25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Namobintang jadi Agrowisata Tanpa Sepeser pun Dana APBD

Wali Kota medan menanam dan menyiram bibir pohon di kawasan TPA Namobintang. Pemko mengatakan akan menyulap Namobintang jadi kawasan agrowisata tanpa dana APBD.
Wali Kota medan menanam dan menyiram bibir pohon di kawasan TPA Namobintang. Pemko mengatakan akan menyulap Namobintang jadi kawasan agrowisata tanpa dana APBD.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan bertekad akan ‘menyulap’ bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Namobintang menjadi lokasi agrowisata, tanpa memakai alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, dana yang dihimpun guna menjadikan lokasi eks TPA tersebut melalui swadaya antar lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

“Kalaupun ada itu untuk persiapan akses jalan oleh Dinas Bina Marga. Selebihnya satu rupiah pun tak ada keluar (uang APBD) untuk menjadikan eks TPA Namobintang jadi kawasan agrowisata,” kata Akhyar kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Apalagi lanjut Akhyar, musim penghujan saat sekarang ini sangat tepat bila dilakukan penanaman. Begitu juga dengan kondisi di lapangan, mayoritas sampah organik di Namobintang sudah menjadi kompos. “Tinggal yang sampah plastik, sebab puluhan tahun baru akan hancur. Jadi dibiarkan saja begitu karena akar akan mencari jalannya sendiri. Mudah-mudahan ada hasil bisa menjadi taman,” katanya.

Dia menjelaskan sampah organik yang sudah jadi kompos itu sampai hari ini masih dikelola oleh warga setempat, dan dijual sebagai penghasilan mereka. Menurutnya hal tersebut tidak akan memengaruhi bahkan mengganggu rencana Pemko Medan.

“Itu tidak mengganggu, biar saja mereka terus bekerja di sana. Yang tidak habis ini kan (sampah) plastik. Jadi saya katakan sekarang ini bukan waktunya untuk berteori. Tanaman diatas talang di sana saja bisa hidup kok. Apalagi akar tanaman bisa mencari jalannya sendiri. Yang penting ditanaman saja. Mungkin dari 10 ribu tanaman yang kita tanam, hidup lima ribu berarti lebihnya bisa disisip. Jadi jangan berteori-teori lagi,” tegas mantan anggota DPRD Medan itu.

Untuk itu Akhyar menginstruksikan kepada seluruh SKPD terkait agar bergotong royong pada hari ini, sesuai kesepakatan rapat koordinasi terakhir menyangkut rencana tersebut. “Jadi ini riil tidak pakai APBD. Kami akan swadayakan, bergotong-royong Sabtu (hari ini, Red),” katanya.

RTH
Disamping ‘menyulap’ kawasan tersebut menjadi agrowisata, Akhyar menegaskan eks TPA Namobintang ke depan bisa memiliki manfaat sebagai ruang terbuka hijau (RTH), serta keberadaannya dapat mendukung pengembangan pariwisata di Kota Medan.

Akhyar menyebut meski secara yuridis daerah itu masuk kawasan Deliserdang, tetapi tanah seluas 16 hektar tersebut merupakan milik Pemko Medan. “Jadi tidak ada salahnya kan kita manfaatkan,” sebutnya.

Wali Kota medan menanam dan menyiram bibir pohon di kawasan TPA Namobintang. Pemko mengatakan akan menyulap Namobintang jadi kawasan agrowisata tanpa dana APBD.
Wali Kota medan menanam dan menyiram bibir pohon di kawasan TPA Namobintang. Pemko mengatakan akan menyulap Namobintang jadi kawasan agrowisata tanpa dana APBD.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan bertekad akan ‘menyulap’ bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Namobintang menjadi lokasi agrowisata, tanpa memakai alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, dana yang dihimpun guna menjadikan lokasi eks TPA tersebut melalui swadaya antar lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

“Kalaupun ada itu untuk persiapan akses jalan oleh Dinas Bina Marga. Selebihnya satu rupiah pun tak ada keluar (uang APBD) untuk menjadikan eks TPA Namobintang jadi kawasan agrowisata,” kata Akhyar kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Apalagi lanjut Akhyar, musim penghujan saat sekarang ini sangat tepat bila dilakukan penanaman. Begitu juga dengan kondisi di lapangan, mayoritas sampah organik di Namobintang sudah menjadi kompos. “Tinggal yang sampah plastik, sebab puluhan tahun baru akan hancur. Jadi dibiarkan saja begitu karena akar akan mencari jalannya sendiri. Mudah-mudahan ada hasil bisa menjadi taman,” katanya.

Dia menjelaskan sampah organik yang sudah jadi kompos itu sampai hari ini masih dikelola oleh warga setempat, dan dijual sebagai penghasilan mereka. Menurutnya hal tersebut tidak akan memengaruhi bahkan mengganggu rencana Pemko Medan.

“Itu tidak mengganggu, biar saja mereka terus bekerja di sana. Yang tidak habis ini kan (sampah) plastik. Jadi saya katakan sekarang ini bukan waktunya untuk berteori. Tanaman diatas talang di sana saja bisa hidup kok. Apalagi akar tanaman bisa mencari jalannya sendiri. Yang penting ditanaman saja. Mungkin dari 10 ribu tanaman yang kita tanam, hidup lima ribu berarti lebihnya bisa disisip. Jadi jangan berteori-teori lagi,” tegas mantan anggota DPRD Medan itu.

Untuk itu Akhyar menginstruksikan kepada seluruh SKPD terkait agar bergotong royong pada hari ini, sesuai kesepakatan rapat koordinasi terakhir menyangkut rencana tersebut. “Jadi ini riil tidak pakai APBD. Kami akan swadayakan, bergotong-royong Sabtu (hari ini, Red),” katanya.

RTH
Disamping ‘menyulap’ kawasan tersebut menjadi agrowisata, Akhyar menegaskan eks TPA Namobintang ke depan bisa memiliki manfaat sebagai ruang terbuka hijau (RTH), serta keberadaannya dapat mendukung pengembangan pariwisata di Kota Medan.

Akhyar menyebut meski secara yuridis daerah itu masuk kawasan Deliserdang, tetapi tanah seluas 16 hektar tersebut merupakan milik Pemko Medan. “Jadi tidak ada salahnya kan kita manfaatkan,” sebutnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/