25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Realisasi Visi dan Misi Edy-Ijeck Masih 62 Persen

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa jabatan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah akan berakhir hari ini, Selasa (5/9). Namun, capaian realisasi visi dan misi yang mereka emban selama memimpin provinsi, masih 62 persen. Artinya, masih tersisa 38 persen lagi yang belum terealisasi.

Gubsu Edy Rahmayadi mengakui, visi dan misi yang ia usung saat kampanye Pilkada 2018 lalu, tidak terealisasi 100 persen. Namun menurutnya, tak terealisasinya visi misi tersebut secara maksimal disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, masa pandemi Covid-19 yang membutuhkan konsentrasi khusus dalam penanganannya. “Iya, niat yang digambarkan kepada visi dan misi dia baru berjalan 62 persen. Berarti 38 persen, secara prioritas tidak bisa kita penuhi. Karena waktu, dan pasti akan diteruskan oleh penerus-penerus selanjutnya,” kata Edy kepada wartawan, Senin (4/9).

Karenanya, mantan Pangkostrad itu mengajak seluruh lapisan masyarakat di Sumut untuk bersama-sama mendukung pembangunan di provinsi ini. Tidak lepas dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. “Untuk itu, motivasi rakyat, motivasi ormas-ormas. Semua harus bersatu, untuk mengingkatkan (pembangunan) ini. Kalau ini tercapai, insya Allah kesejaraterahan rakyat Sumatera Utara akan tercapai,” ujarnya.

Dalam visi dan misi tersebut, Edy mengatakan, pihaknya dalam segi pendidikan, sudah melakukan peningkatan kesejahteraan guru dengan menaikkan honor guru, dari Rp40 ribu menjadi Rp90 ribu per jam. Termasuk, membangun fasilitas pendidikan di Sumut.

Kemudian, dalam sektor kesehatan. Edy menjelaskan, Pemprov Sumut juga meningkatkan pelayanan dan fasilitas dengan membangun dua tower pelayanan di RS Haji, di Kabupaten Deliserdang. Termasuk, penurunan stunting. “Lantas kesehatan kita harapkan jadi, sekarnag masih 2 tower dari kesehatan dan kegiatan-kegiatan masalah stunting sekarang tinggal 21 persen,” ucap mantan Pangdam I/BB itu.

Selanjutnya, sektor pertanian. Edy mengatakan, banyak komoditas pangan yang surplus. Tinggal masih dapat kekurangan stok, seperti bawang putih dan gula. Keduanya itu, tengah digenjot untuk pasokannya. “Semua (pertanian) ini, terkhusus adalah infrastruktur. intrasturuktur 3.005,5 kilometer. Kekurangan kita, rusak berat adalah 900 kilometer. Kita bisa, sedang di kerjakan 450 kilometer dengan jembatannya. Insyaallah ini, akan diteruskan sehingga rakyat kita mampu, mantap 70 persen,” ucap Edy.

Disinggung soal dirinya akan maju kembali di Pilgub Sumut 2024, Edy mengaku belum menentukan sikap. Karena, dia masih berstatus sebagai Gubernur Sumut. “Nanti, istiqoroh, saya masih gubernur sekarang,” katanya.

Ditanya soal dukungan dari PKS kepada dirinya untuk maju di Pilkada Sumut 2024, Edy membenarkan hal tersebut. “Alhamdulillah, PKS mendukung, Alwasliyah juga mendukung,” tandasnya. (gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa jabatan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah akan berakhir hari ini, Selasa (5/9). Namun, capaian realisasi visi dan misi yang mereka emban selama memimpin provinsi, masih 62 persen. Artinya, masih tersisa 38 persen lagi yang belum terealisasi.

Gubsu Edy Rahmayadi mengakui, visi dan misi yang ia usung saat kampanye Pilkada 2018 lalu, tidak terealisasi 100 persen. Namun menurutnya, tak terealisasinya visi misi tersebut secara maksimal disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, masa pandemi Covid-19 yang membutuhkan konsentrasi khusus dalam penanganannya. “Iya, niat yang digambarkan kepada visi dan misi dia baru berjalan 62 persen. Berarti 38 persen, secara prioritas tidak bisa kita penuhi. Karena waktu, dan pasti akan diteruskan oleh penerus-penerus selanjutnya,” kata Edy kepada wartawan, Senin (4/9).

Karenanya, mantan Pangkostrad itu mengajak seluruh lapisan masyarakat di Sumut untuk bersama-sama mendukung pembangunan di provinsi ini. Tidak lepas dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. “Untuk itu, motivasi rakyat, motivasi ormas-ormas. Semua harus bersatu, untuk mengingkatkan (pembangunan) ini. Kalau ini tercapai, insya Allah kesejaraterahan rakyat Sumatera Utara akan tercapai,” ujarnya.

Dalam visi dan misi tersebut, Edy mengatakan, pihaknya dalam segi pendidikan, sudah melakukan peningkatan kesejahteraan guru dengan menaikkan honor guru, dari Rp40 ribu menjadi Rp90 ribu per jam. Termasuk, membangun fasilitas pendidikan di Sumut.

Kemudian, dalam sektor kesehatan. Edy menjelaskan, Pemprov Sumut juga meningkatkan pelayanan dan fasilitas dengan membangun dua tower pelayanan di RS Haji, di Kabupaten Deliserdang. Termasuk, penurunan stunting. “Lantas kesehatan kita harapkan jadi, sekarnag masih 2 tower dari kesehatan dan kegiatan-kegiatan masalah stunting sekarang tinggal 21 persen,” ucap mantan Pangdam I/BB itu.

Selanjutnya, sektor pertanian. Edy mengatakan, banyak komoditas pangan yang surplus. Tinggal masih dapat kekurangan stok, seperti bawang putih dan gula. Keduanya itu, tengah digenjot untuk pasokannya. “Semua (pertanian) ini, terkhusus adalah infrastruktur. intrasturuktur 3.005,5 kilometer. Kekurangan kita, rusak berat adalah 900 kilometer. Kita bisa, sedang di kerjakan 450 kilometer dengan jembatannya. Insyaallah ini, akan diteruskan sehingga rakyat kita mampu, mantap 70 persen,” ucap Edy.

Disinggung soal dirinya akan maju kembali di Pilgub Sumut 2024, Edy mengaku belum menentukan sikap. Karena, dia masih berstatus sebagai Gubernur Sumut. “Nanti, istiqoroh, saya masih gubernur sekarang,” katanya.

Ditanya soal dukungan dari PKS kepada dirinya untuk maju di Pilkada Sumut 2024, Edy membenarkan hal tersebut. “Alhamdulillah, PKS mendukung, Alwasliyah juga mendukung,” tandasnya. (gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/