku dirinya tak berminat menggunakan partai lain atau bertarung lewat jalur independen. “Saya cinta dengan Demokrat, maka saya optimis bakal diusung oleh Partai Demokrat,” ujar Cornel yang memulai karir TNI di AKABRI tahun 1973. Kendati banyak Balon Gubsu yang mendaftar ke Demokrat, namun Cornel menyatakan tak gentar dengan persaingan tersebut.
Dia berkeyakinan Partai Demokrat akan merestuinya. Dalam dialog yang dipandu Wakil Pemimpin Umum Sumut Bos bidang Redaksi, Affan Bey Hutasuhut, Cornel menyatakan, dirinya maju ke pentas demokrasi bermodalkan semangat dan keyakinan untuk dapat membawa Sumut menjadi sejahtera dan terdepan sebagai barometer di wilayah NKRI. Diingatkan pula soal letak Sumut yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang potensial secara ekonomis, tapi sekaligus menyimpan potensi ancaman pertahanan dan keamanan. ‘’Penyelundupan narkoba, misalnya, potensial terjadi di Selat Malaka, dan pintu masuk ke Sumut amat terbuka,’’ katanya.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi Sumut yang sudah tertinggal dibanding daerah lain. Padahal dulu barometer indeks pertumbuhan ekonomi dan perkembangan politik itu adalah Sumut. ‘’Penilaian itu kian memudar,’’ ucapnya. Soal potensi ekonomi, Cornel mengingatkan perlunya agresivitas Pemprovsu berkomunikasi dengan pusat. Sumut punya sejumlah industri alam dan ekplorasi yang harus diberikan perhatian lebih, seperti Inalum dan PTPN.
Secara tegas, Cornel menyatakan, kontrak Inalum tak perlu diperpanjang lagi karena merugikan Indonesia. ‘’Imbasnya ke Sumut juga tak banyak. Kontrak denganJepang itu merugikan,’’ dia menambahkan. Akan halnya industri perkebunan yang membentang wilayah operasionalnya dari kebun PTPN II hingga PTPN IV, Cornel menyatakan, Pemprovsu harus getol mengejar dana bagi hasil (DBH) perkebunan yang adil.
Ditanyai kontroversi PT Aqua Farm Nusantara,Ketua Yayasan Pencinta Danau Toba itu menyebutkan keberadaan keramba jarring apung (KJA) milik perusahaan asing itu membawa dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan hidup. Dengan keprihatinan tersebut, Cornel maju memperebutkan kursi Sumut 1.
“Saya tidak ingin menjadi orang nomor dua. Saya harus orang nomor satu,” cetusnya. (tim)