30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Nah… Pasar Aksara Terkena Pelebaran Jalan Fly Over Lho

Di sisi lain menurut Akhyar, bila diteliti secara akademik lebar jalan di Kota Medan memang kecil. Ditambah lagi banyaknya persimpangan jalan sehingga membuat perlambatan arus lalu lintas terjadi. “Itu salah satu penyebab kemacetan tak terelakkan. Dan setiap tahun jumlah kendaraan terus bertambah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Pedagang Tradisional Sumatera Utara (P3TSU) Pasar Aksara, Muslim Sikumbang mengatakan, pihaknya berharap Pemerintah Kota Medan memberikan izin berjualan di badan jalan sembari menunggu kepastian lokasi relokasi. “Kami harap pemko mau keluarkan izin itu. Tempat jualan kami sudah terbakar, kami bingung mau berjualan di mana lagi,” katanya.

Menurutnya kebutuhan akan relokasi ini sudah sangat mendesak. Apalagi permasalahan ini sudah berlangsung lama paskakebakaran Pasar Aksara. “Anak-anak kami tiap hari minta duit. Kalau kami tidak berjualan dari mana bisa memberinya. Kami juga punya kebutuhan lain untuk anak sekolah dan menyambung hidup,” katanya.

Pedagang sebenarnya mau direlokasi ke komplek pertokoan di Medan Mega Trade Centre (MMTC), Jl. Wiliem Iskandar. Namun karena hanya diberi waktu enam bulan saja, hal itu kemudian ditolak mereka. Muslim juga mengungkapkan, pedagang tidak perdulikan mau di lahan mana mereka ditempatkan. Apakah itu wilayah Deliserdang ataupun Kota Medan. Yang terpenting relokasi sementara bagi pedagang bisa dimanfaatkan sembari menunggu pembangunan Pasar Aksara kembali. “Itu kan sifatnya sementara. Setelah 6 bulan itu kami mau ke mana? Gedung yang terbakar saja belum tahu apakah akan dibangun kembali,” ujar Muslim.

Lantas jika pemko tetap menggusur lapak mereka karena berjualan di badan jalan? Muslim menegaskan pihaknya tetap bersikeras bisa tetap berjualan di sana sembari dapat kepastian relokasi. “Kami mohon diberikan izinlah oleh pemko. Lagian kami di situ tidak mengganggu sepenuhnya kendaraan yang melintas. Kalau bukan di situ ke mana lagi kami mau berjualan?” pungkasnya seraya menyebut lokasi relokasi kalau bisa tidak jauh-jauh dari Pasar Aksara. (prn/ije)

Di sisi lain menurut Akhyar, bila diteliti secara akademik lebar jalan di Kota Medan memang kecil. Ditambah lagi banyaknya persimpangan jalan sehingga membuat perlambatan arus lalu lintas terjadi. “Itu salah satu penyebab kemacetan tak terelakkan. Dan setiap tahun jumlah kendaraan terus bertambah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Pedagang Tradisional Sumatera Utara (P3TSU) Pasar Aksara, Muslim Sikumbang mengatakan, pihaknya berharap Pemerintah Kota Medan memberikan izin berjualan di badan jalan sembari menunggu kepastian lokasi relokasi. “Kami harap pemko mau keluarkan izin itu. Tempat jualan kami sudah terbakar, kami bingung mau berjualan di mana lagi,” katanya.

Menurutnya kebutuhan akan relokasi ini sudah sangat mendesak. Apalagi permasalahan ini sudah berlangsung lama paskakebakaran Pasar Aksara. “Anak-anak kami tiap hari minta duit. Kalau kami tidak berjualan dari mana bisa memberinya. Kami juga punya kebutuhan lain untuk anak sekolah dan menyambung hidup,” katanya.

Pedagang sebenarnya mau direlokasi ke komplek pertokoan di Medan Mega Trade Centre (MMTC), Jl. Wiliem Iskandar. Namun karena hanya diberi waktu enam bulan saja, hal itu kemudian ditolak mereka. Muslim juga mengungkapkan, pedagang tidak perdulikan mau di lahan mana mereka ditempatkan. Apakah itu wilayah Deliserdang ataupun Kota Medan. Yang terpenting relokasi sementara bagi pedagang bisa dimanfaatkan sembari menunggu pembangunan Pasar Aksara kembali. “Itu kan sifatnya sementara. Setelah 6 bulan itu kami mau ke mana? Gedung yang terbakar saja belum tahu apakah akan dibangun kembali,” ujar Muslim.

Lantas jika pemko tetap menggusur lapak mereka karena berjualan di badan jalan? Muslim menegaskan pihaknya tetap bersikeras bisa tetap berjualan di sana sembari dapat kepastian relokasi. “Kami mohon diberikan izinlah oleh pemko. Lagian kami di situ tidak mengganggu sepenuhnya kendaraan yang melintas. Kalau bukan di situ ke mana lagi kami mau berjualan?” pungkasnya seraya menyebut lokasi relokasi kalau bisa tidak jauh-jauh dari Pasar Aksara. (prn/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/