MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ahmad Fahri, salah satu korban selamat kecelakaan jatuhnya pesawat Hercules C-130, masih dirawat di Ruang Rindu B 2B RSUP H Adam Malik, Medan. Untuk duduk saja, Fahri harus dibantu sanak saudaranya.
Abang korban, Jasaruddin (36) mengatakan, Fahri masih terdaftar sebagai pasien umum. Akibatnya, pihak keluarga bingung harus menanggung biaya operasi patah tulang Fahri.
Pasalnya, Fahri mengalami patah tulang rusuk dan kaki sebelah kanan. Sedangkan, kepala dan wajahnya ada luka lebam akibat tertimpa batu bangunan perumahan yang dihantam pesawat tersebut.
“Harapan kita dibiayai pemerintah. Anaknya masih kecil, paling besar Siska mau masuk SMP dan Yoga siswa SD kelas 4. Jika kondisinya (Fahri) seperti ini, siapa nanti yang mencari nafkah,” kata dia.
Itulah sebabnya, keluarga kebingungan. Anak Fahri masih membutuhkan biaya pendidikan. Suami dari Runik (37) saat ini kondisinya stabil. Namun, selang dan infus masih menempel di tubuhnya.
Warga Tanjungmorawa yang merupakan pekerja bangunan Royal Garden ini juga terpental dari lantai 4. Kala itu, korban selamat beserta seorang rekannya sedang di lantai 4 untuk mengecat menara perumahan tersebut.
Kejadian nahas yang menimpa Fahri sesaat ketika hendak beristirahat. Namun, belum lagi sempat istirahat, bangunan yang sedang dicat itu dihantam Hercules C 130 TNI AU.
Menanggapi hal ini, Humas RSUP H Adam Malik, Sauri menjelaskan, korban selamat Ahmad Fahri itu, biaya perawatannya ditanggung rumah sakit. Menurut dia, keadaan Ahmad Fahri sudah stabil dan mulai pulih.
“Untuk kapan bisa pulang, boleh bisa ditaksir. Masih menunggu indikasi medisnya juga. Kemarin-kemarin sudah dijelaskan sama dengan Kabid Humas dalam temu pers, kalau biaya perobatannya ditanggung rumah sakit,” ungkapnya. (ted)