Siswoyo, Ketua RT setempat menegaskan kalau pernikahan keduanya murni didasari cinta dan kasih sayang. Bukan karena harta benda. “Harta tidak ada. Kecuali rumah ini,” ucapnya.
Bahkan, lanjutnya, untuk biaya ijab kabul saja, kedua pasangan itu, tak punya. Semua ditanggung secara bersama-sama oleh aparat desa dan warga setempat yang bersimpati. Namun, khusus mahar Rp200 ribu langsung dari Slamet sendiri.
Pernikahan keduanya berlangsung di rumah Ketua RT 01, Siswoyo. “Meski baru pertama kali, namun ijab qabul yang diucapkan Slamet sangat lancar. Hanya satu kali uji coba. Setelah nikah, keduanya tinggal di rumah mempelai perempuan,” ungkapnya.
Kepala Dusun (Kadus) setempat, Amzal menambahkan, sambutan warga luar biasa. Ratusan yang datang. “Kalau digelar siang hari, bisa lebih ramai lagi. Pernikahannya sudah mendapat restu dari keluarga,” ungkapnya.
Kepala Desa Karang Endah, Cik Ani membenarkan kehebohan di wilayah yang dipimpinnya. Menurut dia, pernikahan antara Slamet dengan Rohaya sebenarnya direncanakan Jumat (30/6) pekan lalu.
Bahkan akan digelar di gedung serba guna desa. Tidak hanya itu, pemerintah Desa berencana mengundang unsur muspika. “Namun, rencana dibatalkan, karena ada salah satu pihak keluarga meminta agar jangan dibuat ramai. Takut heboh.”
Sebenarnya, nasihat agar keduanya tak menikah sudah dilakukan. Itu karena jarak usia terpaut sangat jauh. Belum lagi dari pihak salah satu keluarga tak mendukung pernikahan tersebut.
Namun, keduanya mengeluarkan ancaman. Akan bunuh diri jika tak dinikahkan. “Mau minum racun rumput kalau tak dinikahkan,” imbuhnya.
Karena ancaman itulah, pemerintah maupun warga mendukung niat keduanya. Termasuk ibu kandung Slamet.
Memberikan restu setelah dihubungi via handphone. “Saya yang menghubungi. Tapi, ibunya tak bisa hadir.” Slamet dan ibu kandungnya memang tinggal terpisah. Sang ibu tinggal bersama suami barunya di Desa Sundan Kecamatan Lengkiti.
“Bapaknya Slamet sudah wafat dan ibunya menikah lagi. Di Karang Endah, Slamet tinggal bersama orangtua angkatnya. Tak jauh dari rumah Rohaya,” tuturnya.
Bagi Slamet, Rohaya adalah cinta pertamanya. Sebaliknya, bagi Rohaya ini pernikahan kali ketiga. Dua suami sebelumnya yang telah wafat berstatus duda saat menikahinya. “Hanya dengan Slamet ini dia menikah dengan perjaka,” pungkas Cik Ani. (gsm/jpg/ras)